🦄노민

1.1K 136 1
                                    

Bulan demi bulan berlalu, pertumbuhan anak anak juga cukup pesat. Kini, Jeno sudah lebih tinggi dari sebelumnya begitupun jaemin dan minhee. Tidak hanya itu, hubungan mereka kian erat, Jeno Jaemin yang saling menyayangi dan mencintai satu sama lain dan si kakak adik yang selalu kompak begitu pun dengan jeno.

Entah bagaimana, jisung dan chenle sekarang lebih dekat walau terkadang keduanya bertengkar hal kecil namun kemudian berpelukan kembali. Jeno curiga sebenarnya dibalik keduanya tersimpan perasaan cinta.

Tentang Hyunjin yang terus saja mampir sekalian modus menghampiri jeongin, minho yang selalu ada untuk jiji-nya, minhee yang selalu tak bisa diam walau perdetik.

Semua masih sama.

Namun, bagaimana jika jalan mereka berbelok arah? Akankah mereka masih bisa bersama? Entahlah biarkan takdir dan tuhan mengatur segalanya.

Umat-nya hanya menjalani, bukan?

.

[18 year old]

Kini semuanya sudah menjadi dewasa. Suasana masih tetap sama seperti kala mereka bermain robot bersama.  Namun, tahukah kamu jika sekolah menengah itu cukup liar?

Terbukti kini pemuda hwang salah satu temannya duduk dipojok kelas dengan posel yang ditatap begitu intens dan serius. Sesekali meringis dan memekik tak tertahan.

"anjir bisa gitu? jeje mau ga ya.." gumam Hyunjin, dihadiahi pukulan kepala. Si pelaku adalah jisung Park.

"inget janji lo, nikahin dulu baru lakuin. Bisa bisa tante ngamuk loh" Hyunjin hanya diam sembari meng-amit amitkan niatnya untuk menyentuh jeongin-nya. Hyunjin tak mau berdosa walau apa yang dia lakukan sekarang termasuk perbuatan dosa.

Seseorang datang membawa se bucket bunga berukuran besar, berjalan menuju meja yang masih kosong.setelah sampai ia meletakkan nya dan tak lupa senyum yang amat terlihat senang dan cerah di wajah cantik itu.

"jeno dalam bahaya sung"

"iya, bisa bisa ditendang jaemin dia"

"eh tapi ga mungkin kan jeno bakal berpaling dari jaemin?"

"nggak lah, yakali"

🦄

"nana~"

"apa kak?" jaemin sedikit kesal dengan jeno, sedari tadi mengganggu acara membaca bukunya karena jeno selalu saja ada cara untuk mengganggu nya. Dari mendusel, mencium, cubit, peluk. Bahkan pemuda lee itu sesekali memangkunya.

"jeno kangen" suasana kini menjadi aneh, tapi ia tak memperdulikan itu.

"setiap hari juga kita ketemu kak" jaemin jengah, dia mencubit pipi tirus jeno dengan wajah yang menggemaskan.

"sekarang nana jarang cium jeno, pacaran terus sama buku nya"

Helaan nafas terdengar, jaemin menangkap pipi jeno lalu menempel kan bibir nya ke bibir jeno. Cukup lama, lalu ia lepaskan. "kakak mau telat? udah jam segini loh"

Jeno mengangguk, hanya bercanda tapi cukup memancing tangan jaemin untuk melayang kearah pantat pemuda lee.

"iya iya ampun! kalo gitu jeno berangkat dulu, sayang" kecupan dahi dan bibir mendarat di wajah jaemin, ia terkekeh dengan pipi yang tampak merona manis.

"tunggu jeno-mu ini pulang sayang!"

Haha, dia tak pernah berubah bukan?

🦄

"chenle, siapa yang mengirimiku bunga?" jeno kebingungan karena mejanya terdapat bucket bunga berukuran besar. Chenle menggeleng sembari menatap sinis bunga tersebut.

Terdapat surat dengan kertas berwarna pink, menunjukkan bahwa seseorang tertarik pada pemuda lee tersebut. Chenle rasa, orang yang mengirim bunga ini adalah penganggu kecil. Harus segera disingkirkan, batinya.

Dengan acuh, Jeno membuang bunga itu. Lalu duduk menyilangkan kedua tangannya. Otaknya berfikir, siapa?

Tanpa sadar, gadis berambut pirang dibalik pintu meremas erat ujung roknya.

"jeno hanya milik Angel."

To be continue..

Dabel apdet!

Maapin kalo ada kesalahan.. 🙏

Masa Kecil ¦ NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang