1

4.5K 230 11
                                    

🗓March 8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🗓March 8

Gelar acara perayaan ulang tahun Prem Warut Chawalitrujiwong, telah dimulai. Meski tanpa seorang teman dan sahabat, perayaan ini tetap digelar. Sekaligus perayaan atas kembalinya Prem dari Jerman. 4 tahun di Jerman membuat Prem merasa asing di tempat kelahirannya sendiri.

Dari saat Prem tinggal di Thailand, tidak ada orang yang mau berteman dengannya. Mereka hanya suka Membuli Prem dan menjauhinya. Meski sekarang tidak ada tapi Prem tetap percaya bahwa suatu saat nanti akan ada seseorang yang berhasil merubah hidupnya dan membahagiakannya. Prem sangat ingin cepat-cepat merasakan saat itu.

Tepat malam ini, Prem berusia 18 tahun. Tidak ada yang berubah, sama seperti sebelumnya. Prem hanya bisa berdoa dalam hatinya untuk bahagia selalu dan meminta doa agar dirinya tetap sehat.

Kanni--Ibu Prem, menghampiri Prem. Tangannya yang lembut menyentuh bahu Prem, "Saatnya kamu menyapa para tamu, mereka menunggumu."

Prem mengangguk, "Aku akan kesana sekarang," Prem berjalan berdampingan bersama ibunya.

Para tamu sudah menunggu kedatangan Prem, meskipun tidak ada yang Prem kenal tapi ia tetap menyapa semuanya seolah-olah mereka benar-benar kenal Prem.

"Selamat malam semuanya." Ujar Krist-- ayah Prem

"MALAM!"

"Terima kasih untuk semuanya karena telah menyempatkan waktu untuk hadir di acara malam ini. Bertambahnya usia anak saya sekaligus kembalinya ia ke Thailand, saya dan istri saya menggelarkan pesta ini sebagai tanda selamat datang dan selamat bertambah usia untuk anak saya, Prem Warut Chawalitrujiwong!!"

Sorak tepuk tangan menghiasi halaman depan mansion keluarga Krist. Prem mengambil alih mic yang tadi dipegang oleh Ayahnya.

"Terima kasih sebesar-besarnya, terutama untuk tuhan dan Kedua orang tua saya. Saya sangat berterima kasih kepada semua orang yang sudah hadir disini malam ini. Saya harap kalian semua bisa menikmati acara ini, sekian."

Setelah pembukaan selesai. Semua orang dipersilahkan masuk ke dalam Mansion dan bersenang-senang disana.

"Prem! Sini Nak!" Seru Krist.

Prem langsung menoleh seraya menghampiri Ayahnya.
"Prem, Ini om Apon dan tante Miu."

"Prem om,Tante."

"Ganteng banget kamu, bikin tante gemes deh."

Prem berbasa-basi dengan kedua orang tuanya dan teman orang tuanya. Hingga tiba-tiba May Jehanna--anaknya Apon dan Miu, menghampiri mereka.

"Selamat malam Om Krist, Tante Kanni dan Prem," Sapa May ramah.

Kanni memeluk May, "Udah gede makin cantik aja ya kamu, suka deh."

"Bisa aja Tante, oh iya. Kenalin ini pacar Aku tante, Noppanut Guntachai. Tapi sering dipanggil Boun, biar lebih akrab."

"Boun." Boun menyalami Krist dan Kanni. Saat tangannya bersentuhan dengan tangan Prem, Boun langsung terdiam begitupun dengan Prem.

Manik mata Boun menatap jauh ke dalam mata Prem. Boun penasaran, apa yang pria kecil-nya inginkan. Boun merasakan desiran aneh, rasanya kepalanya ingin meledak. Jantungnya tidak karuan dan deru nafasnya memburu.

Prem menatap Boun yang masih terdiam. Bukan tidak mau ia melepaskan tangannya, hanya saja ia penasaran dengan tatapan Boun yang ditujukan padanya.

Tatapan apa itu? Apa ia merasa kasihan padaku?  Batin Prem.

"Prem!" "Boun!"

"A--ah iya, Maafkan aku." Prem melepaskan tangannya sembari menunduk, merasa malu dan tidak enak. Sedangkan Boun, ia hanya berdehem pelan. Mengusir rasa canggung yang menyelimutinya.

Prem masih tidak bisa berpikir jernih. Tangan Boun masih terasa menyentuh tangannya. "A-aku pamit dulu, ada yang harus aku lakukan," Pamit Prem.

Krist dan Kanni bertatapan terlebih dahulu lalu mengangguk membiarkan Prem meninggalkan mereka.

Prem berjalan cukup tergesa-gesa, ia harus cepat-cepat minum. Tatapan Boun terus terngiang-ngiang di kepalanya.

Bertemu saja belum pernah, tapi kenapa tatapan itu terus hinggap di kepalaku? Batin Prem

.
.
.
.
.

To be continue...

Thank you, Love Boun x prem banyak"
Buat yang suka sama cerita ini
Jgn lupa Vote + comment.
🖤🥦

Always Together (BOUN X PREM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang