Syarat Jebakan?

7.3K 125 6
                                    

Setelah seminggu berlalu, Sasuke akhirnya membuka mata dan hal pertama yang dilihatnya adalah sepiring makanan.

"Mau makan sendiri atau kusuapi?",tanya Naruto menatap Sasuke dengan tenangnya.

Sasuke yang entah mengapa merasa takut pun berniat mendudukkan diri di ranjang meski tubuhnya jelas terasa nyeri.

"Hahh",Naruto langsung menghela nafas begitu melihat kedua tangan Sasuke yang bergetar karena tidak memiliki tenaga.

Ketika Naruto akan mengambil segelas air di sebelah Sasuke, Sasuke langsung menutup matanya dan menggigit bibirnya pelan.

"Jangan takut, aku takkan memukulmu",ucap Naruto menyodorkan segelas air putih.

Dengan ragu Sasuke mengambil segelas air dari tangan Naruto setelah cukup lama terdiam menatap Naruto kemudian melihat ke arah gelas berisi air yang Naruto sodorkan, Sasuke akhirnya mencoba memberanikan diri menerima pemberian Naruto.

Menganggapi keraguan sekaligus sikap Sasuke yang berubah seratus delapan puluh derajat dan lebih pendiam, Naruto menarik kembali gelas berisi air yang sempat Sasuke sentuh namun belum sempat Sasuke terima lalu meminumnya sendiri hingga tetes terakhir.

Naruto langsung menaruh gelas yang telah kosong dan menyentuh dagu Sasuke lalu mendongakkannya sedikit ke atas, Naruto mulai memberikan Sasuke minuman menggunakan mulutnya, membuat Sasuke menenguk air yang sebelumnya sempat Naruto minum secara perlahan seperti minum secara langsung dari gelas.

"Mmmng.. mmngh.. mngh..",hingga air yang sempat Naruto minum sebelumnya diteguk habis oleh Sasuke.

Naruto pun berbalik arah dan tak lama kemudian kembali menghampiri Sasuke. Naruto memberikan Sasuke pelukan, bermaksud membantu Sasuke agar dapat duduk di atas ranjang. Setelah itu dengan sigap Naruto mulai memakaikan Sasuke sebuah kemeja putih miliknya dan setelah mengancingkan kemeja putih tersebut, Naruto menyadari ukuran tubuh Sasuke yang lebih kecil dari ukuran tubuhnya.

Melirik Naruto perlahan, Sasuke kemudian memandang kemeja yang kini dirinya pakai,'jika aku tetap diam, dia takkan melukaiku kan?' pikir Sasuke mengingat perlakuan Naruto terakhir kali padanya.

"Kau terlalu kurus Sasuke, makanlah lebih banyak",ucap Naruto memandang tubuh ramping Sasuke yang tidak layak disebut sebagai tubuh seorang pria khas alpha namun sangat cocok disebut sebagai tubuh seorang omega.

Sasuke kembali menatap Naruto dalam diam, menyadari Naruto yang mendekatkan tubuhnya Sasuke sontak melingkarkan tangannya pada leher Naruto ketika Naruto malah mengangkatnya ala bridal style.

*****

S

asuke memperhatikan Naruto dari samping ketika Naruto mendudukkan dirinya di sampingnya. Sebelumnya setelah membawa Sasuke ke kantor, Naruto selalu menggendong Sasuke kemana pun Naruto selalu bertemu dengan pegawai atau klien bisnis dan jika keduanya sedang memiliki obrolan penting, Naruto mendudukkan Sasuke di pangkuannya hingga berjam-jam kemudian setelah pembicaraan penting akhirnya selesai.

"Naruto?",panggil Sasuke pelan.

Naruto langsung menoleh ke samping, lalu mendekatkan wajahnya ke Sasuke dan dalam sekejap lidah Naruto langsung menari-nari di dalam mulut Sasuke.

"Aku ingin pulang",pinta Sasuke setelah keduanya selesai berciuman.

"Tidak perlu, tetaplah disini dan lihat bagaimana calon suamimu bekerja",balas Naruto menolak permintaan Sasuke.

"....",dalam diam Sasuke memperhatikan sekeliling ruang kerja Naruto yang terlihat sangat tertata rapi.

"selama kau tidak berbuat macam-macam, aku takkan berlaku buruk padamu seperti terakhir kali atau lebih parah" ucap Naruto sembari menatap Sasuke singkat sebelum kembali fokus pada pekerjaannya.

Setelah berjam-jam berdiam diri di tempatnya, Sasuke langsung terkejut ketika Naruto mengangkat tubuhnya dan langsung mendudukkan dirinya di atas pangkuan Naruto.

"Sekarang, sebelum kita berangkat ke rumah baru yang akan kita tempati setelah menikah. Aku ingin kau mengetahui persyaratan-persyaratan yang harus kau lakukan setelah menikah denganku",ucap Naruto kembali terdiam, melihat tanggapan Sasuke yang nampak kebingungan.

'Benar! Hubungan ini sama sekali tidak dilandaskan cinta. Bagaimana mungkin pernikahan ini akan jadi pernikahan normal? Karena kecerobohanku sekarang aku harus menerima persyaratannya dengan lapang dada',pikir Sasuke sebelum akhirnya menatap Naruto, siap mendengarkan isi persyaratan yang Naruto ajukan, apapun resikonya akan Sasuke tanggung.

"Pertama, setiap seminggu lima kali, kau harus ikut aku ke kantor dan saat itu kau harus siap meninggalkan rumah dengan rapi",ucap Naruto mulai berbicara tentang persyaratan pertamanya.

"Hah?",gumam Sasuke terbengong-bengong sembari mengedip-ngedipkan matanya heran.

"Mengapa kita harus melakukan itu?",tanya Sasuke memberanikan diri bertanya.

"Ini adalah hal wajib yang harus dilakukan",balas Naruto cepat tanpa pikir panjang dan Sasuke yang langsung tidak mengerti dengan isi pikiran Naruto.

"Akan kulakukan",balas Sasuke meski berada di tengah kegalauan.

"Bagus, kau bisa istirahat di kamar yang telah tersedia disini jadi kau tidak harus mengikutiku setiap saat selama disini",jelas Naruto singkat.

"Kedua, setiap hari kau harus membuatku makanan dan tidak boleh mengonsumsi makanan cepat saji apapun kecuali cemilan. Harus dibuat dengan tanganmu sendiri",ucap Naruto dan Sasuke langsung terdiam termenung.

'Ini sepertinya bukan hanya sekedar pernikahan normal deh',pikir Sasuke setelah mendengar isi persyaratan kedua.

Dan disaat Sasuke berpikir jika isi syarat kedua telah selesai, Naruto malah melakukan hal sebaliknya dan kembali berucap,"jika aku menolak memakan masakanmu, kau harus memaksaku untuk memakannya apapun yang terjadi dan kau bisa menggunakan cara apapun untuk itu."

'Eh?',Sasuke langsung terkesima dengan lanjutan dari persyaratan kedua yang Naruto ungkapkan.

Meski heran tingkat tinggi, Sasuke akhirnya mengangguk dan persyaratan selanjutnya pun berlanjut.

"Ketiga, setiap hari kita harus selalu bertemu dan aku harus tidur bersamamu di kamar yang sama setiap hari",Naruto menatap Sasuke yang diam-diam keheranan dengan persyaratan yang dirinya ajukan pun diam-diam tersenyum.

'Ehh? Apa gunanya itu?',pikir Sasuke merasa persyaratan Naruto akan mulai melayang kemana-mana.

"Keempat, jangan pernah menyimpan rahasia dalam bentuk apapun padaku",Naruto pun mulai memposisikan dirinya berhadapan dengan Sasuke.

"Hm?",gumam Sasuke bertanya-tanya.

"Kelima, jangan pernah meragukanku",ungkap Naruto akan persyaratan yang semakin membingungkan dan Sasuke menanggapi hal itu lebih seperti sebuah ancaman untuknya.

"Keenam, kau boleh bertingkah semaumu tapi jangan pernah kelewatan",ucap Naruto dan Sasuke mengangguk setuju.

"Ketujuh, jangan pernah berpikir untuk pisah",dan untuk persyaratan ketujuh, Naruto tiba-tiba menekankan kata-katanya.

"Kedelapan, jika kau ingin berkeliaran kemanapun terutama untuk dini hari dan malam hari, harus aku yang mengantarmu pergi kemana pun itu"

"Kesembilan, selalu aktifkan GPS saat kau berada dimana pun. Jangan pernah sekalipun tinggalkan ponselmu terutama saat bepergian dan tidak bersamaku",ucap Naruto tiba-tiba mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berisi kalung dan langsung memakainya ke leher Sasuke.

"Kesepuluh, saat kau merasakan suatu keganjilan apapun, segera laporkan padaku"

"Kesebelas, dimana pun kau berada, kau tidak pernah sendirian Sasuke"

Sesampainya di kamar, Sasuke langsung membaringkan diri di ranjang, memikirkan kembali semua persyaratan yang diajukan Naruto untuknya, meski tidak ada yang merugikannya Sasuke merasa ada makna tersembunyi yang tak bisa Naruto jelaskan padanya.





Sabtu, 13 Februari 2021
23:31

18+ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang