60

1.8K 172 138
                                    

Sebelum pulang, Rara membelokkan mobilnya ke arah yang sempit , disana Rara seperti sedang menunggu seseorang , Jirayut yang mengikuti Rara dari tadi dibuat bingung karena Rara berhenti di sebuah gang yang sangat sempit

"Ngapain ya Rara ke sini" batin Jirayut bingung karena Rara sedang sibuk menelepon seseorang jadi Rara tidak dapat mendengar batin jirayut

Sekitar beberapa menit kemudian, datang lah 4 orang menghampiri Rara , lagi lagi Jirayut bertanya-tanya siapa yang Rara ajak ketemuan

Mereka seperti sedang membicarakan sesuatu hal yang sangat penting

"Gimana kalian bisa"tanya Rara

"Tapi Lo yakin ini berhasil "tanya orang 1

"Percaya sama gue "bales Rara

"Tapi kalo nggak gimana"tanya orang 2

"Iya ntar dia curiga lagi"tambah orang 3

"Rencana yang kita susun sebegitu matang ini jadi berantakan deh gara-gara dia curiga"sahut orang 4

"Kalian ikutin aja apa yang gue suruh, gue yakin dia nggak akan curiga sama kalian , kalo sampe kalian kenapa-kenapa , gue yang bakal tanggung jawab"ucap Rara meyakinkan mereka

"Yasudah , kita ikutin rencana Lo"putus orang 1

"Good, harus terus kabari gue gimana perkembangan selanjutnya"ucap Rara

"Beres" bales mereka

Rara pun kembali berjalan ke arah mobilnya, melihat Rara berjalan ke arah mobilnya , Jirayut langsung menyembunyikan dirinya dan juga motor yang ia bawa takut ketahuan oleh Rara

Sampai di mobil, Rara langsung menjalankan mobil miliknya ke mansion, Melihat Rara sampai ke mansion nya dengan selamat , Jirayut memutuskan untuk kembali ke markas

Saat tiba di depan mansion , banyak mobil-mobil sport terparkir disana , tapi masa bodo, karena ia mengenali mobil tersebut milik siapa , siapa lagi kalau bukan Weni dkk dan irwan dkk

Rara pun memarkir kan mobilnya kedalam garasi lalu masuk kedalam mansion

"Assalamualaikum" ucap Rara ketika masuk , tetapi tidak ada yang membalas salam Rara

Rara yang mendengar suara tawa dari ruang keluarga langsung menuju ke sana

Alangkah sakit nya hati Rara saat keluarga, pacar dan sahabat-sahabatnya sedang tertawa lepas tanpa dirinya , ditambah di sana ada seseorang wanita yang membuat pacar, Abang , kakak beserta sahabat-sahabatnya melupakan dirinya

Rara yang tak kuasa menahan rasa sakit di hatinya pun langsung berjalan cepat ke kamarnya

Namun saat melewati ruang keluarga, ada suara yang memanggil dirinya , membuat Rara menghentikan langkahnya

"Eh kamu sudah pulang " tanya Lilis tanpa melihat ke arah Rara , karena Lilis sedang sibuk dengan wanita yang sedang bercanda dengan yang lain

"Iya mom" bales Rara singkat

"Ini kenalin Maria , anak temen Daddy sama ayah , mulai hari ini dia menjadi anggota keluarga kita karena papah sama Mama nya sudah meninggal, jadi mulai hari ini Maria jadi kakak kmu " jelas Lilis

"Aku nggak setuju , ngapa nggak bicarain sama aku dulu sih" tolak Rara

"Yah kami pikir kamu setuju dengan keputusan kami , jadi kami nggak beritahu kamu dulu" bales adiez

"Pokok nya aku nggak setuju " tolak Rara penuh penekanan

"Disini Daddy sama ayah kepala keluarga nya ,jadi semua keputusan ada di kami berdua , kamu nggak berhak ngatur Daddy sama ayah , jadi Maria tetap menjadi bagian dari keluarga ini sekarang" ucap Donny tegas

"Terserah , intinya sampai kapanpun, aku nggak setuju" ucap Rara , Rara pun kembali berjalan ke kamar nya

"Kayak Rara nggak seneng deh sama aku"ucap Maria sedih , lebih tepatnya pura-pura sedih

"Shutt kamu tenang aja , Rara pasti seneng kok sama kamu dia cuman butuh waktu aja "ucap adiez

