🐦노민

2.4K 306 4
                                    

Malam hari tiba, kedua orang tua jeno menyuruh jaemin tidur dikamar jeno. Tentunya jeno dengan senang hati menerima untuk berbagi kamar, dia antusias.

Selesai mengerjakan tugas rumah yang dibantu oleh jaemin, keduanya memilih untuk berbaring diiringi dengan bincangan ringan.

Gelak tawa selalu terdengar. Bulan, bintang, serta langit adalah saksi bisu dimana mereka merekahkan senyuman lugu.

Mereka masih anak-anak.

"nana, hobi kamu apa?" tanya si tampan sembari memeluk guling kesayangannya.

"nana suka menggambar!" jawab jaemin dengan mata berbinar.

"wah hebat! Besok aku mau nana gambar yang bagus!" pinta jeno.

"tentu! nana jadi ga sabar buat gambar besok!"

"hehe jeno sayang nana!"

🐦

Sesuai janji, jaemin menggambarkan sesuatu yang menurut nya bagus, semoga jeno menyukai karya milik jaemin, batin senang jaemin.

Jaemin menggambar seekor burung cantik.

Oh, jeno sedang bersekolah. Jeno bilang dia ada kelas tambahan jadi akan pulang sore. Dengan berat hati jaemin harus menunggu si tampan.

Terlalu sore membuatnya rindu.

Mama jeno sedang keluar berbelanja, tadinya jaemin ingin ikut tapi mama melarangnya dan menyuruh jaemin menjaga rumah.

Jaemin sendiri di rumah.

Namun tak lama, mama jeno datang sembari menggendong si tampan yang sedang lemas. Jeno sakit?

"ma, kak jeno kenapa?" tanya si manis.

"jeno gapapa kok, kata dokter dia cuman kelelahan aja. Jaemin jangan khawatir" senyum sang mama mengembang dengan tangan mengusap lembut surai coklat milik jaemin. Jaemin mengangguk lemah.

"mama tinggal dulu ya? jagain jeno, jaemin"

"iya ma"

🐦

Jaemin menatap sendu kearah jeno. Jeno tidur sesekali terbatuk, tentunya jaemin tak tega.

Ia jadi ingat dimana jeno menemukan  dirinya yang malang. Padahal pertemuan mereka baru kemarin tapi keduanya terasa lama saling mengenal. Bahkan si muda tampan itu peka terhadap apa yang dia inginkan dan rela memberikan.

Jeno sangat baik, jaemin tak mau jeno sakit terlalu lama.

"kak cepet sembuh ya"

🐦

"jaemin.. " panggil jeno dengan suara seraknya, si tampan meraba setiap inci kasur ya berniat untuk mencari si manis. Namun dia tak menemukannya.

"nana.. Kamu dimana..?"

Jeno bangun dari posisinya, hendak untuk turun dari kasur namun manik elangnya menangkap si manis terbaring disofa berukuran besar dengan buku gambar dan crayon berserakan dimana mana bahkan jatuh dilantai.

Si pemilik manik elang pun menghampiri si manis,

Setelahnya jeno merasa ia harus menjaga jaemin-nya karena terenyuh dengan keniatan si manis,

Karya milik jaemin-nya begitu indah dengan warna biru yang tergores dengan apik. Jeno menyukainya.

Setela membereskan semua kekacauan, si tampan mengambil selimut dan bantal lalu menyusul jaemin untuk tidur bersama di sofa berukuran besar itu.

Menyelimuti kedua badan mungil itu, lalu jeno ikut terlelap menyusul jaemin ke alam mimpinya.

"jeno sayang nana"

°
°
TBC
°
°

Masa Kecil ¦ NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang