Chapter 11

340 22 1
                                    

Nash P.O.V

"Well,jadi kau tidak mau mengaku padaku,huh?" Tanya Cam yang sedaritadi hanya mengintrogasiku.

"Aku sudah mengaku,cam. Itu jawabanku." Dustaku

"Ayolah,nash. Kau tidak mungkin melukai dirimu sendiri hanya karena seorang gadis yang bahkan tidak menyakitimu secara langsung. Kau ini pasti mengalami gejala cemburu. Dr.CamDall yakin itu." Ujar Cam sambil membusungkan dadanya dan mengangkat kedua ibu jarinya.

"Bocah sepertimu tau apa sih." Gumamku. Cam menoleh kearahku dan memelototiku. Menurunkan ibu jarinya dan menepuk pundakku.

"Umurku ini jauh lebih tua darimu,adik kecil. Kau ini sudah benar-benar sakit sampai lupa segalanya." Aku menepis tangannya dan bangkit dari dudukku.

"Aku bukan adik kecilmu. Dan aku tidak sedang terserang penyakit apapun." Kataku dengan keyakinan penuh dan melesat menuju kamar. Terdengar kekehan kecil Cam dan Hayes,mereka memang rajanya jika harus mengintrogasi orang.

Sesampainya dikamar,aku menjatuhkan diriku diatas kasur yang emput dan menatap langit-langit. Mengangkat tangan kananku dan melihat lilitan perban disana.

Sudah 2 hari berlalu sejak Vio memintaku menjempunnya di apartement Luke. Hari itu aku ingin mengajaknya ke Café yang biasa kami datangi. Tapi apa yang aku dapatkan,saat aku mau menjemputnya aku malah melihat Vio dan Luke sedang berpelukan didepan pintunya layaknya Teletubbies. Sangat menjijikan.

Akhirnya aku memilih untuk pulang lagi,emosiku sedang memuncak saat ini. Karena tidak mau menyakiti siapapun,akhirnya aku memilih memukul tembok kamarku hingga retak. Tembok itu menjadi saksi bisu kemarahanku dan menjadi ukiran yang indah menurutku.

Aku menggelengkan kepalaku saat mengingat kejadian itu.

Kenapa kau menjadi begini hanya karena seorang wanita?

Aku menggelengkan kepala lagi karena batinku tak berhenti bertanya. Akhirnya aku mengambil iPhone ku disaku celana. Saat kubuka,ternyata ada dua pesan.

From : Viollyn

Hai,nash. Aku mencoba menghubungimu akhir-akhir ini,tapi selalu gagal. Apa kau baik baik saja?

Aku mengacuhkan pesannya dan membuka pesan lain.

From : Viollyn

Nash? Aku akan kerumahmu untuk melihat keadaanmu. Tidak ada penolakan!

Aku mengacuhkannya lagi dan melempar iPhoneku ke sembarang tempat. Memejamkan mataku dan mencoba untuk tidur.

Tok! Tok! Tok!

"ADIK KECIL! ADA TAMU! DIA MENCARIMU!" Teriak seseorang yang kuyakini adalah Cam.

...

"ADIK KECIL!"

...

"HEI ADIK KECIL GILA!!! BUKA PINTUNYA!"

...

Tok! Tok! Tok!

Dia yang gila. Untuk apa mengetuk dua kali?

"Ham?" Terdengar kelembutan dari suaranya. Beda dari yang sebelumnya.

Dengan cepat,aku bangkit dari tidurku. Membukakan pintu untuk tamuku. Tapi sebelum membukakan pintu,aku sedikit merapihkan tatanan rambutku.

"Hai..." Ujarku saat sudah membukakan pintu. Yang kulihat adalah malaikat,maksudku Viollyn.

"Huft,dasar! Adik kecil kurang ajar. Aku sudah teriak berulang kali dan kau tidak membukakan pintu sedikitpun,giliran Vio? Kau langsung membukanya sa-"

Beside You - n.g [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang