Jeno menatap minhee dari atas ke bawah dengan intens lalu menatap bergantian antara jaemin dan adiknya lalu mangangguk paham. Si tampan lee mengambil tangan jaemin lalu mengelusnya halus.
"perkenalkan aku jeno calon nya nana nanti pas kita udah dewasa" ucap jeno lantang dan yakin akan takdir nya nanti. Jaemin menatap jeno tak percaya, sedangkan minhee menatap keduanya dengan pandangan tak mengerti.
"calon apa?"
"calon suaminya nana!"
"hah?" minhee terdiam. Tak mengerti maksud jeno seperti apa namun dia paham maksud 'calon' itu.
Jaemin tersenyum selanjutnya, "jeno, ini minhee adiknya nana. Kami mirip kan"
Jeno menelisik kembali, kali ini lebih intens dan sedikit konyol. Jeno menarik jaemin mendekat kearah minhee dengan wajah mereka yang berdekatan, lalu jeno memutar keduanya selama lima menit.
"benar mirip..
tapi tetep aja nana-ku selalu di hati!"
terserah tuan lee saja.
🦄
"papa jae.." minhee menarik ujung kaos Jaehyun sedikit memaksa namun suaranya diimutkan. Dibalas dengan deheman.
"calon suami itu maksudnya apa?"
Jaehyun melirik kebawah—melihat minhee yang mendongak menatap Jaehyun dengan tatapan polos. "dari mana kamu tau kata itu?"
"kak jeno"
"mending jauh jauh dari jeno, nanti polosnya minhee ilang mending sama dedek gyu aja"
Minhee memutar bola matanya jengah, "minhee gamau dikasi pup sama pee setiap hari, mending papa jae aja"
"ck! Kasi tau minhee apa maksudnya tadi?" Jaehyun memutar bola matanya malas. Dia berfikir bagaimana konsekuensi jika memberi tahu minhee yang tidak tidak, bisa dipastikan Jaehyun tidur di teras rumah.
"calon babu"
🦄
Cahaya matahari menembus jendela yang masih tertutup dengan tirai minimalis membuat kesan mewah sekaligus sederhana, Jeno mengerjakan matanya begitu juga dengan jaemin yang baru saja bangun dari tidurnya.
"pagi kak.."
"pagi ju—"
"ahaha! kak jeno mau jadi babunya kak nana!" minhee berteriak tepat di depan pintu kamar jeno dan Jaemin, keduanya membelak.
"minhee jangan teriak teriak nak, masih pagi jangan ribut!"
"JAEHYUN! BEOMGYU KENAPA KAMU JADIIN ULET KAYA GINI?!"
