🐬노민

1.4K 183 4
                                    

Mama jeno, Jeno, dan Jaemin sibuk dengan tv didepan mereka yang sedang menyiarkan kartun anak anak. Sebenarnya mama ingin menganti saluran tvnya, namun melihat kedua anak Adam itu anteng dan terlihat menyukai tontonan, niat mama tertahan.

Yah, tak buruk juga pikirnya.

Mata sang mama melirik kedua anaknya, Jeno yang berbaring di paha Jaemin dan tangan Jaemin terus mengelus surai lembut milik jeno. Jeno memeluk toples camilan sesekali menyuapi Jaemin-nya.

Mama tersenyum, dia membayangkan jika kedua anak itu telah dewasa apakah keduanya terjerat cinta? Mama tak keberatan jika jeno menyukai jaemin. Toh mereka bukan saudara kandung.

Dan juga mama menyukai jaemin, anak manis itu begitu baik padanya.

Lamunan mama buyar ketika mendengar ketukan pintu, ia segera berjalan kearah pintu dan membukakan pintu. Sebelumnya mama tersenyum hangat namun ketika pintu terbuka senyumanya putar begitu saja.

Itu papa jeno.

"aku kesini hanya memberikan surat perceraian untuk kita—ayo bicarakan dengan kepala dingin, jangan pakai emosi soojung"

Mama Menghela nafas berat setelah itu membiarkan sang suami masuk ke dalam rumah.

"baiklah masuklah, donghae"

🐬

"kak kerumah jeje yuk" ajak jaemin pada jeno yang sedari tadi hanya diam dengan wajah yang tampak sedang menahan tangisan.

Kini keduanya berada di dalam kamar, Mama dan papa menyuruhnya untuk masuk kedalam kamar. Mereka tak mau jika kedua bocah itu mendengar pembicaraan orang dewasa, terlebih lagi mereka terancam percerai.

Kenapa begitu? papa jeno khilaf menghamili wanita satu kantor dengannya, berposisi sebagai bawahan yang tak terlalu penting. Mama jeno sempat memergoki keduanya pergi ke hotel mewah, namun bodohnya mama hanya berfikir jika keduanya terlibat meeting penting.

Puncaknya, orang yang dihamili suaminya itu datang menemui soojung. Langsung berlutut menangis sembari terus meminta maaf atas kelakuan lancangnya. Tentu soojung selaku istri donghae marah besar.

Pertemuan keduanya adalah yang pertama dan yang terakhir, soojung berharap begitu. Ia tak mau melihat suaminya tersenyum dengan wanita lain, tapi nyatanya suaminya lemah iman.

Apa boleh buat? nasi sudah menjadi bubur. Donghae harus bertanggung jawab dan melepaskan istrinya. Jung soojung.

🐬

Pintu terbuka menampilkan tubuh lelaki dewasa sembari menenteng koper. Donghae memutuskan untuk pergi dari rumah ini dan menitipkan anak tersayang nya pada soojung. Ia yakin ia tak punya waktu untuk putranya dan bersedia untuk berpisah dengan anaknya. Ia bisa mampir jika ada waktu.

Bagaimana pun mereka pernah singgah dikehidupanya.

"jeno.. nana.." Kedua anak yang dipanggil menoleh lalu berhambur kepelukan sang papa.

"papa mau kemana?"

"papa mau keluar kota ya?"

"papa kerjanya kok bawa koper?"

Demi tuhan, donghae ingin menangis detik ini juga namun ia harus tetap kuat dan bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan.

Donghae menggeleng, "papa pamit ya? kalian jaga mama jangan sampe mama sakit apa lagi ga mau makan"

Jeno mulai sesegukan, "papa jangan pergi hiks.."

" iya.. Papa kan udah janji sama nana kalo papa mau beliin nana es krim hiks!"

Mata donghae mulai berkaca kaca, "kita masih bisa ketemu kok, papa janji sama kalian papa bakal mampir seminggu sekali dan kita bisa abisin waktu kita bersama, ya?" Kedua anak itu mengangguk lalu memeluk donghae erat.

Mereka sangat menyayangi donghae.

°
°


TBC

Semakin aneh kan lama lama😶

Masa Kecil ¦ NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang