Jam sudah menunjukan pukul 2 pagi, tapi Boun dan Prem masih asik terbangun tanpa ada niatan untuk tidur. Prem yang duduk di atas ranjang dan Boun yang tengah rebahan di atas Sofa.
Prem menatap Boun hampir tanpa berkedip, ia juga menggenggam tangannya sendiri dengan erat.
"Boun," panggil Prem.
Boun menoleh, "Iya? Kenapa,hm? Butuh sesuatu?" Boun beranjak bangun dan langsung menghampiri Prem.
"Naik sini, aku mau ngomong sama kamu," jawab Prem sambil menepuk-nepuk bagian ranjang yang kosong.
"Engga, aku duduk disini aja. Aku bisa dengerin kamu disini, sambil pegang tangan kamu," Boun meraih tangan Prem dan menggenggamnya.
"Gamau, naik!! Duduk nya disini aja. Ranjang nya kekecilan ya?" Prem mencebikan bibirnya.
Boun mencubit pipi Prem yang Chubby, sangat lembut dan empuk.
"Engga, masa ranjang di kamar V.I.P kekecilan, yaudah ini juga mau naik."Boun naik ke atas ranjang dan duduk tepat di hadapan Prem. Posisi keduanya saling berhadapan, matanya saling mengunci satu sama lain.
Prem mendekatkan tubuhnya dengan Boun, ia memeluk Boun seraya menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Boun. Boun membalas pelukannya dengan tenang. Awalnya ia juga terkejut, tapi lama kelamaan ia juga merasa nyaman.
"Kenapa? Ada masalah?"
Prem mendongak, menatap Boun yang terlihat lebih tampan jika dilihat dari bawah. "Kalo aku cerita, kamu mau dengerin aku kan?"
Boun mengangguk pelan, senyuman nya membuat Prem semakin percaya untuk mengungkapan semua yang mengganjal di hatinya.
"Dulu... Aku pernah punya orang kayak kamu."
"Kayak aku? Ganteng?"
Prem memukul tangan Boun pelan, "Ish!! Bukan gitu, dia emang ganteng sih. Tapi inti dari cerita aku bukan itu."
Boun menautkan kedua alisnya, "Terus?"
"Aku pernah punya orang yang selalu ngelindungin aku, sama kayak kamu. Orang yang selalu bikin kuat dan percaya sama diri aku sendiri--"
"Jadi aku cuma pengganti dia?" Potong Boun.
"No!! Kalian emang hampir sama, tapi aku benar-benar yakin bahwa kalian berdua sangat berbeda. Kamu dan dia tidak punya posisi yang sama. Lucu ya aku, dari dulu nyusahin orang terus, haha."
"Daniel?"
Prem terkejut,ia langsung menatap mata Boun sambil melepaskan pelukannya.
"K-kamu tau dari mana?"
Boun menyeringai, "Terkejut atau takut?"
"K-kamu.."
FLASHBACK ON
"Temui aku di parkiran, aku sudah ada di rumah sakit."
Tut...
Panggilan terputus, Boun melirik ke arah Prem yang masih tertidur pulas. Boun keluar dari ruangan dan langsung pergi menuju parkiran.
Sesampainya di parkiran, ia bertemu dengan Zei.
"Zei?"
Zei hanya membalas dengan anggukan, "Aku anak buah Papa kamu, jadi stop banyak tanya karena ada hal penting yang harus aku kasih tahu sama kamu."
Zei dan Boun masuk ke dalam mobil, Zei melajukan mobilnya meninggalkan area rumah sakit. Sebelum itu Zei sudah memberikan sebuah Map coklat kepada Boun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Together (BOUN X PREM)
סיפור קצר"Setiap orang punya guratan takdir yang berbeda, tidak peduli takdir mereka bagus atau tidak. Tidak ada orang yang bisa mengubah takdirmu, kamu sendiri yang bisa mengubahnya." Bisakah orang itu mengubah takdirnya sendiri? #BounPrem