Ini buat lucu-lucuan aja.
Happy Eid buat yang merayakan!
Peluk and ketjup basah, Ciel.
***
Xiao Zhan sedikit pulang terlambat dari jadwal seharusnya. Oleh karena itu, kakinya bergerak secara gesit untuk mencapai kamar apartemen mereka.
Begitu sampai, ia langsung membuka pintu tanpa salam. Mungkin ada sedikit unsur surprise!
"YIBO! Aku pul--- THE HECK?!"
Tersangka yang sedang leyeh-leyeh seketika terhenyak kaget. Jianguo yang tadi ada di sampingnya, langsung berlari terbirit.
"Ge..." Senyum Yibo tampak seperti maling duid emak, tapi ketahuan.
"BAGUS YA, NASTAR DIHABISIN PADAHAL ITU BUAT MAMA PAPA DAN MAMI PAPI!"
Xiao Zhan menutup pintu dengan sedikit keras. "Bagus, padahal sudah aku bilang jangan dimakan karena besok aku mau bikin lagi buat kita yang bisa kamu abisin. Pinter banget emang kamu."
Jianguo takut, dia bersembunyi. Tak pernah dalam 3 tahun kehidupannya melihat Zhan marah.
"Ge---"
"Apa?!"
ZhanZhan terdeteksi marah besar.
Pakai alat apa deteksinya? -
Gatau, Yibo yang bilang kalau Zhan marah.-"Ga usah minta maaf, sudah habis duluan nastarnya."
Wang Yibo lemes, layu, dengar perkataan Xiao Zhan. Toples nastar segera ia tutup, dan kakinya segera mengejar gegenya untuk memelu---
"Ga usah peluk-peluk! Sana tidur di luar. Aku ga mau lihat wajah kamu lagi."
Bak disambar petir, Yibo membatu.
Apa tadi?
Tidur di luar?
"Ge..! Jangan gitu dong." Bibirnya manyun, berusaha merayu sang belahan jiwa biar diizinkan tidur sekamar.
/bisik/ soalnya kalau tidak satu kamar bisa dijamin rencana kelonnya malam ini gagal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karya Sastra - Yizhan.
Fiksi PenggemarIni merupakan puisi/karya sastra yang saya buat dalam waktu luang saya. Setiap chapter berisikan satu jenis karya sastra, dengan tema Yizhan. Saya harap kalian semua dapat menyukainya.