Saat ini, Jessica sedang diantar Donghae di mobilnya. Di sepanjang perjalanannya, Jessica hanya memandang ke arah jendela. Hatinya masih sakit perihal tadi. Biar bagaimanapun, ia masih mencintai Yul walaupun hatinya sakit setelah Yul yang sudah menipunya.
Namun, sesaat kemudian Jessica merasa asing dengan arah jalan yang ditempuh Donghae.
"Oppa, ini bukanlah jalan menuju mansionku"
"Ini jalan pintas, Sica. Jadi, kau tenang saja" Jessica hanya mengangguk kemudian, menatap ke arah jendela kaca mobil lagi.
Diam diam, Donghae mengeluarkan smirknya sembari fokus menyetir.
****
-Gangnam hospital
"Dimana Kwon Yul?!" Sunkyu seketika langsung membuka pintu ruang rawat Yul.
"Sunny, tenanglah. Kasian Yul. Ia butuh istirahat"
Yul yang sudah sadar, menatap Sunkyu dengan senyuman lemah. Sunkyu pun langsung menghampiri sahabatnya itu.
"Hyomin-ah, jelaskan padaku bagaimana sahabatku bisa ada di brankar sialan ini lagi?!"
"Waktu itu...aku sedang membeli roti di minimarket terdekat untuk aku makan. Tapi, begitu selesai membeli, aku tak sengaja menemukan Yul yang sudah tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yang keluar dari hidungnya"
"Jinjja?! Ah Yul, mianhe. Aku tak bisa menjagamu. Aku sudah gagal menjadi sahabat untukmu" Sesal Sunkyu.
Yul menggelengkan kepalanya menatap Sunkyu dengan senyuman.
"Anniya. Harusnya aku yang minta maaf padamu, Sunkyu-ah. Aku tidak mendengar apa kata katamu"
"Aku hanya mementingkan egoku dan tanpa sadar, aku sudah berlari larian tanpa mengetahui kondisiku" Lanjut Yul.
Sunkyu hanya bisa tersenyum. Ia lalu memegang tangan Yul.
"Percayalah padaku, Brother. Semuanya akan baik baik saja" Mendengar itu, ekspresi Yul berubah. Tapi, ia segera kembali tersenyum untuk memastikan Sunkyu.
"Sunkyu-ah"
"Ne?"
"Bisakah aku meminta 1 hal lagi padamu?"
"Apa itu, Yul? Katakan saja. Aku akan mengabulkan permintaanmu"
"Maukah kau..."
"Menemaniku jalan jalan di rumah sakit ini? Hanya kita berdua. Jeball"
"Baiklah. Tapi, pastikan dulu kondisimu"
"Aku sudah bertanya pada dokter. Dan dokter bilang, aku sudah bisa jalan jalan biasa. Dengan syarat harus menggunakan kursi roda" Sunkyu mengangguk.
"Arraseo. Kalau begitu, kajja!" Sunkyu membantu Yul beranjak dari brankarnya. Sedangkan Hyomin memegang kantong infus Yul.
"Cha~kajja kita jalan jalan!" Ajak Sunkyu setelah selesai mendudukkan Yul di kursi roda. Sunkyu pun mendorong kursi roda sahabatnya itu keluar ruangan.
"Sooyoungie, aku dan Yul pergi sebentar ne?" Sooyoung mengangguk dengan senyuman lembut.
Sunkyu sekarang sudah mendorong kursi roda yang diduduki Yul. Mereka pun menghabiskan waktu berdua dengan jalan jalan disekitaran rumah sakit.
"Gomawo, Sunkyu-ah"
"Ne?"
"Kau sudah mau berteman denganku"
"Dan jika dipikir pikir, kau itu adalah seorang murid most wanted sekolah yang terkenal. Bahkan, tak hanya itu. Kau juga adalah pewaris tunggal perusahaan SMent. Sedangkan aku? Aku hanyalah seorang anak dari pemilik coffee shop sederhana. Bahkan, aku juga anak cupu yang selalu dijauhi dan dicaci maki oleh kebanyakkan murid SMA Soshi"