Jaemin mendesah kemudian berhenti berenang ketika Haechan dengan semangatnya berenang cukup cepat meninggalkan dirinya yang berenang lamban di tengah hamparan laut Oinis. Jaemin lelah. Dia tidak kuat jika harus mengimbangi kecepatan renang Haechan yang terbilang fantastis. Dirinya tidak tahu jika para duyung ternyata memiliki kemampuan berenang yang sangat cepat. Ia benar-benar akan tertinggal jika dirinya berenang bersama mereka.
Haechan menoleh ke sekitar saat dirasa ia berenang seorang diri. Netra kuningnya mengedar ke seluruh penjuru lautan, mencari-cari sosok Jaemin yang seharusnya berada tepat di belakangnya. Namun, nihil. Manusia itu tidak ada. Haechan terkejut kemudian meringis pelan. Lalu tanpa pikir panjang ia membelokkan tubuh memutar balik ke arah jalan yang tadi dilaluinya. Renjun bisa mengomel jika Jaemin tiba-tiba hilang karena kecerobohan Oannes itu. Asrais mungil itu terlihat sangat menyayangi Jaemin sejak pertama kali dia merawatnya omong-omong.
Haechan masih terus berenang mencari sosok Jaemin yang belum terlihat batang hidungnya. Sesekali ia berteriak memanggil nama Jaemin.
"Na! Kau di mana?!"
Masih tak ada tanda-tanda keberadaan Jaemin.
"Na Jaemin!"
Samar-samar Jaemin dapat mendengar suara Haechan dalam gelapnya lautan. Jaemin mengedarkan pandangan mencari sosok Oannes yang sepertinya tengah mencari dirinya. Ia berharap Haechan dapat menemukan keberadaan Jaemin di sini.
"Aku di sini, Chan!" teriak Jaemin menandai posisinya.
Telinga Haechan yang memang sensitif terhadap suara pun menangkap suara Jaemin yang sosoknya belum terlihat. Namun, ia tahu di mana sumber suara itu. Tanpa banyak membuang waktu Haechan melesat cepat ke arah Jaemin, dengan kelegaan hinggap di hatinya.
"Ya! Na Jaemin! Bagaimana bisa kau bisa tertinggal di sini? Aku berenang sangat santai, asal kau tahu?! Bagaimana bisa kau tidak mengejarku?! Kalau sampai kau menghilang tanpa jejak, Renjun akan mengoceh panjang lebar. Kau tahu?!" omel Haechan ketika ia sampai di depan Jaemin.
Jaemin terkejut memandang Haechan yang tampak marah padanya. Wajah Oannes itu terlihat sangat menyeramkan ketika dia berbicara dengan nada tinggi. Terlebih sisik yang berada di sisi kanan kiri rahang Oannes itu menegang sempurna, memperlihatkan warnanya yang gelap tranparan. Belum lagi taring tajam itu yang saling bergesek antara gigi atas dan bawah. Menambah kesan horor.
[Abaikan darahnya, ya. Cuma mau ngasih visualisasi giginya aja.]
Gerak bibir dan pipi Haechan pun sangatlah aneh. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di sekitar mulut itu.
Jaemin menunduk takut enggan menatap wajah Haechan. Tubuhnya beringsut mundur dengan tangan memeluk tubuhnya sendiri. Ini kali pertama Jaemin melihat kemarahan Haechan, dan ia sungguh menyesal telah memancing emosi Oannes itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OINIS : The Sirena [Nomin]
FantasyOinis, tempat di mana semua bangsa duyung menetap dan tinggal. Dan di sanalah Jaemin terdampar. Mermaid! AU ⚠ Warning ⚠ • BxB area • Terdapat adegan mature • Yang phobia bxb diharapkan menjauh ©vxolafour, 2020