Chapter five: Festival.

2.3K 209 9
                                    

don't forget to vote okeyy


✿✿✿


Demi Tuhan. Malam ini ellen sangat bosan, dari tadi dia hanya membuka tutup aplikasi. Sebenarnya saat pulang sekolah tadi, maya dan chael sempat mengajaknya pergi kesebuah festival. Seharusnya ia mengiyakan ajakan mereka, daripada bosan seorang diri dirumah. Anne sedang diluar kota, jerva pergi nongkrong bersama temannya, bibi yang mungkin sudah tidur dan satpam yang berjaga diluar. Ellen berpikir sejenak untuk pergi atau tidak, walaupun sendirian tak masalah baginya. Sekarang menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, dengan cepat ellen mengganti bajunya. Baju kaos yang dilapisi black leather jaketnya, dan celana jeans senada.

Setelah memakai sepatu. Ellen mengambil dompetnya, lalu turun menuju garasi. Terdapat beberapa motor sport yang berdiri berderet, miliknya dan jerva. Ia bingung harus memakai yang mana, karna dia serba hitam, ia memutuskan memakai yang hitam juga. Ellen segera menaikinya, tak lupa dengan helm fullface nya. Beberapa kali ellen mengklakson mang aji, sampai dia keluar. "Nona ellen mau kemana?"

Ellen membuka kaca helmnya "Kefestival deket sini mang, nanti tolong bilangin ke kak jerva ya" Mang aji langsung mengacungkan jempolnya. Ellen langsung menghidupkan mesin motornya meninggalkan perkarangan rumah mewahnya.

Hanya butuh lima menit, ellen sudah sampai ditempat yang ditujunya. Ellen sedikit kagum melihat meriahnya festival ini, di London ia tak pernah datang ke festival apapun. Hingga salah satu tenda menarik perhatian nya. Ia membuka helmnya dan berjalan ke tenda tempat penjual itu. "Pak ini namanya apa?" pertanyaan ellen membuat penjualnya menoleh. "Ini namanya harum manis neng"

"Kalau gitu aku mau dong satu"

"Oke tunggu bentar ya, saya bikinin dulu" ellen duduk ditempat yang sediakan penjual nya, lelah berdiri.


✿✿✿


"Sayang banget ya ellen ga ikut" celetuk maya, "iya tuh" timpal chael. Saat ini Alster wolf sedang berkumpul di festival yang mereka datangi, mereka duduk disalah satu tempat yang disediakan untuk pendatang. Nathan sedikit kecewa karna ellen tidak ikut, jadilah ia hanya diam dari tadi.

"Eh, bukannya itu ellen ya?" mendengar perkataan justin mereka semua menoleh melihat-lihat kerumunan. "Mana si tin?" chael menyipitkan matanya mencari ellen.

"Itu ditempat stan harum manis" justin menunjukkan. "May kesana nyamperin ellen yuk" baru saja chael mengajak maya. Nathan lebih dulu berdiri dari duduknya.

"Tenang disini." perintah mutlak nathan, semuanya terkejut. Karena perintah nathan itu chael dan maya mengurungi niat mereka. Nathan ini aneh pikir mereka, tadi saja dia lemas seperti orang yang tak makan seminggu, sekarang mendengar ellen ada disini ia langsung semangat. Dapat mereka lihat bahu lebar nathan datang menghampiri ellen.

-

"Nih neng harum manisnya" penjual tersebut memberika satu bungkusan besar. "Berapa pak?" tanya ellen setelah menerima harum manisnya.

"25.000 ribu aja neng"

"Kembaliannya buat bapak aja" baru saja akan mengeluarkan dompetnya, ellen sudah mendengar kalau punyanya sudah dibayar. Ia juga kenal dengan pemilik suara tersebut. Lantas ia membalikkan badannya, jika saja ia tak hati-hati, mungkin ia sudah menabrak dada bidang nathan.

I LIKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang