✿✿✿"Than, gue mau ngomong sesuatu"
Nathan terkekeh, "Ngomong aja Jev"
"Ini berhubungan dengan Ellen"
Nathan yang semulanya menatap kearah luar, kini memusatkan pandangan kepada Jevan. Menaikkan satu alisnya, meminta penjelasan.
"Gue dapat informasi dari satu kenalan gue, Dean mau ngehancurin hubungan lo sama Ellen dengan bantuan temen cewenya dari Amerika kalau ga salah namanya Vella-
Juga nanti saat kita balapan lawan lo itu ketua Tigeron, mereka kerja sama biar lo menang karena mereka tahu, kalau kita menang selalu ngerayainnya diclub. Kemungkinan saat itu mereka beraksi, dan selanjutnya gue serahin ke lo, gue tahu ini bukan yang pertama kali. Tapi jangan sampai lo terpengaruh atau bahkan nyentuh dia Than. Satu lagi, kemungkinan dia bakal ngirim sesuatu ke Ellen"
"Again?"
Jevan menepuk pundak Nathan yang menundukkan kepalanya, "Semangat, jangan sampai mereka ngehancurin hubungan lo dengan Ellen"
Jevan bangkit dan meninggalkan Nathan sendiri.
Tiba-tiba saja Nathan teringat pembicaraannya dengan Jevan dua hari yang lalu, membuat Nathan semakin mengencangkan laju motornya.
Apa mungkin Dean mengirim sesuatu tentangnya ke Ellen waktu diclub itu?
Nathan menggelengkan kepalanya, menepis pikiran negatif dari otaknya. Tak terasa perjalanan nya menuju rumah Ellen menjadi lebih cepat sampai, rumah Ellen terlihat lengang.
Ia berjalan menuju pos tempat mang Aji biasanya duduk, untungnya dia berada disana.
"Mang Ellen kenapa? kemana? dia gapapa kan?"
Cerocos Nathan, mang Aji yang ditanyai bingung bagaimana menjawabnya. "Satu satu dong nanyanya den"
Melihat Nathan yang hanya diam membuat mang Aji sadar bahwa Nathan tak ingin menunggu.
"Sebenarnya saya juga tahu apa yang terjadi sama nona Ellen, kemarin matanya bengkak, trus menjadi lebih pendiam—"
Mang Aji tak lagi melanjutkan perkataannya, terdiam begitu Nathan memukul dinding pos berkali-kali dengan keras, membuat tangannya memerah dan mulai mengeluarkan darah.
"Astaga den!"
Dengan segera mang Aji menghentikan Nathan yang hendak memukul dinding kembali.
"Mamang gatau masalah kalian apa, tapi tolong jangan gini, coba bicarain baik-baik, lurusin kesalah pahaman antara kalian yah" Nasihat mang Aji.
"Saya balik mang, kayaknya Ellen lagi ga mau diganggu"
"Obatin dulu ya lukanya?"
"Gak usah mang"
Nathan melangkah berbalik tanpa menunggu balasan dari mang Aji, ia mengangkat wajahnya merasakan tetesan air hujan yang mulai turun, seolah Tuhan mendukungnya untuk patah hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
I LIKE YOU
FanfictionDenathan Baswara dan Ellen Jash. Sepasang manusia yang hanya bertemu dengan cara biasa, dan berakhir memiliki hubungan. Dengan Nathan yang memiliki banyak rahasia, dan jika salah satu terbongkar, apakah Ellen masih mencintai Nathan? "If i showed you...