DISCLAIMER
Cerita ini hanya fiksi. Walaupun bukan alternate universe dan memakai background tokoh sebagai idol, tidak semua fakta dan karakter sesuai kenyataan. Harap bijak dalam membaca. Sepenuhnya fiksi dan diharapkan tidak membawa ke kehidupan asli idol yang disebutkan. Terima kasih.
Jangan lupa tinggalkan jejak, enjoy!
—
This is my song,
a clumsy confession
If you hear it, please accept it
—Boom, NCT 127Dua hari ini ada yang mengganggu pikirannya. Priscilla, teman kecil dari negara asalnya. Entah bagaimana, Dery seperti melihat Priscilla ada di Korea, tapi rasanya nggak mungkin, mengingat Dery pindah tanpa pamit dan nggak ada satu pun tetangga lamanya di sana yang tahu ke mana ia dan keluarganya pindah.
Usai dihubungi pihak SM Entertainment bahwa ia lolos dan diterima sebagai trainee baru di perusahaan mereka, Mama dan Papa bergegas membeli rumah di Korea dan mempersiapkan kepindahannya secepat mungkin. Tiga hari setelahnya, mereka semua siap pindah ke Korea.
Hanya Dery yang merasa semuanya terlalu tiba-tiba. Menjadi idol memang salah satu impiannya, meskipun impian nomor satunya adalah menjadi komedian. Dan ini adalah kesempatan besar untuknya. Tentu saja Dery sudah menyetujuinya, begitu pula Mama, Papa, dan tiga kakak perempuannya yang mendukungnya penuh.
Namun ada satu hal yang membuatnya merasa berat meninggalkan negaranya dan pergi ke negeri ginseng tersebut. Iya, Priscilla. Rasanya Dery nggak mau pisah dengan sahabatnya itu. Sejak kecil selalu bersama, bersekolah di sekolah yang sama. Walaupun seringkali bertengkar karena hal sepele, Dery menyayangi gadis itu.
Oh tidak, Dery menyukai gadis itu. Gadis berambut cokelat sepunggung dengan mata besarnya yang berbinar. Senyum dan cengirannya yang khas. Gadis yang tumbuh besar bersamanya. Dery menyayanginya, ia ingin terus bersama-sama dengannya.
Rasanya ia tak tega mengabarkan kepindahannya ini tiba-tiba, juga jujur soal perasaannya. Namun nggak ada waktu lagi. Semakin tipis saja waktunya bersama gadis itu. Hari demi hari, Dery berusaha keras memberitahukan gadis itu, namun berkali-kali juga ia gagal.
Hingga akhirnya, di hari terakhirnya, Dery belum juga mengatakan apa-apa. Sore itu keduanya masih berada di sekolah dengan mengobrol random sambil berjalan menuju gerbang. Sisa tawa masih menggantung di bibir Priscilla.
Dery berdeham sejenak, bertekad akan bicara saat ini juga. Atau ia akan menyesalinya.
"Pris," panggilnya.
Priscilla menoleh masih dengan sisa tawanya. "Apa?"
"Aku mau jujur," Dery menelan ludahnya susah payah. Tatapan Priscilla seolah memutus nyalinya. "Aku sayang sama kamu Pris, aku suka sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Dery | Hendery WayV✅
أدب الهواةCompleted. Kalau saja waktu itu Priscilla jujur pada Dery, mungkin nggak akan begini alurnya. Alternate Universe.