“Aku akan menjagamu, Yoora.” Ucapan itu keluar begitu saja dari bibir Changbin.
“A ... apa?” tanya Yoora dengan keraguan, tangannya mengusap sisa-sisa air matanya.
Changbin melihat Yoora yang tidak melihatnya balik. Dengan pasti, dia kembali menjawab dengan kalimat yang sama, “Aku akan menjagamu, Yoora.”
Yoora tersenyum kecil di wajahnya yang sembab karena menangis, “Apakah kita tetap berteman, Binnie?’
Changbin mengambil susu kotak tersebut dan menusuknya dengan sedotan yang disediakan, memberikannya langsung di tangan Yoora, “Iya, Yoora.” Ucapnya tanpa berpikir panjang.
Changbin mengulurkan tangannya kembali, di depan wajah Yoora, dia mengusap pipi Yoora yang dibanjiri air mata dengan kedua jempolnya.
“Jangan menangis, Yoora.”
Yoora tersenyum dengan wajah setelah menangis, dia berusaha menggapai lengan Changbin, pemuda yang paham itu, mengambil tangan Yoora dan meletakkannya di lengannya sendiri yang masih bertahan di angkasa. Karena, mengusap air mata.
“Terima kasih, Binnie.”
▪︎▪︎▪︎
Changbin POV
Aku pulang setelah memastikan Yoora menaiki mobil jemputannya. Aku tidak melihat Mama siang ini. Tetapi, ketika aku mendengar suara tembakan, aku langsung menuju ke belakang rumah tanpa berpikir panjang.
“Ma,”
“Oh? Kau sudah pulang, Changbin?”
Aku mengangguk, melepaskan tas sekolahku dari pundak dan meletakkannya sembarangan di salah satu kursi sebelum menemui Mama yang sibuk menembak pohon dengan pakaian serba hitamnya.
“Teman Yoora meninggal.” Ucapku dengan tanpa minat melihat Mama menekan pelatuknya.
“Kenapa?”
“Kehabisan waktu. Yoora menjadi tidak tersenyum hari ini. Aku melihatnya menangis di rooftop.” Jawabku tanpa sadar menaikkan intonasi bicaraku. Aku tidak tahu, aku tidak ingin bayangan dimana Yoora menangis kembali terngiang di otakku.
“Bagaimana denganmu, Changbin? Apa perasaanmu saat mendengarnya?” tanya Mama memberikan senapannya pada salah satu anak buah Mama dan memfokuskan perhatiannya kepadaku.
“Aku tiak tahu. Tapi, aku tidak ingin melihat Yoora menangis.”
Kulihat Mama tersenyum, dan lagi-lagi, aku tidak bisa mengetahui alasan dibalik senyumnya Mama.
“Kamu menyayanginya, sayang.”
Aku tertegun, menyayanginya? Apa jawabanku bisa diartikan seperti itu?
“Kamu mau menjaga senyumnya, ingin terus melihat senyumnya, tidak ingin melihat tangisannya. Kamu menyayanginya. Kamu mungkin tidak sadar, sayang. Tapi Mama bisa melihat, kamu nyaman dengannya.”
Apakah aku seperti itu?
Aku nyaman dengannya?
Aku tidak bisa memutuskannya sekarang, tapi jika Mama mengatakannya seperti itu. Maka kemungkinan besar itu adalah kebenaran.
▪︎▪︎▪︎
Author POV
“Maukah kamu, Changbin?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Tomorrow • Changbin ✔
Fanfiction[Cerita ini diikutsertakan dalam WWC2020] ft • Seo Changbin | Stray Kids ▪︎▪︎▪︎ Ini adalah kisah singkat, teramat singkat, ... Hanya kisah singkat Kang Yoora, gadis tunanetra yang mencintai dalam diam seorang Seo Changbin, dengan semua...