Hari ini langit nampak malu
Biru yang di redam pilu
Sedang aku cemburu pada waktu
Karena tak pernah mengulang yang beralaluMungkin saat itu aku menemukanmu
Entah kamu yang menemukan aku
Aku merasa mentari seperti dirimu
Terang juga bisa menghangatkan kuDo'a ku selalu tercurah padanya
Namun aku melupakan semuanya
Mentari bisa pergi tanpa tapi
Ternyata kamu hanya sebatas menepiHatiku menjelajah tanpa henti
Menemukan celah yang tak berarti
Kalutku tak juga berhenti
Ternyata kita hanya sebatas mimpiPada dasarnya kita memang tak pantas
Padahal aku sedang berusaha untuk pantas
Ternyata kamu seperti jarum dalam jerami
Menusuk bagian tak kasat mata hingga ke intiBiarkan kita menjadi bagian waktu
Agar tak lagi mengulang yang berlalu
Bahagialah dengan yang baru
Aku tak lagi menunggumuSyukurlah aku tak menyesali itu
Akupun tak pernah membencimu
Ada salam dariku
Bersama bintang yang setia padakuUntuk setiap malamku
Terimkasih telah menyapaku
Untuk setiap heningku
Terimakasih telah mencintaikuTeruntuk sumbu yang berpijar
Hatiku sedang belajar
Semua ini akan usai
Ini bukan sebuah janji"Jangan takut habis terbakar, aku masih mampu untuk tau diri, terimakasih telah bersabar dan aku cukup buktikan".
Mengenang
~Bekasi,05-04-2020//22-11-2020
Ncit
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinta Prosa
PoésieSekedar coretan tinta dalam aksara , amatiran yang memaksa , padahal bukan pujangga dengan bait yang menggoda. { Kumpulan bait terisi }