🦄[현정 Side]

1K 110 7
                                    

Melihat jejeran cabai dimana mana membuat Hyunjin teringat kekasihnya, jeongin. Bagaimana tidak? Pemuda mirip rubah itu menyukai pedas, sangat. Bahkan terkadang Hyunjin heran dengan lambung si manis. Apakah kuat? Pikirnya.

"bibi, tolong berikan aku cabai satu kilo"

Tanpa basa basi, sipenjual segera membungkus sekilo cabai dan segera pula ia memberikannya kepada pria tampan pembelinya. Hyunjin menyerahkan beberapa lembar uang, lalu segera pula ia pergi dari tempat itu-pasar.

Diperjalanan ia melihat bouquet bunga berjejeran didepan toko, tiba tiba ide menguasai pikiran nya.

Haha lucu sekali, pasti jeje suka.

-

Rubah manis

Je, kamu dirumah?

Nggak kak, aku lagi perjalanan dirumah kamu

Oh ya? Kenapa nggak bilang aku? Kan bisa aku jemput kamu

Biasanya juga jam segini kakak ngorok, jangan ngadi ngadi!

Sayang.. :(

-

Setelah berkutat dengan karya seni nya, Hyunjin memekik girang. Pasalnya, ia berhasil membuat bouquet namun terbuat dari cabai.

(visualis)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(visualis)

"yes! jeje pasti suka. Gimana nggak? Yang bikin orang ganteng gini" si hwang menyengir lebar membayangkan betapa imutnya respon kekasihnya itu.

Beruntung si manis belum datang, entah dia nyasar dimana dulu yang pasti si manis tengah membeli banyak makanan. Apapun yang ia lihat pasti ia beli. Hyunjin hafal itu.

"Hyunjin! ada jeje dibawah!"

"suruh masuk aja! lagi sibuk ini"

Tak lama pintu terbuka, memperlihatkan pemuda rubah manis dengan banyak kantong plastik di tangannya. Sebenarnya, masih ada dibawah namun jeongin memberikan nya pada ibu Hyunjin.

Jeongin memekik girang kala melihat kekasih nya yang semakin tampan setiap harinya. Tenang! Itu hanya berlaku bagi Mereka yang dibudak cinta.

Tapi, memang hwang hyunjin ini tampan.

"kakak! kamu ngapain itu? itu apa?" tanya jeongin lalu meletakkan bokong nya di ujung kasur ukuran raja milik Hyunjin. Hyunjin tersenyum lalu berjongkok didepan sang kekasih lalu berlagak seperti orang melamar.

"kakak tadi punya ide, ini. Kamu pasti suka. Kakak jamin itu" ia menyodorkan apa yang ia buat, membuat jeongin menatap heran sekaligus takjub dengan kelakuan ajaib kekasihnya.

"kakak itu aneh, ajaib, nyebelin, cerewet. Tapi jeje suka. Gimana dong kak?"

🦄

Saat ini keduanya tengah menonton serial drama korea, jeongin bersandar pada dada bidang Hyunjin dengan snack dipeluknya sesekali menyuapi kekasihnya. Sementara Hyunjin, berusaha menormalkan detak jantungnya dan sesekali pula ia mengecup surai lembut beraroma vanila milik jeongin.

Hyunjin menyukainya.

Ini bukan pertama kali mereka melakukan cuddling dan menonton beberapa serial, tapi entah kenapa Hyunjin selalu saja susah menormalkan detakan jantungnya yang terasa sesak namun menyenangkan. Tapi melihat jeongin yang sepertinya biasa saja, tentu Hyunjin tak mau kalah.

Iya, tak mau kalah dari uke. Hancur reputasi nya nanti.

Padahal, jeongin pun tak kalah sama. Karna sifatnya yang terkadang cuek itu membuat jeongin yang terlihat biasa saja. Padahal rasanya ingin meledak dan berteriak kepada ibu dan ayah Hyunjin ingin menikahi anaknya.

Heh bocah! Inget kamu masi sekolah menengah kelas akhir!

"kak"

"hm?"

"kenapa jantung kakak ribut banget didalam?" tanya jeongin sedikit mendongak melihat wajah tampan si hwang.

Semburat merah muncul, Hyunjin berdeham lalu memasang wajah konyolnya.

"itu tandanya kakak hidup jeje!"

🦄

"hyun, mama keluar dulu! Jaga adeknya jangan diapa apain!" itu ibu Hyunjin, teriakan membahana nya mengagetkan pasangan yang tengah betpelukan. Ibu Hyunjin memang setiba tiba itu.

Setelah itu tak ada lagi suara gaduh dibawah. fyi ibu Hyunjin ketika ingin keluar tidak bisa tidak gaduh dulu dengan benda disekitar nya. Konyol memang tapi itulah kenyataan nya.

"je.." Hyunjin mengusap lembut surai jeongin, tangan satunya meraih tengkuk si manis hingga si manis menatap wajah si tampan. Tentu membuatnya gugup.

Mencoba berfikir positif, jeongin menata mata kecoklatan Hyunjin heran. Lalu terhipnotis dengan tatapan lembut sang kekasih dengan senyuman manisnya. Tentu jeongin lemah.

"kakak cinta kamu" setelahnya bibir mereka bertautan. Ini yang pertama. Sungguh. Awalnya hanya menempel namun lama kelamaan, kecupan menjadi lumatan yang sedikit menuntut.

Entah apa yang mereka lakukan kemudian, tapi bungkus jajan serta sisa sisanya adalah saksi dimana mereka melakukan hal dewasa.

Hyunjin, ibumu pasti marah dan segera menikahkan kalian.

To be continue..

M-maaf ga ngefeel apa lagi pas buat aku lagi setengah ngantuk..

Sangat membagongkan yh.

Papaii~

Masa Kecil ¦ NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang