Kini Sunkyu telah tiba di mansionnya. Dipapahnya tubuh bergetar Sooyoung dengan hati hati menuju kamarnya.
Ketika sudah sampai di dalam, mereka disambut oleh keterkejutan eomma dan appa Sunkyu yang melihat jika putra tersayang mereka basah kuyup bersama seorang wanita.
"Omo! Sunkyu sayang, kenapa kalian basah, nak?"
"Hehehe. Anyeong, imo Lee, Lee samcheon. Maaf aku baru berkunjung sekarang" Sapa Sooyoung
"Aigo~ini bukan saatnya untuk bicara, sayang. Kalian basah. Sekarang, kalian ke kamar dan cepat mandi"
"Lee Sunkyu" Panggil eomma Sunkyu.
"Ne?"
"Kau mandi di kamar mandi yang berada di kamar appa dan eomma. Jangan sampai sifat ByunSunmu itu muncul lagi setelah lama tidak bertukar kabar dengan Sooyoung"
"Tapi, eomma. Jika aku mandi kamar mandi yang ada di kamar appa dan eomma, lantas siapa yang akan mengantar Sooyoung?"
"Eomma akan mengantarnya. Dan kau mandi di kamar appa dan eomma sana"
"Huft~arraseo" Pasrah Sunkyu.
"Mian, Sunny" Kekeh Sooyoung.
"Gwenchana. Kau mandilah dulu. Dan untuk sementara ini kau pakai pakaian eommaku saja"
"Ne" Sooyoung mengangguk dan mengikuti Lee eomma yang membawanya menuju kamar mandi yang ada di kamar Sunkyu.
Sunkyu pun berjalan menuju ke kamar appa dan eommanya yang terletak di lantai dua.
Sesampainya ia disana, Sunkyu sudah akan melepas bajunya tapi, sebuah notif pesan di ponselnya sukses mengurungkan niatnya. Diambilnya ponsel mahal itu di ranjang dan melihat isi notif pesan yang muncul disana.
Jessica Jung
Kirimkan alamat coffee shop Yul padaku. Sekarang.
Sunkyu terkekeh membaca pesan itu. Mau apa lagi gadis itu? Pikirnya.
"Apa apaan bocah ini?" Gumam Sunkyu terkekeh kecil.
Yak! Kenapa kau hanya membacanya saja?!
Aku mau kau mengirimkan alamat coffee shopnya sekarang!
Jangan hanya diam!!!!
Kirimkan sekarang!!!!
Mau apa lagi kau, Jessica?
Just shut up! and send me the address right now!
"Oh...gees!" Akhirnya Sunkyu memilih untuk mengirimkan alamat coffee shop Yul pada Jessica.
****
Sementara itu di lain tempat, Jessica sudah mendapatkan alamat Yul dari Sunkyu. Ia memijit pelipisnya pelan.
"Ah, aku benar benar tak bisa membayangkannya jika gadis cantik sekelasku akan meminta maaf pada pria culun dan miskin seperti Yul besok" Gumamnya.
Keesokkan siangnya, Jessica sudah sampai di coffee shop Yul. Ia masuk ke dalam cofee shop sederhana itu dengan setelan casual.
Kesan pertama yang ia dapat ketika masuk di coffee shop itu adalah...
Sederhana. Namun, pelanggan disini tetap datang karna mengingat cuaca yang sedang dingin.
