"Hari ini kita praktek olahraga apa ya?" tanya [Name] pada temannya.
"Aku tidak tau, mungkin saja voli," jawab teman [Name] berpakaian olahraga yang sama dengannya.
"Voli ya..." gumam [Name] mengusap dagunya sambil tersenyum.
"Ah, bukankah [Name] payah dalam olahraga?" tanya teman [Name] yang lain.
"Eh." [Name] menatap temannya itu.
"Kau gampang lelah 'kan?" Teman [Name] menatap tubuh kurus [Name] dari atas sampai bawah.
[Name] tersenyum kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Ah, aku tidak-"
"Aku berharap nilai praktek olahraga ku tidak buruk karena kau [Name]," ucap siswi itu lagi.
Teman yang di samping [Name] mencoba mengubah situasi dingin di antara mereka, "Sudah-sudah, jangan bertengkar," pertengahnya.
"Tenang saja! Akan ku buat nilai praktek olahraga kita tinggi!" ucap [Name] dengan semangat.
Teman [Name] yang sarkas tadi hanya memutar bola matanya malas, sedangkan temannya yang lembut itu mengusap-usap punggung [Name] mencoba menenangkannya.
"Baiklah, silahkan buat tim terdiri dari enam orang pemain voli dan tentukan posisinya masing-masing!" perintah sensei.
Tim [Name] sudah terbentuk, tinggal menentukan posisi masing-masing dari mereka.
"Aku akan menjadi setter," ujar teman [Name] yang lembut tadi.
"Ah aku yang akan menjadi spikenya!" ucap [Name] antusias.
"Tidak. Pukulan mu tidak kuat. Kau lebih baik menjadi libero," sahut teman [Name] yang sarkas.
"Libero?" gumam mereka semua kecuali [Name].
"Sensei, setiap kelompok membutuhkan libero bukan?" tanya teman sarkas [Name].
"Ah iyah! Sensei lupa mengatakannya," jawab sensei.
"Bukankah libero bagian pertahanan? [Name] akan mudah lelah nanti," seru teman [Name] yang lembut.
"Lagi pula [Name] itu tinggi! Dia cocok menjadi middle blocker," sahut seorang siswi berkuncir kuda.
"Heh... [Name] itu pintar! Dia cocok menjadi setter," seru seorang siswi yang rambutnya di gulung.
"[Name] itu cocok menjadi apa saja. Karena [Name] multitalenta," puji seorang siswi berkacamata.
"Aku tidak begitu kok." [Name] tersenyum menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tapi jika [Name] yang mengambil bagian pentingnya, kita hanya menjadi pion-pionnya saja."
"Heh... Tentu tidak! Karena kita satu tim maka peran kita sama-sama penting," ucap [Name].
"Bagaimana kalau aku menjadi libero saja?" usul [Name] walaupun dia sebenarnya sangat menyukai spike.
"Itu juga terlalu mencolok untukmu [Name], kau keluar masuk lapangan mengundang mata mereka melihatmu."
"Yah itu benar, kami tidak akan di lihat para lelaki nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖!! 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑳𝒐𝒗𝒆ღ 𝐀𝐤𝐚𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐊𝐞𝐢𝐣𝐢 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞
Fanfiction𓍼𝑴𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒑𝒂𝒄𝒂𝒓 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑭𝒖𝒌𝒖𝒓𝒐𝒅𝒂𝒏𝒊?ˎˊ #1akaashikeiji #1akaashi #1keiji #1akaashixreader #1setter #7anime #1karasuno #1shirabu #1semieita #2oikawa #3nekoma #1shirabukenjiro #2kageyama