Dialog

47 7 10
                                    

Yibo mendatangi sebuah ruangan. Ditangannya terdapat sebuah radio kecil berwarna hitam.

"Halo Zhan."

"Halo juga, Yibo."

"Bagaimana malammu? Apakah tidurmu nyenyak?"

"Nyenyak, tapi aku ingin tidur lagi."

"Ini sudah jam 7 pagi, bangunlah."

"Oke-oke, aku akan bangun."

Keheningan menyelimuti mereka.

"Hei-hei Zhan, berikan aku sebuah ciuman pagi."

"Tidak mau!"

"Ayo! Berikan padaku!"

"Tidak!"

"Baiklah, aku akan mengambilnya sendiri."

Sebuah kecupan mendarat di bibir Zhan.

"Masih sama, manis dengan rasa bahan kimia."

Zhan terdiam.

"Apakah lipbalm yang terlalu lengket Zhan?"

"E-entahlah."

"Tidak 'kan?"

"Entah." Suara penuh keberanian itu kembali.

"Omong-omong, kamu bau sekali hari ini. Mari mandi."

"Mandikan aku~"

"Kamu mau aku memandikanmu?"

"Iya."

"Boleh-boleh. Kamu mau pakai sabun bau melati atau mawar?"

"Bau kesukaanmu saja."

"Melati? Baik siap laksanakan."

Hening telah kembali.

"ZhanZhan, kamu mau makan apa pagi ini?"

"Apa saja."

"Croissant?"

"Boleh."

"Nanti akan aku suruh pelayanku untuk memanggangkannya satu untukmu. Sekarang, mandi dulu ya?"

"Gendong~"

"Kamu juga mau kugendong? Baiklah-baiklah akan aku gendong."

"Aku sudah memperkirakan kamu akan menjadi manja selama kamu hamil, jadi aku melatih otot milikku agar bisa menggendongmu," lanjut Yibo.

"Yibo, mari namakan anak ini Suo!" Xiao Zhan menjerit secara tiba-tiba.

"Mn? Kamu ingin anak ini dinamai Suo?"

"Iya."

"Boleh-boleh. Indah ya namanya."

Keheningan menyelimuti kedua raga itu. Menggiring mereka hingga sampai ke pintu kamar mandi.

"Zhan kamu harus mandi air hangat. Beberapa hari ini tubuhmu sangat dingin."

"Aku tidak ingin~"

"Kenapa?"

"Tidak mood."

"Tidak mood mandi air hangat? Jangan begitu Zhan, nanti kamu sakit demam."

"Baiklah. Aku akan mandi air hangat."

"Nah, baguslah kalau kamu menurut."

Yibo memandikan tubuh Zhan dengan telaten. Memberikan sentuhan-sentuhan penuh hati-hati agar Zhan tidak terluka.

Mereka berdua kembali ke kamar mereka. Yibo mengambilkan tubuh baju untuk tubuh mereka dan memakaikannya pada Zhan. Entah mengapa, akhir-akhir ini Zhan sangat manja. Setelah berganti pakaian, pasangan itu menuruni tangga untuk sarapan. Radio yang menyala menjadi pemecah keheningan mereka.

"Selamat pagi pendengar setia radio BoJunYiXiao, kembali lagi bersama saya sang kapten akan memberikan berita terbaru untuk kalian semua. Yang pertama, kematian omega laki-laki telah dilaporkan. Diduga kuat, kematian omega bernama Xiao Zhan tersebut disebabkan oleh gelombang kimia dari laboratorium yang dijalankan oleh suaminya sendiri, Wang YiBo. Jasad dari saudara Xiao Zhan belum ditemukan---"

"Alfred, matikan radionya. Aneh-aneh saja berita hari ini, masakkan ada orang yang bernama sama dengan kita. Aneh kan?"

"Iya, aneh sekali," jawab Zhan.

"Omong-omong, kamu ingin susu atau kopi, Zhan?"

"Susu."

"Baiklah tunggu sebentar."

Wang Yibo membuatkan sebuah susu untuk Zhan. Tenang saja, istrinya itu tak perlu khawatir mengenai hal ini, Yibo bisa membuat air rebus kok.

Sebuah suara menginterupsi kegiatannya. Dengan decakan, ia membanting gelas tersebut. "Alfred! Ambilkan aku baterai lagi. Baterainya habis."

Semarang, 30/09/2020, 23:46 p.m, Dialog telah selesai ditulis.

*** 

The question is simple: Do you understand? If you are not, tell me.

Please, use the comment section to write your opinion about this chapter. 

Goodnight, stay safe and healthy. Don't forget to always be happy. 886!

Karya Sastra - Yizhan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang