Aksara membentuk kata, ciptakan kalimat berikan pesan pada pembaca.
Aku mencoba menutup mata, lewatkan segala, demi sebuah pondasi.
Wanita berjalan sekedarnya, selebar tak lebih dari pundaknya.Lembaran demi lebaran kian terbuka. Setiap inci kini mulai di raba.
Saat kau lari membawa tegur sapa. Sesekali nampak mengajak, namun enggan menjemput.
Ucapan datar yang terlotar terasa manis .
Tumbuhkan bunga dalam ruang yang teriris.Sekian lama waktu terlupa, kau datang dengan segenggam bara. Telapakmu napak hangus terbakar beserta degup yang ikut tak sabar. Kau manusia, aku pula sama.
Tak pernah bisa saling menelanjangi rasa.Kata terakhir terangkat ikrar. Nantikan waktu untuk segera menjemput.
Menunggu dalam gelimang pilu, gantungkan segala asa pada yang kuasa.Sedikit cerita di waktu yang lama, nantikan kembali di akhir massa .
Akankah ragaku sampai untuk berjumpa dengan ragamu?Aku bisikkan rindu di setiap kata.
Jika kisah ini memaksa untuk kembali menggam tanganmu, biarkan takdir yang berkata saat kita sama-sama hangus terbakar.Ujung massa
Hanya dia yang tau ,saat kita kembali dipertemukan~Bekasi , 13 November 2019
Pic by Pixabay
~Ncit
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Prosa
PoetrySekedar coretan tinta dalam aksara , amatiran yang memaksa , padahal bukan pujangga dengan bait yang menggoda. { Kumpulan bait terisi }