"Iya Bun"ucap Maria tersenyum sok manis

Mereka pun kembali bercanda ria , tapi tanpa mereka sadari Maria tersenyum licik karena telah berhasil melaksanakan rencananya

"Dasar orang-orang bodoh segitu gampang nya kalian gue tipu"batin Maria dengan senyum kemenangan

Maria pun sama halnya dia tak menyadari bahwa ada yang memperhatikan nya dari tadi

"Gue tunggu rencana Lo selanjutnya" batin Rara yang belum benar-benar masuk kedalam kamar nya

Didalam kamar Rara

"AGRRRR  "teriak Rara frustasi

"Awas aja Lo Maria , Lo salah lawan hahhah"ucap Rara dengan tawa mengerikan

Rara mengambil HP nya yang berada di saku rok sekolahnya, lalu mengirimkan pesan ke pada seseorang

"Laksana sekarang" send

Rara memutuskan untuk membersihkan dirinya yang penuh dengan keringat , setelah mandi , Rara pun membaringkan tubuhnya ke atas kasur dan memilih untuk tidur , namun saat ingin memejamkan matanya tiba-tiba kepala Rara terasa sakit yang begitu luas bisa

"AGRRRR kepala gue"ucap Rara memegangi kepalanya yang terasa sakit , Rara pun mencoba menggapai Obat nya yang ia taruh di dalam laci meja belajar di kamar nya

"Gue harus kuat " ucap Rara menyemangati dirinya sendiri sambil terus tangan Rara  berusaha menggapai Obat milik nya

Setelah berhasil , Rara langsung meminum obat nya dan rasa sakit di kepalanya berangsur-angsur hilang. setelah hilang, Rara kembali membaringkan tubuhnya lalu tertidur .

Skip

Esok pagi nya , Rara telah bersiap dengan seragam sekolahnya. Rara pun turun kebawah , sesampainya di bawah , ia lagi lagi melihat pemandangan yang tak enak di pandang, Rara melihat keluarga nya tengah sarapan dan lagi lagi tanpa dirinya , Rara pun berjalan ke kursi yang biasa ia duduki saat makan , ternyata kursi telah di tempati oleh Maria  

"Ehem permisi gue mau duduk ini kursi gue" ucap Rara berusaha untuk sopan

"Gue di suruh sama Daddy duduk sini" bales Maria santai

"Tapi ini kursi gue" ucap Rara mencoba mengontrol emosi nya

"Rara ngalah ya sama Maria , dia kan baru disini , lagian  kamu kan bisa duduk di lantai"ucap Lilis lembut

"Mommy nyuruh aku duduk di bawah " tanya Rara tak percaya

"Iya , nggak papa kan" tanya Lilis seolah tak bersalah

"No , pokok nya aku mau duduk disini" tolak Rara mentah mentah

"Lo bisa nggak sih diem, duduk di lantai kan bisa , jangan buat selera makan gue jadi ilang deh" bentak lesty

"Ambil tuh kursi , gue nggak butuh" ucap Rara datar, Rara pun memutuskan untuk tidak jadi ikut sarapan dan ia memilih untuk langsung berangkat ke sekolah karena Rara tidak tahan melihat pemandangan yang begitu memuaskan menurut nya

Saat di depan pintu mansion , Rara bertemu dengan irwan

"Eh kamu, mau ngajak aku berangkat sekolah bareng ya"tanya Rara antusias dengan senyum di wajahnya

"Nggak , gue ke sini mau jemput Maria" bales irwan dingin , irwan pun berjalan melewati Rara yang terdiam mematung di sana , irwan sempat melirik ke arah Rara saat melewati Rara tapi ia hanya acuh dan terus berjalan ke meja makan untuk menemui Maria

Rara yang di perlukan seperti itu hanya bisa tersenyum miris dan sakit di hatinya , Rara pun berlari menuju ke mobil nya , setelah didalam mobil , Rara melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh ke arah sekolah. untuk menghilangkan rasa sakit di hati nya Rara melajukan mobilnya dengan ugal-ugalan tanpa menghiraukan sumpah serapah dari pengemudi yang lainnya


Next

Banyak typo

Mohon maaf apabila tidak menarik ataupun nyambung

Ada saran atau kritik dipersilahkan

Fake Nerd Girl✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang