Sebuah mobil merah dengan model Lamborghini membelah jalanan dengan sangat lihai, terlihat dirinya tidak sendirian didalam mobil tersebut, melainkan ada seorang wanita yang tergeletak dalam keadaan pingsan.
laki-laki itu memarkirkan mobil mewahnya disebuah halaman rumah yang cukup luas lalu menggendong perempuan tadi dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah. tak peduli dengan tubuh si perempuan, laki-laki itu tetap berjalan dengan santai membiarkan tangan yang menjuntai lemas ke bawah.
ia meletakkan gadis tersebut di sebuah kasur king size yang berwarna hitam di sebuah ruangan dengan segala interior yang bertemakan gelap.
tubuh perempuan itu di baringkan dan pergi berjalan menuju pintu.
tampak dua orang laki-laki kini tengah berada di ruang tamu sambil bersidekap dada memperhatikan ke arah Devano--laki-laki yang membawa seorang perempuan tadi.
flashback on
Devano sedang berjalan melewati lorong menuju kamar mandi, niatnya ia hanya mencari teman-temannya yang seangkatan. tetapi langkahnya terhenti kala melihat seorang perempuan mengenakan dress hitam tengah memberhentikan seorang waiters wanita yang sedang berkeliling membawa sebuah nampan berisi gelas jus anggur di tangannya.
tampak Manda gadis yang membawa sebotol wine di tangannya tengah menuangkan minuman tersebut dan menukarnya dengan jus anggur.
"Hei, tolong bawa minuman ini kepada gadis yang tadi sudah aku beri tahu,"perintahnya kepada waiters tadi.
waiters itu hanya mengangguk dengan wajah ragu, kemudian berjalan menuju misinya.
Devano yang melihat di balik sebuah tembok pun hanya tersenyum miring menampilkan smirk devilnya yang menyeramkan kemudian berlalu meninggalkan tempatnya.
flashback off
"Hei, mau Lo apa'in tuh cewek?"tanya Reydal penasaran.
Vano mengedikkan bahu, "terserah mau kalian apa'in aja," jawabnya acuh.
"Hais, cewek sekolahan bau keringat, gua perlu pestisida buat bersihin entar," ujar Reydal menatap jijik.
keduanya memutar bola mata mendengar penuturan sang lelaki higienis. namun, benar juga ujar lelaki itu. mengapa tidak sekalian gadis itu ia musnahkan dengan air raksa saja?
mereka berjalan beriringan menuju ruangan dimana Manda berada. terlihat gadis itu sudah mulai sadar dari tidur sementaranya sebelum memulai tidur panjang yang sebenarnya.
Click!
pintu terbuka membuat Manda menoleh dan menyunggingkan senyum manis yang menurut ketiga mahluk didepannya merasa jijik dan mual ditempat.
"Vano, aku dimana?"tanya Manda dengan mengerlingkan sebelah matanya membuat Reyan gatal ingin mencongkel salah satu dari dua mata Manda.
"Lo, di rumah gua, tapi tenang. gua mau bermain-main ringan dengan Lo disini,"ucap Vano dengan melembut-lembutkan suaranya dan membuat kesan horror.
"Bentar, Lo main-main sama mereka dulu. gua keluar sebentar," lanjut Vano berlalu dari hadapan ketiga mahluk yang berada di ruangan tersebut.
Reydal dan Reyan mulai mendekati Megan dengan seriangaian licik di bibir mereka. keduanya mengeluarkan sebuah pisau lipat kecil dari saku masing-masing dan mulai menghunus pisau tadi ke bagian paha mulus Megan yang tak tertutupi kain akibat dress selutut yang ia kenakan.
Tak membiarkan Manda memberontak, Reydal memutuskan mengambil sebuah tali dari pojok ruangan, mengikat kedua kaki dan tangan sehingga tubuh Manda menjadi terlentang tanpa bisa memberontak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSTRACT # [COMPLETED] [SUDAH TERBIT]
Teen FictionSUDAH REVISI [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!] #romantis and misteri Bertemu denganmu adalah sebuah kesalahan. Namun, menjauh dari mu adalah sebuah penyesalan juga bagi ku. Ini kisah tentang Gladys, memiliki nama panjang Gladys Oldianova. Gadis tengil...