Chapter thirteen: Bali.

1.4K 141 17
                                    

✿✿✿

"Wahh pantainya cantik banget!"

Ellen berlari menuju bibir pantai membasahi kakinya. Saat sampai di Bali mereka langsung menuju hotel meletakkan barang-barang dan pergi kepantai yang berada didepan hotel yang mereka inap. Saat ini hanya ada Ellen dan Nathan, tujuh yang lainnya pergi mencari jajanan.

Melihat Ellen yang senang begini membuat Nathan bahagia, senyuman Ellen adalah obat baginya. "Nathan! ayo kesini!"

Nathan berjalan kearah Ellen, tapi tiba-tiba saja Ellen menyipratkan air pantai membuat baju Nathan sedikit basah, dengan wajah tak berdosanya Ellen tertawa keras. Tak mau kalah, Nathan menyipratkan balik Ellen lalu tertawa.

"Iih nathaaaannn!"

Dasar Ellen, giliran dibalas malah marah, dan jadilah mereka perang saling menyiram. Mereka berdua terlihat sangat bahagia, tawa yang lepas, membuat orang-orang juga ikut tertawa.

Lelah bermain, dan baju juga basah. Akhirnya mereka duduk dibawah pohon kelapa, hari sudah lumayan panas karna sudah mendekati tengah hari. Mereka diam sambil menikmati angin yang sepoi-sepoi dengan suara ombak tiada henti.

"Aduh hari panas makin panas ya mblo"

"Dih elo aja kali, gue mah sama my baby honey Chael"

Seketika Juno menatap sinis Riki, dibalas Riki dengan cibiran. Mengabaikan Riki dan Juno yang sinis-sinisan, yang lain memilih duduk disebelah Nathan dan Ellen membentuk lingkaran, dan meletakkan semua jajanan ditengah.

"Woi! Lo berdua kalau masih berantem gue ceburin kelaut ye" Teriakan Vicky membuat mereka berdua langsung lari dan mengambil posisi duduk. Mereka lari bukan karena takut ancaman Vicky mereka mah bisa renang, tapi teriakan Vicky membuat mereka sadar kalau yang lain sudah mulai memakan jajanan, takut dihabisin.

Hanya butuh waktu sepuluh menit, jajan yang mereka beli sudah habis, tersisa sampahnya saja. "Gabut makanan udah habis, nanya-nanya sekaligus cerita-cerita yok!" seru Justin, mereka mengangguk setuju.

"Gue duluan!"

Mereka mempersilakan Maya yang tampaknya antusias sekali. "Ceritain kehidupan lo di London dong Len"

Ellen yang sedari tadi diam, kaget karena permintaan Maya, karna kehidupannya di London sangat menyedihkan. Awalnya Ellen sedikit ragu untuk bercerita, tapi karna bujukan mereka akhirnya Ellen luluh.
Ia sedikit memperbaiki posisi duduknya lalu mulai bercerita.

"Kehidupan gue di London itu gak ada enaknya tau. Gue gak punya temen sama sekali, gue dibully juga pernah hampir dilecehin, makanya pas kejadian disekolah waktu itu gue takut banget, trauma gue kambuh. Sebenernya gue heran, mereka ngelakuin itu karna apa, gue ngerasa gue gak ada ngelakuin hal yang bikin mereka marah. Kedua kakak gue udah banyak banget masukin orang-orang yang ngebully gue masuk penjara, tapi akhirnya bebas karna kekuasaan ortu mereka. Gue sempat stress karna perlakuan mereka, gue bingung cerita kesiapa, tapi untungnya ada papa, kak Jer, kak Anne yang bantu gue buat bangkit"

Mereka semua terdiam, termasuk Nathan, walaupun ia sudah tau tapi tetap saja sakit mendengarnya. Sedangkan yang lain tak menyangka apa yang terjadi dengan Ellen, pantas saja dia selalu senang kalau bersangkutan dengan pertemanan. Tapi mereka heran, kenapa Ellen tak menyebutkan mamanya?

I LIKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang