Chapter 9

303 23 4
                                    

Author P.O.V

Setelah pertemuannya dengan Luke,Vio memilih untuk pulang tanpa mengikuti serangkai acara yang telah disiapkan oleh panitia reuni. Nash telihat sangat kebingungan dengan sikap Vio yang tiba-tiba berubah drastis.

Karena takut menyinggung perasaan Vio dengan keadaan yang masih berbalut emosi. Akhirnya Nash memutuskan untuk menanyakan dan menceritakan semua kejadian saat itu kepada Shawn. Shawn juga terlihat marah dan terkejut. Hal itu malah membuat Nash makin penasaran.

Sementara itu,Luke masih memikirkan cara untuk mengetahui keadaan Vio dan cara mendekatinya kembali. Selama berpisah,Luke memang sering meminta bantuan Stev secara diam-diam tanpa sepengetahuan Vio dan Shawn.

Tapi sekarang jarak mereka sudah tidak berjauhan lagi dan tidak mungkin Luke terus meminta bantuan Stev.

Tiga minggu setelah acara reuni,mereka menjalankan aktivitasnya masing-masing. Vio merasa terganggu dengan kehadiran Luke yang entah darimana sudah mengetahui kantor tempatnya bekerja dan sering mengajak Vio pulan bersama walau jawabannya tetap saja tidak.

-otp-

Tut... Tut... Tut...

"Hallo?"

"Hai,nash. Ini aku,Vio."

"Oh hai,vio. Ada apa?"

"Kau sedang sibuk tidak? Aku ingin meminta bantuanmu,boleh?"

"Tentu saja. Kau butuh apa,vio?"

"Hmm... Begini nash.."

Vio menceritakan semua tentang Luke dan tujuannya menelpon Nash. Dan permintaannya itu disambut hangat oleh Nash.

"Terima kasih banyak,ham."

"Anytime. Wait,Ham?"

"Iya,apa ada yang salah. Itu panggilan sayangku untukmu. Bye."

Dengan cepat Vio memutuskan sambungannya secara sepihak. Dia tau kalimat terakhirnya itu sangat gila. Dan dia harap Nash tidak salah paham dengan perkataanya tadi.

Disisi lain,pipi Nash sudah merona karena mendengar kata terakhir Vio. Perutnya terasa tergelitik karena kata-kata Vio.

Nash P.O.V

"Hai,nash. Maaf membuatmu menunggu lama." sapa seorang gadis yang sudah duduk disebelahku.

Aku memang sudah menunggumu akhir-akhir ini,vio. Apa kau baru menyadarinya sekarang.

Ah! Ayolah,nash. Apa melantur menjadi hobimu sekarang?

"Santai saja. Aku juga baru sampai kok." jawabku mencoba senormal mungkin. Rasanya aku ingin sekali memeluknya.

Banyangkan,rasanya tidak bertemu dengan wanita yang kau sukai selama 3 minggu. Rasanya jantungku seperti berhenti berdetak saat tau dia mulai menjauhiku dan kurasa penyebabnya adalah Luke. Bagaimana tidak? Setelah bertemu dengan Luke diacara reuni itu,Vio jadi menjaga jarak (mungkin),kesemua teman prianya,termasuk aku.

"Baiklah. Bisa kita jalan sekarang?" tanyanya yang kujawab dengan anggukan.

Sepanjang perjalanan suasana terasa sunyi. Hanya ada suara radio dan kendaraaan yang berlalu lalang diluar sana.

"Hmm... Vio?" kataku mencoba memberanikan diri memecahkan keheningan ini.

"Hmm?"

"Apa kau marah padaku?" tebakku

"Kenapa?" tanyanya

"Kenapa apanya?"

"Kenapa kau bilang seperti itu?" kini pandangannya sudah berubah dari arah jendela kearahku. Membuatku gugup.

"Karena.. Karena.. Karena kau menghilang akhir-akhir ini." jawabku cepat

"Kau merasa begitu ya?" tanyanya yang kujawab dengan anggukan.

"Maaf. Aku hanya sedang banyak pekerjaan akhir-akhir ini. Jadi tidak banyak waktuku untuk hangout bersama kalian." jelasnya

"Eh,kau tidak perlu meminta maaf,vio. Aku hanya asal bertanya"

"Tapi sebagai teman,seharusnya aku tidak boleh membuatmu merasa kehilangan sosok teman sepertiku."

Deg.

Aku?

Sebagai teman?

Hanya teman?

Dimatanya?

Sakit. Sakit saat tau rasanya kalau dia hanya menganggapku sebagai teman.

Jangan banyak berharap,Nash Grier!

"Ham."

"Ham?"

"Hamilton!" guncangan dibahuku membuatku tersadar dari lamunanku.

"Eh,ya? Ada apa?" jawabku kikuk

"Apa kau baik baik saja? Kalau kau kurang sehat,lebih baik kau menepi dulu." menyetir sambil melamun memang berbahaya. Dan aku tau itu.

"Maaf. Aku janji ajan lebih fokus pada jalanan." jawabku tanpa melepas pandangan dari jalan

Jadi,apa yang harus kulakukan sekarang? Menjauhinya karena tau aku sudah tidak ada harapan. Atau,terus berusaha untuk memunculkan harapan itu kembali?

Vio P.O.V

"Terima kasih untuk tumpangannya,nash." Pamitku sebelum beranjak dari tempat duduk dan segera beranjak keluar. Aku segera membuka pintu mobilnya saat sudah mendapat anggukan Nash sebagai jawaban.

Mobilnya meluncur pergi tanpa menungguku masuk kedalam rumahku. Tidak seperti biasanya. Ada apa ini?

Aku tidak terlalu memedulikan Nash. Mungkin saja dia lelah,jadi memutuskan untuk langsung pulang tanpa basa basi.

Dirumahku terdapat tiga pintu menuju kamarku,satu dari pintu utama,satu dari pintu belakang,dan satu lagi pintu samping yang langsung menuju kamarku. Aku memilih memakai pintu samping jika pulang larut karena aku tidak mau mengganggu keluargaku yang pastinya sudah tidur.

Aku melepas sepatuku dan meletakkannya dirak sepatu. Selanjutnya,melepas baju kantorku dan menghantinya dengan blus dan hotpants.

Selama berbaring diranjang,aku terus memikirkan Nash. Entah kenapa,sikapnya berubah. Mungkin dia sedang ada masalah,wajar saja,ia kan seorang entertaint. Atau mungkin,sikapnya berubah karena kami sudah lama tak bertemu.

Entah badai apa yang telah merusak otakku,aku mengbil iPhone ditasku dan mengirim pesan pada Nash,yang isinya sangat konyol.

To : Hamilton

Maaf,ham. Maaf. Maaf karena aku telah berbohong. Maaf. Maaf. Maaf.

Tidak sampai semenit,Nash sudah membalas pesanku.

From : Hamilton

Tidurlah,ini sudah larut.

Sesak. Dadaku sesak. Aku tak tau kenapa. Mungkin aku harus cek up besok. Mungkin karena kelelahan,dadaku jadi sesak.

To : Hamilton

Baiklah. Selamat malam. Aku harap,kau membawaku kedalam mimpimu.

Aku menekan tombol Send. Dan aku terkejut saat melihat pesan yang kukirim tanpa sadar. Aku menuliskan kembali lanjutannya.

To : Hamilton

Maaf,aku melantur. Aku sedang kurang baik. Maaf.

Tidak ada jawaban setelah itu. Aku mengutuk diriku sendiri karena pesan yang kukirim.

Nash P.O.V

From : Viollyn

Baiklah. Selamat malam. Aku harap,kau membawaku kedalam mimpimu.

Deg.

Astaga,vio. Kau pasti tak tau,sekarang kau sudah membuatku terbang.

From : Viollyn

Maaf,aku melantur. Aku sedang kurang baik. Maaf.

Dan sekejap,kau membuatku jatuh.

==============================

Beside You - n.g [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang