"Haiss ... hidung lo jelek gua ga suka, "sembari memotong hidung pesek milik korbannya itu.
"Uh, pipi lo kurang gembul. Gua jijik liatnya, "sambil menyayat pipi sang korban.
"Mata kiri lo jelek, maaf ya gua hilangin satu, "mencongkel mata korban sebelah kiri dan menyisakan mata sebelah kanan yang dibiarkan terbuka.
Devano tersenyum evil, "menjerit terus sekerasnya honey, gua suka jeritan sexy lo. "
Perlahan lahan tenaga sang korban mulai melemah dan perlahan lahan juga kesadarannya mulai hilang.
Devano kembali melancarkan aksinya, ia mulai menyayat-nyayat tubuh korban. Mulai dari jidat yang disayat membentuk huruf X, "lo udh kayak Herry Potter. "
Kemudian berlanjut pada pangkal paha si korban. Ia menyayat dengan pola tak karuan sehingga meninggalkan luka yang random. Darah sudah berceceran dimana mana, namun ia sama sekali tak memperdulikannya. Epen kah?
(Epen = emang penting)
Lalu yang terakhir ia mulai beraksi di bagian perut sang korban. Ia mulai menusuknya dengan ganas, api gairah mulai sepenuhnya menguasai dirinya. Ia merobek perut korban dengan brutal tanpa ada belas kasihan sedikit pun.
Lalu ia mengeluarkan semua isi perut korban mulai dari usus, ginjal, paru-paru, lambung, dan lain-lain. Tak lupa juga Devano mengalungkan usus korban dilehernya lalu mencincang semua organ dalam korban hingga membentuk potongan-potongan kecil yang kemudian dicampur menjadi satu. Sungguh teramat keji aksinya ini.
Devano tersenyum puas melihat maha karya indahnya. Tanpa mempedulikan baju yang sudah bercucuran darah dan membuat Warna yang semula putih menjadi merah pekat akibat darah.
Ia membuang potongan-potongan mayat tadi kedalam selokan disebelahnya dan membuka sarung tangan yang ia gunakan lalu dimasukkan kedalam kantong plastik hitam.
Catatan bagi kalian, seorang psikopat cenderung tak memiliki belas kasihan sedikitpun pada korbannya, dan ia juga memiliki otak yang teramat cerdas sehingga jarang bahkan hampir tak mungkin aksinya diketahui oleh pihak polisi. Jangan lupakan juga mereka para psikopat adalah mahluk yang manipulatif. Juga bekerja sangat rapi dan bersih.
---000---
Seorang gadis dengan pakaian casual berjalan santai menuju kediaman rumahnya melewati per-komplekan rumah yang sudah cukup sepi.
Alunan-alunan merdu keluar dari bibir indahnya membuat sebuah melodi indah berkumandang merdu ditelinga.
Sambil membawa gitar dipundaknya gadis itu sama sekali tak mempunyai rasa takut, ia terus berjalan menyusuri jalanan sepi tersebut. Hingga pemandangan tak terduga membuat kakinya seakan membeku tak bisa digerakkan.
Pemandangan seorang lak-laki yang tengah memotong motong tubuh manusia membuatnya seakan tercekat dan panik.
Namun, dengan cepat ia mengubah rasa paniknya menjadi tenang. Ia tak boleh gegabah, ia tau jika sedikit saja dirinya salah langkah maka nyawanya yang akan jadi taruhan.
Saat hendak berbalik untuk memutar arah dirinya tak sengaja menendang sebuah kaleng kosong yang tergeletak tanpa pemilik sehingga menimbulkan sebuah bunyi. Laki-laki Itupun berbalik memandangnya.
Sial kenapa gua harus lewat sini, lagian manusia mana yang tega banget sama gua buat naruh ni kaleng disini sih batin gadis itu.
Karena tak mau gegabah gadis Itupun ikut berbalik memandang si pembunuh, satu kata yang terlintas di kepalanya adalah "tampan" bahkan nyaris sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSTRACT # [COMPLETED] [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSUDAH REVISI [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] #romantis and misteri Bertemu denganmu adalah sebuah kesalahan. Namun, menjauh dari mu adalah sebuah penyesalan juga bagi ku. Ini kisah tentang Gladys, memiliki nama panjang Gladys Oldianova. Gadis tengil...