.
.Aku berjalan dengan kaki penuh duri
Aku berusaha mengumpulkan ambisi yang keji
Langkah gusar menyisakkan tapak jejak
Hati ini habis tercabik-cabik
Akalku hilang berganti gelar
Ragaku koyak di mangsa iblis
Tenagaku yang terus terkikis
Tapi nyawaku tak jua habisPenggal saja kepalaku tanpa sisa!
Saat itu.. Aku seperti mangsa terpenjara
Habis di makan serigala tanpa sisa
Aku yang berharap segera binasa
Karena seisi dunia menatapku hinaLalu.. Semua menghakimi tanpa peduli
Fitnah menjerat sampai tepi
Hinaan mengikatku dengan tali
Derita mengejarku sampai intiTuhan yang tak pernah terpejam
Membawanya hingga jeruji besi
Namun bayangan hadir lebih kejam
Celah itu tak bisa kulihat lagiTapi kini..
Aku sadarAku hanya makhluk ciptaan
Berharap cahaya hidup menyelamatkan
Menjalankan hak dan kewajiban
Sama seperti manusia lain pada umumnya~'RuangGelap, 06-06-2020
Yulia Citra
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Prosa
PoésieSekedar coretan tinta dalam aksara , amatiran yang memaksa , padahal bukan pujangga dengan bait yang menggoda. { Kumpulan bait terisi }