🥀 Prologue

77 8 0
                                    

13 Januari 2017
Gwangju, Korea Selatan

Seorang pemuda masuk sebuah ruangan dengan tatapan datar nan biasa seperti biasanya. Pakaian khusus berwarna hijau dengan perlengkapan lain yang seperti masker dan penutup kepala menghalau dingin yang akan menusuk ke kulit kuning langsatnya. Matanya tertuju pada seorang gadis yang memejamkan matanya di atas bangsal dengan tenang. Telinganya bisa mendengar bunyi dari alat pendeteksi pergerakan jantung, ia tidak tahu mengapa, hatinya terasa tenang namun, di satu sisi ia merasa takut mendengar bunyinya.

Begitu hening, Seo Changbin –pemuda tersebut- mengambil tempat disamping bangsal tersebut, ia tidak tahu, ia tidak paham dengan perasaannya, begitu sesak sampai kelu untuk berbicara.

Changbin tidak terbiasa dengan keheningan ini, hampir satu tahun hidupnya mulai berwarna, karena gadis yang hampir tidak lagi memiliki rambut di kepalanya. Mata Changbin terus melihat Kang Yoora yang masih bernapas sampai sekarang dengan banyak alat bantu terpasang di tubuhnya.

Changbin, ...

Pemuda tersebut memejamkan matanya, biarkan dia mengekspresikan dirinya dengan bebas, dengan waktu yang tak lagi tersisa banyak. Ia mendengar suara Yoora di dalam ruangan ICU yang terletak di Nira Hospital.

Binnie, ...

Bolehkah Changbin mengekspresikan dirinya yang sesak karena, kata orang-orang, ini mungkin adalah rindu?

Bagaimana kabarmu, Binnie?

Changbin terdiam, dia tidak bisa mengatakannya sekarang. Dia sedang menelisik perasaannya untuk hari ini, dadanya yang terasa sesak karena, gadis tersebut. Perasaan yang tertahan membuatnya bingung. Dia tidak tahu harus menjawab pertanyaan gadis tersebut.

“Seperti biasa, Yoora.” Bisik Changbin yang enggan membuka matanya. Pikirannya masih ingin bersama Yoora, dan dia akan menuangkan ekspresinya.

Jaga kesehatan, Binnie. Maaf, tidak bisa menemanimu lebih lama lagi. Maaf, tidak bisa mengajarimu tentang emosional lagi. Maaf, harus membuatmu berjalan sendiri.

Changbin tidak paham dengan perkataan Yoora, dia membuka matanya, dan penglihatannya terasa buram karena, kelenjar matanya berproduksi bulir air mata saat ia terpejam. Changbin tidak paham dengan air matanya yang pelan-pelan berjalan turun ke pipinya, ia merasa sesak, sedih. Apa yang akan dilakukan Yoora.

Aku mencintaimu, Binnie. Aku pergi, ayo, bertemu lagi lain kali, Binnie.

Changbin diam, ia mengusap air matanya yang tidak berhenti mengalir di kedua pipi tirusnya. Lagi-lagi, dia tidak paham dengan bisikan angin Yoora di telinganya. Perasaan akan kehancuran seolah melingkupi dirinya, ketika mendengar bunyi jantung Yoora dari alat tersebut terdengar melengking dan sama.

Changbin terus diam dengan aliran air mata yang menggenang di pelupuk matanya. Bahkan, ketika dia didorong mundur oleh dokter dan suster yang cekatan untuk menolong nyawa Yoora, dia masih diam.

Pemuda tersebut merasakan kehilangan yang dahsyat dan tidak bisa meluapkan perasaan itu. Dia tidak bisa meraung dengan keras, karena tidak ada alasan logis yang mendorongnya untuk melakukan tindakan tersebut. Changbin berbisik pelan saat dokter dan suster tersebut berlalu dari ruangan ICU, meninggalkan Yoora yang tertutup kain putih.

“Mari bertemu lagi, ... Kang Yoora.”

▪︎▪︎▪︎

Our Tomorrow | Prologue
Done

▪︎▪︎▪︎

Hei hei, kalian semua apa kabar?

Sehat selalu, jaga jarak dan perbanyak kesehatan ya.

Cerita ini diikutkan pada WWC Challenge 2020. Semoga saja, aku bisa menamatkan cerita ini tepat akhir tahun.

Cast yang aku pilih, Seo Changbin, rapper-nya Stray Kids yang sedang kugila-gilai belakangan ini.

Untuk pemeran ceweknya, kalian bisa membayangkan seseorang yang tepat saja, mungkin bisa Lia ITZY, atau mungkin kalian jadi pemerannya.

Tapi, tetap bagaimana postur Changbin dan Yoora di sini sesuai dengan bayangan aku.

Terima kasih kepada, first_snow15  seonbae-ku yang paling menyemangati aku, sampai mau membantu dengan membuat cover untuk cerita ini. 🥰

Terima kasih kepada, achieras rhenaee kedua sahabatku sejak sma sampai sekarang. Ayo, terus bersama sampai rambut memutih.

Terima kasih kepada, modernhyo adikku tersayang yang mendukungku. Luv you, dek 💕

Segini saja, cuap-cuap dari aku, ditunggu kelanjutannya.

▪︎▪︎▪︎

Our Tomorrow • Changbin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang