Chapter 5

265 22 0
                                    

Nash P.O.V

"Aku menyerah." ujar aaron memecahkan keheningan

"Kenapa? Ada apa?" tanya cam

"Dia sungguh baik,cam. Aku tak tega." jelas aaron

"Berarti kau kalah. Tinggal tersisa aku dan cam. Ya kan cam?" sela matt

"Sepertinya begitu." jawab cam

Hatiku rasanya panas. Seperti habis dipanah oleh anak panah yang berapi. Rasanya aku ingin segera mencabut panah itu dan menusukannya ke jantung mereka berdua. Okay,ini berlebihan.

Aku dan anak magcon lainnya memang sudah lebih dekat dengan vio saat ini. Kira kira sudah 5 bulan berlalu dari sejak pertama kali kami bertemu.

Perasaanku makin menjadi jadi padanya. Makin sering aku mendengar taruhan itu,makin sering juga aku ingin memberi mereka pelajaran. Tapi apa daya,mereka semua sahabatku.

Aku memilih untuk keluar dari kamar cam dan bertanya tanya pada diriku sendiri. (Fyi,sekarang mereka lagi ada dirumah cam).

Semua anak magcon sudah tau tentang semua ini,kecuali shawn. Mereka tidak ingin shawn tau dengan alasan 'takut shawn akan merusaknya'.

Tapi mengapa salah satu dari mereka tidak menghentikan taruhan itu? Termasuk aku?

Sekarang aku merasa tugasku kali ini adalah menjauhkan vio dari matt dan cam.

Viollyn P.O.V

"BANGUNGLAH PUTRI TIDUR!" ada yang menguncangkan badanku dan tak mau berhenti meneriakiku.

"Hmm... Ada apa sih?" jawabku malas

"AKU INGIN BICARA!" sudah tertebak,pasti ini shawn.

"Bicarakanlah sekarang,shawn." mataku masih terpejam

"Bagaimana kau tau ini aku? Bahkan matamu saja masih terpejam." nada bicaranya mulai menurun

"Cepatlah. Aku ingin melanjutkan mimpiku."

"Ada reuni High School malam ini. Jika kau mau ikut,aku akan menjemputmu nanti malam." jelasnya singkat

"Hmmm." jawabku sambil mengguk kecil tanpa membuka mata

"Baiklah. JANGAN LUPA YA PUTRI TIDUR! JAM 7.00 PM!" sekarang dia mulai berteriak lagi

"PERGILAH!" usirku

***

Aku terbangun dari tidurku dan melihat jam didindingku.

08.30 am

Terlalu pagi untuk hari minggu? Ya,ini alasan aku tidak bangun dan bekerja. Ini hari libur.

Aku memikirkan tentang shawn saat aku sudah memosisikan diriku untuk duduk ditepi tempat tidur sebelum bangkit.

Reuni? Ini sudah lama sekali,kenapa baru reuni sekarang? Aneh.

Saat kesadaranku mulai terkumpul,aku mulai melangkahkan kaki untuk mengambil handuk dan mandi.

Dret! Dret!

iPhone ku bergetar,tapi aku tidak langsung mengambilnya. Yang benar saja,aku masih melilitkan handuk sebagai penutup badanku sekarang,aku harus pakai baju dulu.

Aku mengambil t-shirt putih dan hotpants ku. Ya,ini memang outfit favoriteku jika tidak ingin pergi keluar rumah.

Setelah selesai,aku mengambil iPhone ku dan melihat ada satu iMessage masuk.

From : Nash

Morning,vio. XX

To : Nash

Morning too,nash.

Kami memang sudah lebih dekat sekarang. Aku sudah tidak canggung lagi jika dekat dengannya. Tapi bukan berarti aku sudah melewati batasku sebagai teman.

Dret! Dret!

From : Nash

Apa kau sibuk hari ini?

To : Nash

Sepertinya tidak.

Aku memang tidak sibuk hari ini. Dan sungguh bosan,tepatnya.

Dret! Dret!

From : Nash

Mau keluar untuk minum kopi?

To : Nash

Boleh. Dimana? Jam berapa?

Sebenarnya aku malas untuk keluar rumah. Tapi apa daya,semua anggota keluargaku sudah mempunyai acara hari ini,bahkan cello kecil pun sibuk di hari minggu. Apa hanya nasibku saja yang mengenaskan?

***

"Vio?!" aku langsung menoleh kearah suara dan mendapatkan pria berambut brunette berjambul sedang melambaikan tangannya ke arahku.

"Hay,maaf aku lama." ucapku sesampainya dibangku yang kududuki.

"Tidak. Aku juga baru sampai. Kau mau pesan apa? Aku akan memesan minuman." tanyanya

"Frappucino saja." minuman itu yang sedang kuidamkan saat ini.

"Baiklah. Tunggu sebentar." nash bangkit dari duduknya dan meninggalkanku sendiri

Setelah 16 menit 28 detik menunggu,akhirnya nash datang membawa minuman idamanku.

Kami berbincang banyak. Tertawa bersama sampai sampai seluruh isi Café ini memperhatikan kami berdua dan tak jarang dari mereka yang meniggalkan Café hanya karena kami,kalau aku tak salah.

"Sebaiknya kita cari tempat lain,nash" ujarku yang sudah mulai risih akan tatapan sinis orang disekitar

"Kau benar. Ayo." nash menggenggam tanganku dan menarikku keluar Café

Shawn P.O.V

Dret! Dret!

Aku langsung mengambil iPhone disaku celanaku dan melihat satu iMessage yang masuk.

From : Clair

Shawn,bisa kau kerumahku sekarang.

To : Clair

Tentu. Aku akan kesana dalam 20 menit.

Ada apa? Tumben sekali clair memintaku datang tanpa memberitahu alasannya.

***

Sesampainya dirumah clair,aku menekan bell rumahnya. Dan tak lama clair keluar dengan mata sembabnya. Apa dia habis menangis?

"Ada apa,clair?" sontak aku langsung mengelus pipinya dengan lembut dan menaikan dagunya dengan jariku.

Dia langsung memelukku erat dan menangis. Ada apa ini?

==============================

Beside You - n.g [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang