Chapter 8

288 24 0
                                    

Viollyn P.O.V

"Vio,tenanglah. Ini aku." suaranya terdengar sangat familiar ditelingaku,aku mencoba membuka mata dan menoleh kearahnya.

"Calum?!" seharusnya aku tidak usah bertanya karena sebelumnya aku sudah melihatnya diatas stage.

"Iya,vio. Namaku belum berubah kok." jawabnya sambil terkekeh kecil

Aku dan calum memilih pergi taman yang ada dibagian belakang gedung ini. Tempatnya indah. Aku bisa melihat bintang dari sini.

Aku dan calum memilih duduk dibangku yang terletak disamping air mancur.

"Aku rindu padamu dan yang lain." ungkap calum yang memulai pembicaraan.

"Aku juga,cal." jawabku tulus

"Apa hanya aku?"

"Apa?" jawabku pura pura polos. Padahal aku tau kemana arah pertanyaan ini.

"Apa kau hanya rindu padaku?" tanyanya

Aku hanya diam seribu bahasa. Aku tau dia pasti ingin menjebakku.

"Apa kau tidak merindukan Ash? Michael?" lanjutnya

"Atau mungkin Luke?" lanjutnya lagi

"Aku rindu pada kalian semua kok." jawabku. Calum memberiku senyuman yang tidak bisa kuartikan.

"Kau tau? Selama kalian berpisah,luke terus sa-" ujar Calum yang langsung kupotong

"Aku tidak ingin tau apa apa,cal. Tolong jangan beri tau aku tentang apapun." selaku

Aku memang tidak ingin tau tentang apapun yang akan membahagiakan atau justru menyakiti hatiku. Sudah terlalu pahit. Masa lakuku terlalu pahit.

"Tolong pengertiannya,cal." ucapku saat melihat tatapan kecemasan Calum.

"Iya,vio. Tenang saja. Aku janji tidak akan mengingatkan atau memberi tau tentang sesuatu yang tak kau suka." ujar Calum

"Aku tau aku selalu bisa mengandalkanmu."

Seelah pertanyaan bodoh itu. Calum melanjutkan pembicaraan dengan menanyakan kabarku dan pekerjaanku sekarang ini.

Nash P.O.V

Disinilah aku. Duduk dibar sendirian. Aku ulangi. SENDIRIAN. Acara ini tidak berjalan dengan apa yang sudah kurencanakan. Seharusnya aku bersama vio sekarang dan aku sudah membayangkan apa yang akan terjadi.

"Hai,vio. Sudah lama tak bertemu. Dan ini siapa?" tanya teman lama vio (mungkin)

"I'm her boyfriend." selaku

"Iya. We're in a relationship." tambah vio

"Wah kalian pasangan yang sangat serasi rupanya." jawab teman vio itu

Itulah yang aku bayangkan. Indah bukan? Ya. Tapi hanya KHAYALAN.

Sadarlah,nash!

Aku benar benar bodoh dengan mengharapkan vio mau mengakuinya sebagai kekasih. Aku saja belum mengetahui arah perasaanku terhadapnya,bagaimana bisa kami berhubungan tanpa mengetahui perasaan satu sama lain.

"Grier?" terasa ada tangan yang menyebtuh bahuku. Aku menolehkan kepalaku dan mendapatkan temanku disana.

"Hemmings?"

"Hey,man. Apa kabar?" jawabnya seraya duduk dihadapanku tanpa izin

Kami bebincang banyak sekali. Untungnya aku orang yang friendly,bagaimana kalau tidak? Mungkin saat ini aku sudah menendang bokongnya dan menyuruhnya pergi karena ocehannya yang tak jelas itu.

"Hmm... By the way,kau kesini ada keperluan apa?" tanya dengan tatapan lebih serius

"Maksudku,ini kan acara reuni High School 'kami'. Dan seingatku kita tak pernah satu High School bukan?" lanjutnya

"Aku hanya menggantikan shawn untuk menemani vio." jawabku singkat dan nada tak peduli aku diizinkan atau tidak datang kesini

"Kenapa shawn tak datang? Dan kenapa dia yang menggantinya? Apa stev tak bisa mengantar vio? Kenapa stev tidak menghubungiku saja?" gumamnya yang tak sengaja terdengar olehku

"Shawn menemani kekasihnya dan begitu juga stev. Dan hal itu juga yang sedang kulakukan sama seperti mereka." jawabku yang dapat membuat Luke membelakan matanya

"KAU KEKASIHNYA?!" tanyanya dengan nada tinggi sampai semua orang menengok kearah kami

"Hmm... Aku bu-" baru saja aku menjawabnya,tapi tiba tiba suara seseorang mencegahku.

"Apa pedulimu?! Dia kekasihku atau bukan,bukanlah urusanmu!" sela seorang gadis itu dengan tegas. Aku menolehkan kepalaku dan mendapatkan Vio yang menatap Luke dengan mata memincing.

"Aku ingin pulang,nash. Bisa antarkan aku sekarang?" tanya Vio yang kujawab dengan anggukan.

Jujur,aku masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini.

Vio mengenal Luke?

Vio memarahi Luke?

Ada apa dengan mereka?

Aku kira mereka belum mengenal satu sama lain dan ternyata aku salah.

Luke P.O.V

Gagal sudah semua. Semua rencanaku mendekatinya kembali. Semua gagal. Kebenciannya padaku sudah sangat melekat dihatinya. Bahkan sekarang nash masuk kedalam cerita kami. Semakin sulit jalanku untuk mendapatkannya kembali.

"Masih ada jalan lain,bro." seseoramg menepuk bahuku yang menyebabkan aku tersadar dari lamunanku.

Aku menoleh kearah suara. "Sudah terlambat,ash. Dia sudah bahagia dengan yang lain."

"Kau tau darimana,luke?" tatapannya mulai tidak percaya

"Aku melihatnya pergi bersama nash saat acara reuni itu."

Ya,kejadian 4 hari lalu memang tebayang dibenakku.

Caranya menatapku.

Caranya memakiku.

Caranya menelantarkanku.

Caranya bersikap pada nash.

Semua itu membuatku frustasi. Jujur saja. Aku menunggunya. Dan aku memang bodoh karena telah berharap dia akan kembali padaku saat aku datang lagi. Harusnya aku tau,dia tidak akan kembali.

Tapi aku tidak akan menyerah. Menyerah semudah itu bukanlah kebiasaanku.

=============================

Beside You - n.g [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang