This your first gift ya kak parklyren, just an original short story for your 1st christmas gift. Lol, enjoy!
***
Wang Yibo memasuki apartemennya dengan tampang pucat yang sangat mengerikan. Ia menaruhkan sepatunya yang basah terkena salju dan segera mandi.
Xiao Zhan yang masih menyusun ornamen-ornamen pohon natal di ruang tamu hendak menyapa kekasihnya. Tapi ketika sang kekasih sudah berlari menuju ke ruang tamu, ia merasa tak berguna untuk menyapanya.
Pria itu menaruh sisa ornamen setelah dirasa pohon natal mini miliknya sudah cukup ramai akan hiasan. Sebagai hiasan terakhir ia menaruh tanaman mistletoe tepat di bawah ujung pucuk pohonnya.
"Gege!"
Laki-laki yang telah mandi itu segera memeluk gege-nya. Rambutnya masih basah oleh tetesan air yang bersuhu suam-suam kuku.
"Aku sangat rindu, gege!" Pelukkan itu menjadi semakin erat.
Zhan yang sempat terdiam karena kaget segera kembali ke alam realitanya. Dengan senyum kangen, ia membalas pelukkan Yibo dan menepuk kepala didi-nya sebanyak dua kali.
"Selamat datang Yibo! Merry Christmas and gege miss you too."
"Ah." Yibo mundur selangkah sehingga sekarang ia dapat melihat wajah Zhan dengan jelas. Senyuman tercetak pada wajah Yibo. "Merry Christmas too!"
Pria bermarga Xiao itu tersenyum. "Nah, mari keringkan rambutmu terlebih dahulu baru setelah itu makan malam."
"Oke!"
***
Mereka telah menyelesaikan makan malam dan sekarang Xiao Zhan sedang memilih film apa yang ingin mereka tonton.
"Ingin nonton Legend of Fei atau The Wolf?"
Yibo yang sedang berbalas salam dengan teman-teman grupnya dulu mengadahkan kepalanya. "Aku sudah selesai maraton The Wolf and I do jealous. Kalau Legend of Fei nanti saja saat sudah selesai tayang."
Zhan menggaruk dagunya sepertu seorang kakek tua yang memiliki janggut. "Terus mau nonton apa?"
"Kimetsu no Yaiba!"
"Belum tayang."
Yibo menaruh ponselnya. "Fifty shade---"
Xiao Zhan melemparkan remote TV ke arah Yibo. "Film yang cocok buat suasana natal Yibo! Bukan film seks!"
Yang terkena lemparan tertawa dengan keras. "Baiklah-baiklah. Home Alone?"
"Good choice."
Mereka berdua menonton film jadul itu dengan khidmat. Dua gelas coklat hangat yang kental menjadi teman mereka dan cookies berubah fungsi sebagai pengganti popcorn.
Saat film selesai ditayangkan mereka sudah mengantuk dan segera tidur.
***
Ketika Yibo bangun dari tidurnya, ia tak mendapati Zhan sebagai gulingnya. Dengan panik, ia segera turun dari kasur untuk mencari Zhan. "Ge!"
Ternyata Xiao Zhan sedang memasak. Ditelinganya terdapat headphone kesayangan Yibo. Seketika itu juga, ketakutan Yibo segera hilang.
Dengan hembusan napas, Yibo mengelilingi apartemennya. Ia belum sempat melihat-lihat ornamen-ornamen yang dipasang oleh gege-nya.
Matanya menangkap sebuah hiasan dengan beberapa bulatan merah pada pohon natal mini yang sempat ia beli beberapa hari yang lalu.
(Credit : Williams Sonoma on Pinterest)
'Apa ini?'
Tangannnya menyentuh bulatan merah yang seperti buah blueberry.
'Palsu kah?'
Matanya semakin mengobjeksi lebih dekat.
"Dor!"
"EH AYAM AYAM BERTELUR TIGA! GE!"
Xiao Zhan menahan tawanya. "Makannya kalau dipanggil dibalas, jangan diam saja."
"Ya tapi jangan bikin kaget juga," gerutu Yibo.
"Hahaha, iya, maafin gege. Tadi kamu lihat apa? Sampai fokus sekali."
Yibo menunjuk ornamen yang tadi berusaha ia analisis.
"Oh, itu namanya mistletoe."
"Kenapa ditaruh di situ?"
"Karena memang harusnya ditaruh situ."
Yibo mengangguk-angguk. "Artinya apa?"
"Cinta yang kuat. Ada sejarahnya, mau dengar?"
"Mau!"
Zhan mengambil napas. "Jadi, jika ada dua orang berdiri dibawah mistletoe mereka harus berciuman. Mistletoe dipercaya menjadi perlambangan cinta yang kuat karena tanaman ini dapat hidup walau dimusim dingin."
"Jadi kita harus berciuman?"
Zhan menggeleng. "Mistletoe-nya lebih rendah dari kita."
Dengan brutal, Yibo mengangkat pohon natal. "Sudah lebih tinggi, should we kiss each other?"
"Taruh Bo! Kalau yang bulat-bulat itu jatuh, bisa bahaya."
Yibo menggeleng. "Kiss first!"
"For God's sake, if you not put down that tree now, I'll throw away all of your limited edition Lego."
"Don't!"
Yibo menaruh pohonnya. "Jangan buang koleksiku."
His pleading eyes is Xiao Zhan's weakness.
Xiao Zhan melunak. "Oke. Sekarang makan, sudah jadi sarapannya."
Dengan wajah berseri Yibo mengikuti Zhan yang telah berjalan lebih dahulu. "Siap Bos!"
(27/12/2020 Mistletoe end)
***
Funfact: mistletoe itu parasit, bukan tanaman yang dapat hidup sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karya Sastra - Yizhan.
Fiksi PenggemarIni merupakan puisi/karya sastra yang saya buat dalam waktu luang saya. Setiap chapter berisikan satu jenis karya sastra, dengan tema Yizhan. Saya harap kalian semua dapat menyukainya.