20. Cerah

574 95 32
                                    

[Name] berhenti di depan rumah Ibunya setelah sudah sampai. Dia memperhatikan setiap detail bagian rumah itu, sangat mewah.

Sedikit dia bertanya, apa yang membuat Ibunya tega meninggalkannya sendirian? Apa karena kekayaan?

[Name] menggelengkan kepalanya cepat, dia tidak boleh berprasangka buruk pada Ibunya.

Tapi..

Itu benar bukan?

"Ya ampun [Name]!! Kau sudah datang? Kenapa tidak tekan bel? Kau pasti kepanasan di luar." Ibu datang berteriak histeris padanya.

"Bel? Bel rumah? Dimana!?" teriak [Name] dalam hati.

Ibu mengajak [Name] masuk dengan menarik pergelangan tangannya, "Ah sebentar. Dimana kopermu [Name]? Kau akan tinggal di sini 'kan?"

"Eh." [Name] melihat tangan kirinya kosong.

Pantas saja dia merasa beban yang di bawanya tidak ada, karena dia hanya membawa dirinya.

[Name] teringat kejadian di bus tadi, karena buru-buru dia sampai kelupaan membawa kopernya.

Dia pun menghela napas pasrah, mungkin kopernya masih ada di bus tadi. Tapi ya dia malas mengambilnya, lagi pula dia tidak tahu halte tempat bus itu berhenti.

Kalau dia kembali ke tempatnya pertama kali menunggu bus itu hanya membuang tenaga. Jaraknya sangat-sangat jauh.

"Tertinggal di bus. Tenang saja aku akan membeli pakaian nanti. Memakai duitku," ucap [Name] tanpa menatap Ibunya.

Ibunya tersenyum, "Baiklah. Ayo makan! Kau pasti lapar 'kan? Ibu sudah memasak untukmu."

Bola mata [Name] membesar menatap Ibunya. Masakan dari seorang Ibu? Sudah lama dia tidak merasakannya.

Terakhir dari Ibu Keiji, dan itu rasanya sangat enak. Dia penasaran dengan masakan Ibunya, pasti jauh lebih enak dari masakannya.

"Duduklah [Name], suami Ibu-"

"Iie, Ayahmu dan Adikmu akan datang sebentar lagi." Ibu berjalan ke dapur mengambil beberapa cemilan.

[Name] dengan kikuk duduk di kursi meja makan, dia sedikit tidak nyaman disana. Karena meja makan itu sangat mewah. Sangat berbeda dengan meja makannya yang terbuat dari kayu.

Dia memperhatikan sekelilingnya, gila rumah ini benar-benar mewah. Seperti Istana. Dan.. dia hanya pemeran tambahannya.

[Name] melihat Ibunya yang sedang bersenandung ria sambil mengambil cemilan dari kulkas, Ibunya terlihat sangat cantik dan awet muda. Bahkan umurnya seperti 20an.

Dari dulu Ibunya memang sangat cantik, dan kecantikan itu turun ke dirinya. Hanya saja sekarang lebih terawat, dulu Ibunya terlalu sederhana.

Dia penasaran. Penasaran dengan suami Ibunya. Setampan apakah dia sampai-sampai Ibunya mau bersamanya dan meninggalkan segalanya?

"Kami pulangg," sahut suara seorang lelaki.

[Name] menoleh ke belakang, alangkah terkejutnya dia. Bahkan lelaki itu juga sama terkejutnya melihat kehadirannya.

"M-masih muda?!" teriak [Name] dalam hati, terkejut.

Lelaki itu menatap [Name] sambil berpikir, "Gadis ini?"

"Ayah, apa dia kakakku?" Seorang anak kecil perempuan yang tangan kanannya di genggam Ayahnya menunjuk [Name].

[Name] langsung berdiri dan membungkuk di hadapan mereka, "H-halo. Aku [Full Name]. Senang bertemu denganmu." [Name] langsung mengira-ngira apa ada kesalahan di ucapannya.

 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖!! 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑳𝒐𝒗𝒆ღ 𝐀𝐤𝐚𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐊𝐞𝐢𝐣𝐢 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang