My Mate?

11.5K 191 15
                                    

Sasuke masih terdiam menatap tak percaya pada setiap pria yang kini duduk berurutan di depannya hingga tak sanggup lagi menutup mulutnya rapat.

"Sungguh kebetulan yang sangat menyenangkan bisa bertemu dengan keluarga Uchiha yang terkenal",puji pria tampan pirang, sebut saja Deidara.

"Benar, apalagi keluarga Uchiha yang kami datangi ini sangat spesial",puji pria tampan lainnya.

Sisanya Sasuke tak lagi sanggup mendengarnya karena sudah terbang menuju alam nirwana.

'Tou-san dan kaa-san benar-benar serius mendapatkan mereka',pikir Sasuke frustasi seketika.

Belum lagi pujian-pujian yang terus berterbangan melewatinya,'aku tidak rela dinikahkan seperti ini' pikir Sasuke langsung kembali ke kenyataan.

'Tou-san memang memintaku datang menggantikan Naruto nii-san, tapi tak kusangka jika keluarga seperti ini benar-benar ada',pikir seorang pria acuh yang terlihat tidak betah berada di kerumunan orang.

Merasa ditatap banyak mata, pria itu segera melirik pada sekitarnya terutama pasangan Uchiha yang terlihat menatapnya heran.

"Saya sungguh senang bisa bertemu dengan salah satu dari dua belas keluarga spesial yang menikah dengan gender yang berbeda di seluruh dunia, saya merasa terhormat",ucap pria itu masih nampak tertekan.

Sasuke kini menatap penasaran pada satu-satunya pria yang tidak betah berada disana sama seperti dirinya.

Menikah dengan sesama jenis lalu punya anak, itu berat bagi Sasuke,'andai saja ada diantara mereka yang dapat kuajak kerja sama' pikir Sasuke mendapat harapan.

"Permisi, Tuan, Nyonya",ucap seorang pria pirang tiba-tiba muncul entah darimana.

"Nii-san?",panggil si pria acuh mengenali sosok yang baru saja hadir.

"Menma?",panggil balik si pria pirang bingung.

'Itu dia',pikir Sasuke tiba-tiba menarik pria pirang yang tiba-tiba datang dan menyeret pergi.

"Kau? Siapa namamu?",tanya Sasuke begitu berhasil membawa si pria pirang ke kamarnya.

"Naruto",balas si pria pirang heran.

"Bagus",ucap Sasuke senang.

"Ayo kerja sama",ajak Sasuke tiba-tiba.

"Kerja sama apa?",tanya balik Naruto.

"Tentu saja karena kau tidak tertarik padaku, makanya kau datang terlambat",puji Sasuke.

"Hah?",kaget Naruto menajamkan pendengarannya.

"Makanya ayo kerja sama, jadilah mateku",pinta Sasuke senang.

Naruto nampak memejamkan matanya dan menghela nafas kasar kemudian menarik wajah Sasuke ke arahnya,"darimana kau tahu aku tidak tertarik padamu?"

'Sepertinya pria ini sulit diajak kerja sama tapi apa boleh buat, kali ini tidak boleh gagal',pikir Sasuke hanya diam.

"Heh?",Naruto tiba-tiba menyeringai tipis dengan kepercayadirian Sasuke.

"Jangan menyesal nanti ya!",ucap Naruto menatap tajam Sasuke.

'Menyesal?',pikir Sasuke bingung.

Seperkian detik kemudian Naruto sudah mendorong Sasuke ke ranjang dan langsung menciumnya intens, nampaknya Sasuke telah membangunkan singa tidur.

"Ngh?!",kaget Sasuke dengan aksi tiba-tiba Naruto.

"Mmmh ah", Naruto pun melepaskan pangutannya, melonggarkan dasi dan membuangnya ke sembarang arah.

Sasuke langsung menarik celana Sasuke dan menarik paksa celana dalam Sasuke.

"Apa yang kau lakukan?",tanya Sasuke shock.

"Apalagi? Tentu saja menjadikanmu mateku, itu kan yang kau inginkan?",balas Naruto dengan mata elangnya.

"Tidak, bukan itu maksudku. Hanya bohongan saja",balas Sasuke panik dengan aksi Naruto yang tiba-tiba saja sudah memasuki Sasuke dengan satu jarinya.

"Mana bisa begitu? Kau harus tanggung resiko karena sudah menarikku ke dalam masalahmu",balas Naruto mengacuhkan ucapan Sasuke.

"TIDAK, LEPASKAN!",teriak Sasuke panik karena akan diperkosa.

"Tidak mau",tolak Naruto dengan dinginnya.

"AAAAH"

"Tutup mulutmu rapat-rapat, jangan mendesah",ucap Naruto segera menusuk Sasuke, dengan darah tiba-tiba melubar keluar, nampaknya Sasuke masih perawan.

Hm? Lantas bagaimana dengan tanda di paha Sasuke yang tiba-tiba muncul? Apakah itu hanya mimpi atau sebuah penerawangan masa depan? Apapun itu, sekarang Sasuke benar-benar terlibat dalam masalah!







Rabu, 6 Januari 2021
21:23

18+ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang