𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖!! 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑳𝒐𝒗𝒆ღ 𝐀𝐤𝐚𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐊𝐞𝐢𝐣𝐢 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞

22. Senja

[Name] menatap pertandingan di depannya dengan mata berbinar. Saat ini, Aoba Johsai sedang latih tanding dengan sekolah lain.

Melihat jump serve dari Oikawa membuat mata gadis itu berbinar, apalagi ketika Oikawa menjadi setter di tim lain dan bisa mengeluarkan 100% kemampuan spikernya.

[Name] mendatangi Oikawa yang sedang berdiri di pinggir lapangan sambil mengelap dirinya dengan handuk.

"Itu sangat hebat Oikawa-san! Kau bisa melakukan serve sekuat itu sangat hebat!" [Name] memuji Oikawa yang di puji menatapnya terkejut.

Oikawa tersenyum, "Benarkah? Jadi sekarang [Name]-chan kagum denganku?"

[Name] mengangguk cepat.

"Nee berikan aku toss!" [Name] menatap Oikawa dengan kedua mata berbinar.

"Toss?" ulang Oikawa, takut dia salah mendengar.

[Name] mengangguk antusias, "Aku ingin memukul bola dari operanmu!"

"[Name]-chan juga bermain voli?" tanya Oikawa.

[Name] mengangguk, "Aku sangat menyukai voli! Tapi aku tidak ikut bermain di klub, aku menjadi manager voli laki-laki."

"Tapi aku sering bermain di rumah! Yahh walaupun aku tidak memiliki tim, tapi aku terus memainkannya."

"[Name]-chan bermain sendiri?" tanya Oikawa.

"Aku selalu memainkannya di belakang rumahku. Terkadang temanku Kaori ikut bermain denganku, ya karena di sana aku tidak memiliki teman lagi selain Kaori-chan."

"Aku juga pernah bermain sebagai tim di sekolah kok! Waktu praktek olahraga. Jadi jangan khawatir, pukulanku tidak akan keluar!"

"Baiklah aku akan memberikan toss pada [Name]-chan," ucap Oikawa.

[Name] tersenyum senang, dia menarik tangan Oikawa mengajaknya masuk ke dalam lapangan.

"Apa yang mereka lakukan?" tanya Matsukawa yang kelelahan sehabis latih tanding.

Iwaizumi menatap mereka, "Entahlah, mereka terlihat senang."

"Ah apakah itu gadis yang kalian berdua bicarakan semalam?" sahut Hanamaki ikut berdiri di samping Iwaizumi. Mengambil tempat di antara dua temannya itu.

Iwaizumi mengangguk, "Dia gadis yang berbeda."

"Kau menyukainya?" tanya Hanamaki menaik turunkan alisnya menoleh ke arah Iwaizumi.

Iwaizumi tetap pada pandangannya, "Tidak. Aku hanya kagum dengannya."

"Heh, kekaguman itu bisa jadi cinta lho." Hanamaki kembali menatap dua orang di lapangan dengan senyuman penuh arti.

Iwaizumi menatapnya, "Bagaimana bisa? Aku hanya mengaguminya."

"Apa kau bodoh? Cinta berasal dari kekaguman. Gadis itu berbeda dari gadis biasanya bukan? Gadis seperti itu sangat sulit di cari. Ini kesempatanmu untuk mendapatkannya," ucap Hanamaki.

Iwaizumi kembali pada pandangannya, "Tidak. Walaupun aku menyukainya itu akan sia-sia."

"Kenapa?" tanya Matsukawa menatap Iwaizumi.

"Aku sudah kalah telak," jawab Iwaizumi.

Matsukawa yang melipat kedua tangan di dada dan Hanamaki di sampingnya menatap Iwaizumi.

"Ah begitu," pikir mereka berdua.

"Oikawa ya?" tebak Hanamaki menatap lapangan.

"Tapi Iwaizumi, kau itu orang yang keren lho. Walaupun tidak ada perempuan yang berusaha mendekatimu tapi aku yakin ada yang diam-diam mengagumimu," ujar Hanamaki.