Chapter 13

369 22 1
                                    

Viollyn P.O.V

"Mau makan apa?" Tanya Luke. Sebenarnya aku sangat tidak tertarik dengan tawaran makan malamnya. Tapi dia sudah menungguku hingga larut malam dikantor. Jadi,mau tidak mau aku harus bersikap sopan padanya.

"Samakan saja denganmu." Jawabku tak acuh. Ayolah,aku hanya ingin makan malam ini cepat berakhir.

"Baiklah." Luke langsung menyebutkan beberapa jenis sushi dan makanan jepang lainnya. Jujur saja,pilihan makanannya membuat cacing diperutku bangun dan membuat kerusuhan. Lagi-lagi mereka demo agar makanannya cepat datang.

"Mmm... Vio?"

"Hmmm..." Aku masih asik dengan ponselku. Tidak tau kenapa,layar benda pipih ini lebih menarik daripada memandang Luke.

"Apa kau masih marah denganku?" Tanyanya. Aku melirik sekilas dan menggeleng.

"Lalu kenapa sikapmu masih dingin?" Tanya Luke lagi dengan nada yang putus asa. Aku menghela napas.

"Sudah termaafkan bukan berarti sikapku akan sama lagi Luke. Bunga yang sudah kau injak,bentuknya sudah tidak akan sama lagi walaupun sudah kau coba untuk memperbaikinya."

Sebelum Luke menjawab,pesanan kami datang dan memutus obrolan kami. Kami makan dalam diam. Hanya suara hiruk pikuk pengunjung yang datang.

Setelah makanpun,Luke tidak membahas masalah masa lalu lagi. Dia memilih mengantarku pulang. Aku mengucapkan terima kasih dan memintanya untuk tidak menungguku dikantor sampai larut malam lagi.

***

Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk lari pagi. Seperti biasa,aku lari mengelilingi beberapa blok dari rumah dan berbalik lagi. Peluh sudah membanjiri tubuhku. Dan lagi-lagi,aku lupa bawa air minum.

Sesampainya dirumah,aku terkejut akan kehadiran Shawn dikamarku. Dia sudah duduk ditepi ranjang sambil memangku gitarnya. Kami memang sudah tidak sungkan lagi,aku sudah menganggap rumah Shawn sebagai rumahku,begitu juga sebaliknya.

Air muka Shawn membuat perasaanku tidak enak. Ada yang tidak beres. Dengan masih memakai pakaian yang basah,aku menghampirinya dan menepuk pundaknya.

"Ada apa,shawn?"

"Tidak ada. Aku hanya mau menunjukan lagu baruku."

"Ohh... Baiklah. Aku akan membersihkan diri sebentar." Ujarku lalu mengambil handuk dan bergegas kekamar mandi.

"Aku menunggumu dihalaman belakang." Teriak Shawn agar aku bisa mendengarnya dari dalam.

"Baiklah."

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian,aku langsung berlari kearah dapur dan mengambil Orange Juice untukku dan Shawn. Lalu menghampiri Shawn yang sudah duduk di ayunan halaman rumahku dengan gitar dipangkuannya. Aku memberinya satu gelas Orange Juive dan duduk disebelahnya.

"Dengar. Jangan komentar sebelum lagu ini selesai. Dan jangan beranjak dari tempatmu. Jangan juga menatapku dengan tatapan anehmu." Kata Shawn. Aku hanya mengangguk patuh. Dia mulai mengambil napas dan memetik beberapa kunci.

{Shawn Mendes - The Weight}

I want to go back, forget that it's over
Painted in black, when she left me alone
I never knew, she was sleeping next door
With the kid I grew up with, and I can't go back to her

Anymore, no 

She tell me you were happier with him, but she want me to stay
And she tell me that you needed time, but she push me away

Beside You - n.g [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang