Tidak Ingin Kau Pergi

1.5K 60 5
                                    

Setelah membuka mata, Sasuke mendapati dirinya sedang tertidur seorang diri dengan ditutupi selimut.

"Naruto?",panggil Sasuke tanpa sadar setelah mendudukkan diri.

"..."

Melihat suasana kamarnya yang masih kosong, Sasuke segera menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhnya dan berjalan keluar.

"...?"

"Apa yang kau cari sayang?",tanya Naruto dari belakang lalu mendudukkan diri di atas meja untuk sarapan setelah melihat Sasuke nampak berjalan disertai raut wajah kebingungan.

"Kau akan pergi bekerja?",tanya Sasuke pelan, sembari berjalan dan ia duduk di depan Naruto.

Tampilan Naruto saat ini memang terlihat sangat rapi dengan jas hitam kemeja putih tapi saat ini Naruto sedang mengunyah rotinya.

"Aku akan berangkat sebentar lagi, kau juga bersiap-siaplah",ucap Naruto santai.

"..."

Dalam diam Sasuke menatap ke arah Naruto kemudian menatap ke bawah sembari memainkan jari-jemarinya.

Disisi lain terlihat Naruto yang langsung memasukkan seluruh roti sisa di tangannya ke dalam mulut kemudian beranjak dan mengangkat Sasuke dari bangkunya.

"Jadi kau menunggu aku memandikanmu?",tanya Naruto sembari berbalik.

"...Naruto?",panggil Sasuke pelan kemudian menengadah ke atas.

"Hmphnggg ahh~"

Bahkan ketika Naruto mencium dan memasukkan lidahnya ke dalam mulutnya, Sasuke hanya terdiam sembari memegang bahunya.

'Wah wah! Kali apa permasalahannya?',pikir Naruto heran setelah melepas pangutannya dan Sasuke hanya diam menatapnya.

Disisi lain Naruto sudah membawa Sasuke ke dalam kamar mandi. Dari saat dirinya mendapati Sasuke ada diluar hingga dirinya membawa sang istri ke dalam kamar mandi, Naruto dapat merasakan ada sesuatu yang aneh pada Sasuke.

Yang salah adalah perilaku Sasuke yang tidak memprotes atas apapun yang dilakukannya, tidak menolak bahkan hanya diam anteng ketika dirinya mulai membuka pakaian Sasuke.

*****

"Katakan sesuatu, Sasuke",ucap Naruto memulai pembicaraan di dalam mobil.

"..."

"Tidak ada",ucap Sasuke sembari menatap ke arah samping.

Sementara itu Sasuke berpikir jika Naruto ahli sekali memainkan isi hatinya tapi Sasuke merasa itu juga salahnya karena mau saja dipermainkan. Lalu ia mengira jika mungkin saja ia memang sudah jatuh hati pada Naruto yang suka semena-mena.

"Lihatlah ke bawah, ada apa di jarimu Sasuke?"

Sasuke pun meremas telapak tangannya, ada cincin pernikahan yang terlingkar di salah satu jarinya.

"Ngh~ hiks.."

Terdengar suara isakan pelan lolos yang berasal dari Sasuke, rupanya sejak tadi ia sudah menatap berkaca-kaca ke kaca mobil.

Naruto yang sedari tadi sesekali menoleh ke arah Sasuke sembari fokus menyetir langsung menyentuh rambut Sasuke dari samping dengan punggung tangan.

"Kalau kau tidak mengatakan apapun, aku akan mengira jika akulah yang membuatmu menangis",ucap Naruto setelah daritadi hanya diam.

"Aku tidak menangis, hanya kelipatan",ucap Sasuke dengan suara yang terdengar parau.

"Baik! Jika kau hanya kelilipan, coba kau melihatku dan mendudukkan diri di atas pangkuanku",ucap Naruto meminta, tanpa sadar ia sudah memarkirkan mobilnya ke samping tempat parkiran khusus bos biasanya berada.

Masih dengan menatap ke arah lain, Sasuke berdiri kemudian mendudukkan diri atas atas pangkuan Naruto.

"Kau anteng sekali ya, Sasuke. Orang akan mengira kalau aku mengancammu", komentar Naruto melihat reaksi Sasuke terhadap permintaannya.

"Ngh~",gumam Sasuke meringis sembari menutup matanya, air mata kembali lolos.

Sasuke pun secara refleks menghapus air matanya mengalir, sementara Naruto si pelaku yang tidak mengetahui dimana letak kesalahannya.

"Naruto.. apa kau akan meninggalkanku?",tanya Sasuke dengan suara bergetar.

"Ah... hanya itu mengganggumu? Kalau kau tidak percaya aku yang sudah meresponmu sejak awal, menyentuhmu, katakan saja"

Ucapan Naruto menyadarkan Sasuke untuk melihat ekspresi apa yang tengah Naruto tunjukan saat ini. Ekspresi datar.















Sabtu, 19 Juni 2021
19:47

18+ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang