Cumbu dan Kecup Abu

56 7 0
                                    

Kesal terpendam, hidupku sangsara

Otakku bergelut, denialku bersorak

Jiwa kulebur, api beriak-riak

Ekspetasi kulayang, realita terpijak

Dengarkah kau di ujung sana, wahai sanubariku?

Terseok-seok kakiku mengejarmu, hanya untuk angan palsu tergapai

Xiao Zhan

Nama yang dipakukan Tuhan untukku

Kemana kau sekarang?

Hilangkah ananda dipeluk sang ibu?

Besi kutanam untuk menemuimu

Sambutlah aku dalam hangat dekapmu yang menyiksa

Hilanglah akalku

Hilanglah nyawaku

Kecuplah pipiku dan katakan selamat datang kembali.

***

Wang ZhouCheng memaksa masuk ke dalam kamar kecil milik kekasih temannya. Bau busuk yang akan ia kenang untuk waktu yang lama menyiksa setiap trakea yang tertanam pada tubuhnya.

Ia mengambil ponsel canggih untuk menelepon ibu dari Wang YiBo. Beberapa deringan dan suara cemasan memasuki telinga ZhouCheng.

"Ibu, YiBo telah tiada. Meninggal bunuh diri dengan menusukkan pisau ke jantungnya."

***

Tiada asih indah tanpa pengorbanan.

Begitulah yang tertulis pada lantai kamar kecil Xiao Zhan yang ditulis oleh darah Wang YiBo.

Tidak ada niatan sedikitpun untuk menghapusnya. Tidak ada seorangpun yang berniat membersihkannya.

Baunya memang busuk, tapi artinya begitu wangi.

***

Kremasi selesai dilakukan dan dalam pelukkan seorang ibu abu itu diletakkan.

"Baiknya kita meletakkan abu YiBo ke dalam kendi abu Zhan."

Keputusan bulat dan atas seizin keluarga Xiao, keluarga Wang meleburkan abu anaknya tunggalnya ke dalam pelukkan sang kekasih. Membiarkan YiBo menciumi kekasihnya.

Mereka tidak pernah tahu jika abu-abu itu saling berpegangan tangan. Saling menyentuh satu sama lain untuk waktu abadi.

"Setidaknya jika aku tak diizinkan untuk bersamanya pada kefanaan ini, maka bebaskanlah aku untuk mencumbu fajarku hingga waktu yang berhenti."

***

Pada ruangan itu, terdapat dua anak adam.

Yang satu sedang tertidur lelap, yang satu sedang menunggui. Pada jari manis mereka, dikaitkan sebuah benang merah.

Kecupan lembut dari seseorang membuat sang tertidur membuka matanya. "Hai! Selamat datang kembali, YiBo."

Ia tersenyum untuk waktu yang lama. "Aku pulang, Zhan."


Semarang 31/10/2020 12.55 a.m. kisah ini selesai.

***

Halo, gimana kabarnya?

Sehat semua?

Saya kembali dengan kisah aneh dan tidak jelas lagi. Jika kesulitan mencerna jangan takut untuk bertanya.

Selamat malam semua, stay safe, health, and happy.

-Ciel

Karya Sastra - Yizhan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang