19. Prefektur Miyagi

693 90 14
                                    

"Shiratorizawa?" gumam [Name] saat melihat sekolah mewah di depannya.

"Sekolah ini terlihat mewah, apa ini sekolah elite di Miyagi? Ah tapi belum ada yang datang jam segini, ya itu wajar sih sekarang masih jam 06. Hanya orang-orang yang rajin datang cepat ke sekolah," monolog [Name].

"Aku menyarankan agar kau tidak terlalu dingin dengan Goshiki, Shirabu," ucap Semi pada adik kelas yang berjalan di sampingnya.

"Aku tidak dingin dengannya. Aku hanya menatapnya, apa itu salah?" tanya Shirabu.

"Yah.. tatapanmu itu terlalu dingin," gumam Semi. Seketika perhatiannya tertuju pada seorang gadis berpakaian bebas tengah berdiri di depan pintu utama sekolahnya.

"Lihat, siapa gadis itu? Apa kau mengenalnya?" tanya Semi.

Shirabu mengikuti arah pandang Semi, "Tidak. Bagaimana bisa aku mengenal seorang gadis?" tanyanya balik.

"Bisa saja keajaiban datang, misal dia teman masa kecil mu?"

"Tolong jangan samakan ini dengan cerita fiksi."

Semi dan Shirabu mendatangi [Name], gadis itu terlihat terkejut melihat kehadiran mereka yang tiba-tiba.

"S-sudah ada yang datang? Apa kalian murid ambis?" tanya [Name] menatap mereka berdua.

Mereka berdua diam. Tidak mengerti apa maksud [Name], [Name] yang di lihat seperti itu langsung merasa kalau ucapannya ada yang salah.

"A-ah maafkan aku! Apa aku lancang sudah bertanya?" [Name] membungkukkan badannya.

"Eh t-tidak, kami hanya terkejut mendengarnya." Semi seperti memberi intruksi agar gadis itu kembali berdiri.

"Apa kau murid baru di sini?" tanya Semi.

[Name] kembali berdiri tegak di hadapan mereka, lalu dia menggeleng, "Tidak. Aku dari Tokyo, aku ingin mengunjungi seseorang di sini."

"T-tokyo?" gumam Semi dan Shirabu terkejut.

"Nande?" tanya [Name].

Semi dan Shirabu menggelengkan kepalanya, "E-tto.. dari sekolah mana?" tanya Semi.

"Fukurodani."

"Tidak kenal!" teriak mereka berdua dalam hati.

"Eh sebentar." Semi memegang dagunya, terlihat sedang berpikir.

"Fukurodani? Ah Bokuto! Kau dari sekolah yang sama dengan Bokuto 'kan?" Semi menatap [Name] antusias.

Shirabu menatap ke atas, sepertinya dia juga sedang mencoba mengingat. Sedetik kemudian dia mengangguk, mengingat sekolah yang mereka kalahkan waktu lalu.

"Apa Bokuto-san seterkenal itu?" gumam [Name].

Karena selama ini juga banyak yang bertanya padanya sekolah dimana dia, dan ketika [Name] menjawabnya selalu ada nama Bokuto di perkataan mereka.

"Iya, kalian juga mengenalnya ternyata," ucap [Name].

"Tentu saja! Kami akan mengalahkan kalian di turnamen nanti!" ucap Semi.

"Kau terlalu bersemangat," seru Shirabu menatap Semi dengan mata tajamnya.

"Berisik! Itu lebih baik dari wajah mu yang tak hidup," ucap Semi.

"APA?"

Semi berkacak pinggang, "Yah itu kalau kami lolos di babak penyisihan."

"Apa maksudmu?" tanya Shirabu kesal.

Semi menatap jalanan di depannya, "Aku memiliki firasat yang buruk tentang pertandingan nanti."

Semi menatap Shirabu, "Maksudku, kita kuat tapi belum tentu akan selalu menang bukan? Apalagi lawan kita tahun ini tim yang hebat-hebat. Seperti Karasuno misalnya. Aku dengar mereka memiliki kombinasi anak kelas satu yang mengerikan."

 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖!! 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑳𝒐𝒗𝒆ღ 𝐀𝐤𝐚𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐊𝐞𝐢𝐣𝐢 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang