Chapter 12

320 26 1
                                    

Hallo para readers tercintah~sebelumnya author mau minta maaf karena updatenya kelamaan. Maklum lah,cerita dikehidupan nyata tidak seindah dikehidupan wattpad/novel.

Enjoy the story!

Viollyn P.O.V

Jantungku berdegub kencang saat mendengar kata-kata pengakuan dari Matt kalau dia mencintaiku.

"Kau mungkin masih belum percaya. Tapi aku akan membuktikan padamu kalau aku benar-benar mencintaimu,vio."

Aku benar-benar tidak habis pikir. Dua hari yang lalu,Luke juga menyatakan lagi perasaannya padaku dengan alasan 'masih mencintaimu sejak dulu'. Aku masih sangat bingung dengan semua pria didunia ini.

Cameron akhir-akhir ini juga jadi sering menggodaku. Dia jadi lebih sering mengatakan kata-kata gombal. Aneh. Hanya Nash yang bersikap normal,dan aku bersyukur atas itu.

"Kau benar. Butuh waktu untuk mencerna kata-kata mu,matt. Lebih baik sekarang kau pulang,ini sudah malam dan aku ingin segera tidur. Besok aku harus berangkat pagi kekantor." Usirku secara halus. Matt bangkit dari duduknya dan pamit pulang. Aku hanya mengantarnya sampai pintu.

Sesudahnya,aku kembali kekamar dan langsung menjatuhkan diri dikasur terempuk sedunia. Aku menatap langit-langit kamar. Lucu jika mengingat masa lalu. Dulu tidak ada satupun pria yang mau mendekatiku karena aku menyandang gelar menjadi seorang kutu buku permanen. Dan sekarang? Tidak lebih dari satu minggu,sudah ada dua orang pria tampan yang menyatakan cinta dengan mudahnya.

Tapi,kebingungan masih melanda pikiranku. Kenapa pria yang kutunggu malah tidak menyatakan cintanya? Apa dia tidak mencintaiku? Ah sudahlah. Lagipula siapa pria yang kupikirkan? Tidak jelas.

***

"Apa?!"

"Tidak mungkin! Bagaimana bisa?" Lanjut Shawn masih dengan mimik terkejutnya. Aku menggeleng.

"Dia datang kerumahku kemarin dan memberiku sebuket bunga yang sangat besar dan makanan jepang kesukaanku." Kataku masih mengingat kejadian kemarin. Aku juga kaget saat itu. Padahal hubunganku dan Matt biasa saja,tapi dia langsung menyatakan cinta dengan mudahnya.

"Apa kau menerimanya?"

"Tidak."

"Lalu?"

"Dia pulang saat aku meyuruhnya pulang."

"Ini aneh. Tapi,wow... Suatu keajaiban jika seorang player meyatakan cinta padamu,vio." Shawn tertawa. Aku hanya mendecak.

"Kau ini! Tidak bisa diandalkan." Ujarku lalu bangkit dan ingin segera bergegas keluar dari Cafē ini. Aku tidak memeperdulikan teriakan Shawn yang meminta maaf padaku.

Nash P.O.V

"Ka-kapan dia menyatakannya?" Tanyaku tergagap. Membuat Cam menyipitkan matanya. Dia mengusap dagu dengan jari telunjuk dan ibu jarinya.

"Kemarin."

"Apa dia diterima?"

"Tidak." Jawab Cam. Aku menghela napas lega. Cam makin mendekat,aku mundur beberapa langkah.

"Ada yang aneh?"

"Ti-tidak ada!"

"Mmm... Lalu bagaimana hubunganmu dengan Vio?" Lanjku mencoba mengalihakan pembicaraan. Kerutan didahi Cam langsung menghilang.

"Hubungan kami baik. Dan berhubung Matt tidak diterima,aku akan terus mendekatinya." Emosiku naik. Ya,pertaruhan ini masih berlanjut walaupun sudah beberapa minggu berlalu.

Beside You - n.g [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang