DISCLAIMER
Cerita ini hanya fiksi. Walaupun bukan alternate universe dan memakai background tokoh sebagai idol, tidak semua fakta dan karakter sesuai kenyataan. Harap bijak dalam membaca. Sepenuhnya fiksi dan diharapkan tidak membawa ke kehidupan asli idol yang disebutkan. Terima kasih.
Jangan lupa tinggalkan jejak, enjoy!
—
I lost to you once again
Loved till I was unable
to tell right from wrong
—Say It, WayV"Michelle, Priscilla!" terdengar suara Tiana memanggil dua keponakannya yang tak tampak di ruang tengah begitu perempuan itu menutup pintu apartemen. Pandangan matanya mengedar ke seluruh ruangan, lalu ia melangkah ke dapur. Barangkali saja dua gadis itu ada di sana.
Namun ternyata nihil. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di apartemen ini. Tiana merogoh saku mantel biru tuanya untuk mengambil ponsel lalu mencoba menelpon Michelle.
Satu menit, dua menit, gadis itu belum juga mengangkat panggilannya. Tiana mendesah ragu sambil menyimpan makanan yang sudah ia bawa di atas counter dapur lalu melangkah menuju salah satu kamar.
Tidak biasanya Michelle belum bangun pukul tujuh, gadis itu anak yang rajin. Kalau sepupunya, Priscilla, Tiana tidak begitu tahu banyak soalnya. Yang Tiana tahu, gadis itu juga sama cerdasnya dengan Michelle. Tangan Tiana terangkat mengetuk daun pintu kamar di sisi kiri perlahan.
Tok, tok tok...
Tak ada jawaban. Tiana kembali mengetuk lebih keras agar terdengar.
Cklek.
Pintu terbuka tiba-tiba bahkan Tiana belum menyelesaikan ketukannya. Nampak sosok Michelle yang terlihat jelas baru saja bangun. Rambut panjangnya tak beraturan. Tiana melirik ke belakang Michelle, ada Priscilla yang juga baru bangun, sedang berusaha duduk setengah sadar.
"Eh, Tante," Michelle menyengir. "Maaf Tan, aku nggak denger hehe."
Tiana tersenyum simpul lalu membalas. "Nggak apa-apa. Kamu cuci muka sana, abis itu sarapan. Tante tunggu di depan ya."
Michelle mengangguk lalu bergerak menuju kamar mandi. Sementara Tiana kembali ke dapur lalu membawa makanan yang sudah ia beli ke ruang tengah. Sebelum mengunjungi dua keponakannya, Tiana menyempatkan mampir ke salah satu restoran dua puluh empat jam dan membeli menu sarapan.
Tiana menjatuhkan dirinya di atas sofa setelah menyimpan makanan di atas meja. Tangannya meraih remot di sisinya lalu menyalakan tv. Pandangannya mengedar, keadaan apartemennya rapi sekali, jauh dari dugaannya yang sempat berpikir agak kacau.
Tapi mengingat Michelle itu gadis yang rajin dan bersih, tentu saja harusnya ia tidak perlu meragukannya. Maniknya menangkap selembar foto di bawah meja. Matanya menyipit saat menyadari foto siapa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Dery | Hendery WayV✅
FanfictionCompleted. Kalau saja waktu itu Priscilla jujur pada Dery, mungkin nggak akan begini alurnya. Alternate Universe.