Viollyn P.O.V
"MOM,MAU KAU APAKAN RAMBUTKU?!" aku benar benar tidak nyaman sekarang.
Mom memberiku minidress dengan rok mengembang beberapa senti diatas lutut dan lengan panjang. Tak lupa flatshoes putih senada dengan bajuku dengan pita yang sangat indah dibagian depan.
Mom juga memakeover wajahku. Tapi dia tidak membiarkanku melihat wajahku sebelum semua ini selesai. Menyebalkan. Sekarang mom sedang menata rambutku.
"Selesai!" ujar mom bangga
"Coba menoleh kearahku." aku menuruti perintah mom dan menatap kearahnya
"YA TUHAN! PUTRIKU CANTIK SEKALI!" lanjut mom sambil mencubit pipiku perlahan
"Aduh! Mom,sakit tau." ucapku sambil mendorong bibir bagian bawahku
"Boleh aku melihat kecermin sekarang?" tanyaku
Mom meberiku kaca yang kumau. Aku terkejut,sangat terkejut.
"Ternyata aku cantik juga." gumamku
"Kau memang cantik,honey. Anak perempuanku yang satu ini memang sangat cantik." jawab mom sambil memeluk bahuku dari belakang
Jangan tanyakan tingkah lakunya. Dia sudah berumur tapi memang kadang suka berkelakuan seperti anak remaja.
"Terima kasih,mom." ucapku seraya membalas pelukannya
"Tentu,honey." jawabnya
Ting! Tong! Ting! Tong!
"Nash!" jawabku girang. Aku tak tahu mengapa nada bicaraku sangatlah girang.
"Ayo turun. Pangeranmu sudah datang." ledek mom sambil mengedipkan matanya berulang kali. Aku hanya memutarkan bola mataku.
Kamipun beranjak turun kebawah. Disana aku sudah menemukan nash sedang berbincang dengan dad,stev,dan cello.
"Wow,kau sungguh cantik 'tukang tidur'" kata stev yang sudah menyadari kehadiranku dan mom duluan.
Disusul dengan dad,nash dan cello yang ikut menatapku. Sungguh membuatku gugup.
"Terima kasih,'tukang makan'." ujarku berusaha mencairkan suasana
"Kau mirip sekali dengan mommu waktu muda,honey." ujar dad yang membuatku tambah malu lagi
"Aku akan mencari pasangan secantik dirimu jika sudah besar nanti,vio." lanjut cello dengan kepolosannya
"Terima kasih atas pujiannya,guys. Ini semua juga berkat mom. Kaliankan tau aku tidak bisa menata diriku sendiri jika tidak ada mom." jelasku
Nash P.O.V
Dijalan aku masih belum bisa memfokuskan pandanganku kejalan. Aku tau ini berbahaya,tapi siapa sih lelaki yang bisa fokus jika disampingnya sedang duduk seorang bidadari yang cantik dengan balutan minidress putih polosnya dan rambut brunnete tergerai yang biasa diikat sebelumnya.
"Kau sungguh cantik,vio." akhirnya keluarlah kata kata yang ada dibenakku
"Terima kasih." jawabnya sambil menundukan kepala
Aku melihatnya blushing,lelaki lain mungkin menyebutnya konyol,tapi aku menyebutnya lucu. Dia makin imut jika sedang blushing. Percayalah.
Aku sudah memujinya saat pertama kali dia keluar dari kamarnya. Tapi aku seakan tidak bisa berhenti memujinya sekarang.
***
Kami sampai digedung yang menggelar acara reuni itu. Dengan reflek aku langsung menggandeng tangan vio.
"Ini tidak apa kan?" izinku. Aku takut vioerasa tidak nyaman dengan posisi seperti ini
"Tentu." jawabnya
Sesampainya didalam gedung itu,aku mendengar alunan musik yang cukup keras dan siara gadis gadis yang berteriak memanggil nama idolanya.
Aku melihat sebuah band yang sudah tidak asing lagi. Mereka membawakan salah satu lagu andalannya.
Hey, hey, hey, heyHey, hey, hey
Hey, hey, hey, hey
Hey, hey, heySimmer down, simmer down
They say we're too young now to amount to anything elseBut look around
We worked too damn hard for this just to give it up nowIf you don't swim, you'll drown
But don't move, honeyYou look so perfect standing thereIn my American Apparel underwear
And I know now, that I'm so downYour lipstick stain is a work of art
I got your name tattooed in an arrow heart
And I know now, that I'm so downHey! Hey, hey, hey, hey
Hey, hey, heyLet's get out, let's get out
'Cause this deadbeat town's only here just to keep us downYa,mereka adalah 5SOS. Yang sedang memamerkan suaranya sekarang adalah Luke Hemmings. Sekarang dia melirik kearah kami. Jangan tanya kenapa aku kenal dia,dia adalah salah satu temanku juga.
While I was out, I found myself alone just thinking
If I showed up with a plane ticket
And a shiny diamond ring with your name on itWould you wanna run away too?'Cause all I really want is you
Luke melemparkan senyum kearah kami dan dalam waktu yang bersamaan juga vio melepaskan genggamannya dariku. Wajahnya yang tadi ceria kini seperti penuh dengan kebencian.
Sepertinya tatapan dan senyuman luke itu untuk vio. Dan kata kata terakhir yang dinyanyikan luke juga lebih terdengar seperti pertanyaan yang dilempar kepada kekasihnya.
"Nash,aku ingin ketoilet sebentar ya."
"Baiklah. Aku akan menunggumu dibar." ujarku yang dijawab oleh senyum terpaksa dan anggukannya.
Viollyn P.O.V
Dia datang. Datang lagi kedalam kehidupanku. Kenapa? Kenapa harus dia? Sudah dipastikan hidupku akan hancur seperti dulu. Hancur berantakan.
Aku berjalan cepat menuju toilet. Rasanya air mata ini sudah tak dapat terbendung lagi. Saat melihatnya, ingatan masa lalu itu menghantuiku lagi.
Aku mempercepat langkahku saat melihat tanda toilet diujung lorong, tapi langkahku terhenti saat tiba-tiba seseorang memegang dan menarik paksa lenganku.
"Lepas!" gerutuku sambil mencoba melepaskan genggamannya. Tapi genggamannya sangat keras.
Aku tak tau kenapa,tiba-tiba saja air mataku tumpah dan aku sudah tidak peduli siapa yan menarikku sekarng ini.
''Vio,tenanglah. Ini aku."
==============================