39. Berpisah

741 84 36
                                    

Selama beberapa tahun ini, hubungan [Name] dan Keiji sedikit merenggang. Kepercayaan mulai runtuh.

Itu mungkin sedikit wajar dalam hubungan yang di jalani beberapa tahun, tapi menurut [Name] sikap Akaashi sedikit tidak wajar.

Berubah lebih tepatnya.

Lelaki itu melanjutkan pendidikan di universitas pertama, dia sekampus dengan gadis kurir itu. Mereka terlihat sering bersama.

[Name] sendiri tidak melanjutkan kuliah, dia sibuk dengan dunia kepenulisannya.

Dan dia sedang menimbang-nimbangkan akan pergi atau tidak.

[Name] membuka pintu rumah Keiji, lelaki itu menyuruhnya untuk berkunjung setiap akhir pekan. Hitung-hitung mempererat hubungan mereka.

Dia terkejut saat melihat ada gadis lain selain dirinya, maksudnya Keiji anak tunggal bukan? Selain dirinya, siapa gadis lain yang berada di rumahnya?

Sepupu?

Tidak. Gadis itu adalah gadis yang sangat di kenali [Name]. Gadis yang perlahan menghancurkan hubungannya.

"[Name]-chan," sahut ibu Keiji.

[Name] membalas tersenyum tipis, dia mendekati ibu Keiji, "Ada Keiji bu?"

"Ada, Keiji sedang belajar di kamarnya. [Name]-chan ingin makan sesuatu dulu?" tawar ibu.

[Name] menggeleng, "Tidak usah bu, [Name] sudah kenyang."

"Oh ya bu, aku ada perlu dengan Akaashi. Boleh aku menemuinya?" tanya gadis kurir itu.

[Name] mengerutkan keningnya dalam, dia menghela napas pelan, mencoba menahan emosi dalam dirinya.

"Kalau begitu [Name] pamit ke kamar Keiji dulu ya bu-"

"Oh aku ikut! Aku ada urusan dengan Akaashi-san," potong gadis itu.

[Name] tanpa membalas, berjalan duluan meninggalkannya. Itu adalah sikap penolakan, seharusnya gadis itu mengerti.

Tapi orang yang sejak pertama kali berniat menghancurkan hubungannya, pasti tidak akan mengerti itu.

Buktinya sekarang mereka sedang berjalan beriringan, dengan raut puas penuh kemenangan tercetak di wajah gadis itu.

"Apa kamu belum berhenti?" ucap [Name] tetap dengan pandangan di depannya.

Gadis itu menoleh, "Sudah ku katakan aku tidak akan menyerah."

"Apa sebegitu sukanya 'kah kau dengan Akaashi?" tanya [Name].

Gadis itu mengangguk, "Aku akan merebutnya darimu."

"Itu bisa di sebut pencuri lho," balas [Name].

"Maksudmu?" tanyanya.

"Mengambil milik orang lain adalah mencuri," ucap [Name].

"Dia bukan milikmu, dia akan menjadi milikku," ujar gadis itu.

"Kau sulit menerima kenyataan ya?" balas [Name].

Diam beberapa saat, hingga suara gadis menyebalkan itu kembali terdengar.

"Kalau aku memiliki sebuah penyakit mematikan, dan harus bersama orang yang di cinta untuk bertahan hidup, apa kau akan memberikan Akaashi?" tanyanya.

[Name] berhenti, gadis itu pun mengikutinya. [Name] menoleh ke arahnya dengan alis berkerut.

"Penyakit?"

Gadis itu mengangguk.

[Name] menyunggingkan senyum miringnya, "Cinta karena kasihan ya?"

 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖!! 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑳𝒐𝒗𝒆ღ 𝐀𝐤𝐚𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐊𝐞𝐢𝐣𝐢 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang