1 Juni 2016
Gwangju, Korea SelatanYoora POV
“Binnie, aku punya hadiah untukmu.” Kataku dengan ceria. Aku tahu Binnie mendengarku, aku melanjutkan lagi, “Ada di tasku, ambil buku yang warna hitam, Binnie.”
Aku mendengar krasak-krusuk di sampingku. “Sudah, Yoora.”
“Itu buku diari. Binnie bisa menulis semua yang Binnie mau di buku itu, aku juga akan melakukannya. Aku pernah melihat, aku akan menulis seperti orang awam. Walaupun, nantinya terlihat tidak rapi.”
“aku pernah mendengar kalau menulis di diari itu salah satu cara untuk membantuku mengerti akan perasaanmu, Binnie. Kamu mendapatkan buku hitam, sedangkan punyaku putih. Kuharap kamu menulisnya nanti malam, Binnie.”
“Baik, Yoora. Aku akan menulisnya.”
Aku tersenyum saat mendengar penuturan Binnie. Lalu, kembali diam, membiarkan suasana kelas yang sedang runyam menemani diamnya kami.
“Tidakkah Ibu Kim tadi terlihat berbeda?” tanya Binnie tiba-tiba.
“Eum?”
“Aku tidak mendengar dia marah seperti biasa, Yoora.” Tanya Binnie dengan santai. “Berarti, dia sedang bahagia ... karena, apa, Yoora?” tanyanya lagi.
Yoora tersenyum, “Aku tidak tahu, Binnie. Kebahagiaan setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang merasa bahagia dengan nilai empat puluh di mata pelajaran Sejarah, ada yang merasa bahagia ketika di rumah, ada yang merasa bahagia jika ia terus diperhatikan oleh umum. Banyak alasan untuk bahagia.”
“Bagaimana denganmu, Yoora?” tanya Binnie.
“Aku?”
“Eum ... selama orang terdekatku bahagia. Aku akan ikut bahagia, Binnie.”
▪︎▪︎▪︎
Author POV
“Mama ada dimana, Bi?” tanya Yoora baru saja pulang dari sekolah.
“Nyonya sedang keluar, Nona. Katanya ada acara pemotretan, mungkin sebentar lagi akan pulang. Nona mau disiapkan makan malam?”
“Jiji juga belum pulang, Bi?” tanya Yoora lagi.
“Nona Jieun sedang di kamarnya, Nona.”
Yoora mengangguk paham, “Ya sudah, Yoora ke kamar dulu, ya, Bi.” Ucap Yoora dan dengan pelan-pelan dan penuh kehati-hatian dia menuju ke kamarnya yang terletak di lantai dasar. Hanya untuk memudahkan Yoora berjalan.
“Saya siapkan makan malam, Nona.”
“Terima kasih, Bi.”
Yoora masuk ke dalam kamarnya dan berusaha mencapai kasurnya, melepaskan tasnya sendiri dan meletakkannya di atas kasurnya juga. Dengan meraba, dia menarik resleting tas sekolahnya dan mengeluarkan diari berwarna putih.
Yoora akan melakukan ini bersama-sama dengan Changbin.
“Kak Yoora, Jiji masuk, ya?”
Yoora tersenyum, “Masuk saja, Jiji. Ada apa?”
“Tidak ada, hanya bosan sendirian di kamar.” Ucap Jieun dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang Yoora, “Kak Yoora membeli diari?” tanya Jieun lagi saat melihat buku di tangan Yoora.
“Iya. Jiji tahu Changbin, kan? Kakak mengajaknya untuk menulis diari bersama.”
“Tapi, Kak Yoora ....”
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Tomorrow • Changbin ✔
Fanfiction[Cerita ini diikutsertakan dalam WWC2020] ft • Seo Changbin | Stray Kids ▪︎▪︎▪︎ Ini adalah kisah singkat, teramat singkat, ... Hanya kisah singkat Kang Yoora, gadis tunanetra yang mencintai dalam diam seorang Seo Changbin, dengan semua...