Cerita ini hanya fiksi. Walaupun bukan alternate universe dan memakai background tokoh sebagai idol, tidak semua fakta dan karakter sesuai kenyataan. Harap bijak dalam membaca. Sepenuhnya fiksi dan diharapkan tidak membawa ke kehidupan asli idol yang disebutkan. Terima kasih.
Jangan lupa tinggalkan jejak, enjoy!
—
When the sky collapse and drops You will have me right behind you —Stand by Me, WayV
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Usai merekam video dance practice bersama teman-teman segrupnya, Dery memilih untuk tinggal di ruang latihan bersama Ten, sementara dua temannya, Kun dan Yangyang kembali ke dorm. Lucas dan Xiaojun entah ke mana bersama Winwin, ketiganya menghilang tanpa pamit begitu kegiatan selesai.
"Der, mau makan apa?" tanya Ten yang duduk bersandar di cermin besar, matanya tidak lepas dari layar ponsel. Sesekali jarinya mengetik sebaris pesan entah pada siapa.
Dery menyahut setelah meneguk air mineral, "Apa aja deh."
"Nggak ah, orang kayak Xuxi dimakan. Alot gitu dagingnya," cowok bersurai hitam itu mengedik membuat Ten berdecak.
"Ck, ya kali sih makan dia. Lah bentar, emang kamu pernah makan dagingnya Lucas, kok bisa bilang dagingnya alot?"
"Ya nggak lah. Serius amat jadi orang." kekeh Dery yang dihadiahi sikutan dari Ten yang duduk di sampingnya.
"Eh, kata Kak Tiana dia udah pesenin jjajangmyeon di tempat biasa. Kita di suruh ambil aja nanti sekalian pulang, kurirnya lagi nggak bisa anter ke dorm," ujar Ten menunjukkan ruang chat di ponselnya dengan manager utamanya itu.
"Tumben banget Ibu Boss, ada angin apa beliin kita makan, biasanya paling pelit." sahut Dery iseng sementara Ten mengangguk setuju. "Oh, apa karena sekarang udah nikah ya?"
Ten menoleh, "Apa hubungannya?"
"Ya nggak perlu sok-sok hemat lagi kan," Dery mengedik seraya menyengir jahil. "Bisa lah kalo suaminya ke sini kita palakin aja."
"Dasar," dengus Ten. Namun tak ayal ikut menyetujuinya. "Tapi ide bagus!"
Detik berikutnya diisi Dery dengan membuka ponselnya yang sejak tadi tergeletak. Ten sudah kembali asik dengan ponselnya sendiri. Dery membuka salah satu album di galeri ponselnya. Album yang hampir nggak pernah ia sentuh.
Priscilla.
Dery mengeklik album tersebut. Hanya berisi dua foto yang berasal dari tahun-tahun lampau. Foto itu ia ambil beberapa hari sebelum pindah ke Korea. Priscilla dengan cengiran khas miliknya yang membuat Dery betah berlama-lama hanya untuk menatapnya.
