38. Kenangan

488 70 28
                                    

Warning spoiler manga!

Suasana disini sedikit hangat, kami semua berkumpul disini. Menceritakan tentang betapa seru dan menegangkannya bermain di lapangan oranye.

Biar sedikit ku beri tahu, ini cerita tentang masa SMA ku. Masa-masa saat aku bertemu dengannya, melalui hari bersamanya.

Apa kalian terkejut?

Jangan tanya sekarang aku sudah berumur berapa, kalian pasti akan tahu setelah chapter terakhir nanti.

Sebelum itu biarkan aku menuliskan betapa berharganya masa-masa remajaku dulu. Seorang remaja yang perlahan beranjak dewasa.

Apa kalian penasaran?

Apa lelaki itu tetap bersamaku saat ini?

Sedikit ku beri tahu.

Kami berpis-

Baiklah ayo lanjut ke alur berikutnya!

[Name] berbincang dengan anak-anak Karasuno dan Nekoma. Seusai pertandingan mereka berdua, Fukurodani menghadapi Mujinazaka. Dengan Kiryu, ace nomor satu sebagai lawannya.

[Name] sedikit khawatir dengan hasil pertandingan nanti, tapi dia tetap berpikir positif.

Kalau seandainya mereka kalah, dia tidak berhak marah. Dia mungkin akan kecewa, tapi tak boleh terlalu dalam. Kekalahan juga bagian dari voli.

"Wah nama neraka hari ketiga, sangat keren Akaashi-san!" seru Shoyo.

"Benarkah? Ada sedikit gangguan tentang itu," balas Akaashi.

[Name] terkekeh pelan melihatnya, dia sangat suka melihat Shoyo. Lelaki itu sangat menggemaskan!

Rasanya dia ingin memeluknya sebagai guling tidurnya. Tapi ya, dia tidak akan bisa melakukannya. Kecuali dia berpaling dari Keiji.

Ah itu pun rasanya juga tidak bisa!

[Name] mencetak senyumnya saat berbincang dengan manager Karasuno, Kaori dan Yukie pun ikut serta.

Obrolan tentang para gadis menjadi topik utama pembicaraan mereka, yah maksudnya cinta.

Tentang Kaori yang dekat dengan Konoha, Yukie dan Bokuto, Shimizu dan Tanaka, serta Yachi dan Shoyo dan Yamaguchi.

Mereka memang belum jadian, mungkin hanya sebatas teman dekat. Tidak tahu apa yang akan terjadi 5 tahun ke depan.

"Ini hari terakhir kita berkumpul bersama ya?!" seru [Name], ada nada pahit di ucapannya.

"Bodoh! Ini bukan akhirnya!" Kaori menimpuk kepala [Name].

[Name] meringis, "Kaori-chan kau sungguh kasar! Pantas saja kau selalu di gantung Konoha-senpai!"

Kaori mengeluarkan kepalan tinjunya, "Kau mengatakan sesuatu [Name]?"

[Name] kembali menghadap ke depan, "Shimizu-san, beri tahu aku perawatan wajahmu!"

"Eh? Aku hanya memakai sabun biasa yang ku beli di minimarket," balas Shimizu.

"Meskipun begitu kulitmu sangat halus, yah walaupun Shimizu-san memberitahukannya aku tidak akan membelinya. Hemat itu penting," ucap [Name] menghela napas pasrah.

"Kau sudah lumayan, memangnya Ayahmu tidak mengirimkan uang lagi?" tanya Kaori.

"Uang yang di beri Ayah ku gunakan untuk membayar uang sekolah," jawab [Name].

"Lalu kau kekurangan apa lagi? Bukannya para tetangga memberikanmu uang makan? Uang novelmu juga ada," ucap Kaori.

"Uang novel ku tabung, uang ku juga pas-pas-an Kaori. Aku tidak tahu caranya berhemat, jadi daripada untuk membelikan barang yang ku inginkan lebih baik sekalian tidak membelinya saja agar uangku tidak berkurang," balas [Name].

 𝑯𝒂𝒊𝒌𝒚𝒖𝒖!! 𝑺𝒆𝒕𝒕𝒆𝒓 𝑳𝒐𝒗𝒆ღ 𝐀𝐤𝐚𝐚𝐬𝐡𝐢 𝐊𝐞𝐢𝐣𝐢 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang