Didalam Kelas

9 8 0
                                    

Sebenarnya lima menit yang lalu bel pulang telah berbunyi,tetapi Aleta memilih untuk diam di kelas. Di luar hujan, meski tak terlalu deras, tetapi tetep saja Aleta khawatir akan guntur yang ia takuti. Aleta lebih memilih sendirian di kelas dari pada pulang dalam keadaan Hujan. Cewek itu menjatuhkan kepala ke meja, tertumpu dengan dagu. Ponselnya berbunyi tepat setelah ia mengangkat Kepala.

Jari lentik Aleta dengan Lincah bergerak diatas layar Smartphone miliknya. Alisnya terangkat, mata yang tadi terasa berat, sekarang terbuka lebar karena sebuah pesan singkat.

Dava :
Lo dimana?

Tanpa ia sadari sudut bibirnya naik terangkat. Pipinya memerah. Aleta mengigit kuku binggung. Dalam hati senang sekali, tapi jika dia membalas pesan Dava. kemungkinan besar jika Aleta akan semakin suka pada Dava.

Dava :
Kok Cuma di read? Ini buka koran ya.
Al, lo nggak apa-apa?

Aleta saat ini semakin terbang saja. Ia sudah tidak tahan. Sekarang ia akan membalas pesan Dava.

Aleta :
Gue di kelas, kenapa?

Dava :
Lama banget balesnya. Ya udah, gue ke kelas lo sekarang.

Aleta terkejut, ia buru-buru bangkit dari kursi yang ia duduki. Kini Dava sudah berada didepan pintu kelas. Yang terlintas dipikiran Aleta hanya, "Apa Dava menyadari jika Aleta menyukainya?".

"Kok muka Lo pucet? Lo takut geledek?" Dava duduk dikursi yang berada didepan meja Aleta sehingga mereka duduk berhadapan dan hanya dibatasi satu meja.

Ia menoleh ke samping Dengan tangannya yang menutupi wajah. "Lo ngapain kesini?"

Dava memandangi Aleta Heran " Gue nyariin Lo, gue mau ngajak pulang bareng"jawab Dava enteng. Ia tidak tahu bahwa apa yang ia katanya membuat perasaan Aleta semakin menjadi-jadi.

Aleta berdiri dari duduknya, mengambil tas, lalu meninggalkan Dava dengan masih berada dalam keadaan duduk.

" Al! Tunggu gue!" teriak Dava.

"Kita mau kemana? Langsung pulang?" Tanya Dava saat dirinya dan Aleta sudah berada didalam mobil Yang sama.

Aleta berpikir sejenak, melirik Dava dan menutuskan. "Pulang aja, deh" Putusnya. Lagi pula mau kemana mereka hujan-hujan begini.

"Oke, Bos" sahut Dava menjalankan mobil.

Cerita Cinta AletaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang