7

1.5K 135 1
                                    

Sorry bgt ya kalo g dpt feel apa", and sorry kalo typo bertebaran.

~Happy reading~
.
.
.
.

12:35, Thailand

Tuk... Tuk...

Prem melangkahkan kedua kakinya ke arah pintu.Sebelum ia membuka pintu, Prem mengintip terlebih dahulu siapa orang yang ada di luar.

Ceklek

Prem memegang knop pintu lalu ia tarik ke bawah, "Iya?"

"Ini ada kiriman paket." Pria dengan perawakan jangkung itu pun menyerahkan sebuah Bag yang lumayan besar.

"Dari siapa?" Tanya Prem penasaran.

Pria jangkung itu hanya menggeleng, "Rahasia." Setelah mengucapkan satu kata, ia pergi meninggalkan Prem yang masih kebingungan di depan pintu.

Tidak mau terlalu memikirkannya, Prem akhirnya memutuskan untuk melihat isi dari bag tersebut. Sebuah kotak dengan Label Gucci di atasnya.

"Sneakers? Gucci? Dari ibu mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sneakers? Gucci? Dari ibu mungkin."

Prem melihat setiap Detail dari sneakers tersebut. Tidak lupa ia juga mencoba memakainya dan ternyata Sneakersnya sangat nyaman.

Drrt..drrttt...

"Hallo". Sapa Prem kepada orang yang berada di seberang sana.

" Hallo, ibu mengirim sesuatu untukmu. Apa sudah kamu terima?"

"Ya, aku sudah menerimanya dan aku menyukainya."

"Ah syukurlah. Dokter  Fred barusan mengabari ibu, dia ingin bertemu dengan mu hari ini dan tentunya ini sangat penting. Tapi maaf Prem, Ibu tidak bisa mengantarmu".

" Hm, jangan khawatirkan aku. Aku akan pergi menemui Dokter Fred setengah jam lagi."

"Oke, hati-hati di jalan ya. Love you so much Prem."

"Love you too".

Setelah berbincang dengan ibunya,Kanni. Prem memutuskan untuk mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke rumah sakit menemui Dokter Fred.

Ini pertemuan kedua Prem bertemu dengan Dokter Fred, setelah lamanya ia tinggal di Jerman. Rasanya seperti akan bertemu dengan seorang teman, Prem sangat senang.

Sepanjang perjalanan Prem terus mengulas senyum. Kesempatan ini yang selalu Prem tunggu-tunggu, setiap tahun ia selalu berdo'a agar ia bisa bertemu dengan dokter Fred, dan akhirnya hari ini ia punya kesempatan itu.

" Apa wajahnya akan menjadi sedikit lebih tampan, hihi. Ah Prem kamu bersikap tidak sopan." Prem terus bergumam sendirian.

30 menit mengendarai mobil akhirnya Prem sudah sampai di kawasan rumah sakit. Ia memarkirkan mobilnya di tempat parkir lalu bersiap untuk menemui Fred.

"Calm down,Prem.Tarik nafas,buang."

Prem berjalan menuju tempat Ressepsionis, "Apa Dokter Fred ada? Aku sudah punya janji dengannya," Kata Prem.

"Tuan Prem warut,Benar?"

"Ya, itu aku."

"Kamu hanya perlu jalan lurus,Belok kiri dua kali dan disana ruang kerja Dokter Fred. Kalau kamu tersesat, bisa panggil aku,Miya." Diakhir katanya, wanita bernama Miya mengerlingkan matanya manja.

Prem dibuat merinding, "Tidak perlu dan tidak akan pernah!"

Prem cukup bingung dengan rumah sakit ini. Ah ralat, ia terbiasa dengan rumah sakit yang ada di jerman. Ia terbiasa mendengar orang-orang bertengkar dengan bermacam-macam bahasa. Berbeda dengan disini, terasa lebih sunyi dan tenang.

"Dokter Fred?"

Pria dengan setelan jas putih dengan name tag 'Dr,Fred' menoleh. "Prem? Sudah lama ya."

Prem dan Fred berpelukan untuk sekedar melepas rindu. Rindu sesama Dokter dan Pasien tentunya.

Fred mempersilahkan Prem duduk di sofa yang ada di ruangannya. "Hanya ada air putih dan kue kering, aku tidak menyimpan banyak Stok."

"Tidak apa, aku kesini bukan mau memburu cemilan milikmu,haha."

Fred tersenyum ramah begitupun dengan Prem, "Aku hanya ingin melihat kondisi mu. Aku yakin kamu sudah semakin baik, seberapa sering penyakitmu Kambuh?"

Pembahasan kali ini menjadi serius, dan jujur wajah Serius Fred membuat Prem semakin jatuh cinta.

"Tidak pernah, setelah aku pulang dari Jerman sampai sekarang. Penyakitku tidak pernah kambuh, dan aku selalu rutin meminum obat," Jelas Prem.

Fred menepuk bahu Prem pelan, "Aku tau, sudah seharusnya kamu hidup bahagia dan jangan banyak pikiran. Karena hal itu benar-benar bisa membantu kamu agar cepat pulih. Apapun yang terjadi jangan panik dan tetap berkomunikasi dengan orang-orang."

Prem mengangguk dengan mantap. Ia benar-benar menikmati pertemuannya kali ini. Fred yang semakin mempesona dan yang jelas,Fred mengkhawatirkannya.

Ya, aku benar-benar jatuh cinta.

.
.
.

To be continued.....

Aku gatau cerita ini seru atau ngga.
Aku juga gatu cerita ini bnyk peminatnya atau ngga.

Tp,Thx❤

🥦BounPrem🥦
🥦PremBoun🥦

Always Together (BOUN X PREM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang