DISCLAIMER
Cerita ini hanya fiksi. Walaupun bukan alternate universe dan memakai background tokoh sebagai idol, tidak semua fakta dan karakter sesuai kenyataan. Harap bijak dalam membaca. Sepenuhnya fiksi dan diharapkan tidak membawa ke kehidupan asli idol yang disebutkan. Terima kasih.
Jangan lupa tinggalkan jejak, enjoy!
—
I lose myself in your smile
There's nowhere I can go anymore
—King of Hearts, WayVMentari mulai menampakkan diri di antara awan-awan tipis. Meski begitu, udara dingin masih menguasai kota setelah turun salju semalam. Menimbulkan embun-embun di kaca.
Priscilla terbangun oleh alarm miliknya yang berdering sejak pukul enam pagi tadi. Merasa kesal dan ingin melanjutkan tidurnya di bawah selimut tebal yang hangat, namun aroma lezat dan manis menggelitik hidungnya. Membuat mata gadis itu batal kembali terpejam.
Priscilla berjalan gontai setelah ke kamar mandi menuju sumber aroma lezat itu. Rupanya ada Michelle yang sedang memanggang pancake madu di dapur.
"Morning Pris." sapanya. Priscilla hanya mengangguk seraya menguap, lalu mengambil tempat di stool bar di belakang Michelle.
"Katanya mau bangun lebih pagi dari ini buat ke Coex lagi." celetuk Michelle sambil menyimpan sepiring pancake di atas meja.
"Ngantuk," gumam Priscilla. Namun tangannya tergerak meraih garpu di meja dan menusukkannya ke pancake di hadapannya. "Lagian Dery pasti masih tidur juga."
Michelle terkekeh. "Kata siapa, emangnya kamu. Jadi trainee itu kan sibuk banget. Mana mungkin dia jam delapan belum bangun. Bisa kena omel pelatihnya."
Michelle melepas apron oranye yang melekat di badannya, menyimpannya di samping kulkas lalu ikut duduk di depan Priscilla. Tangannya mengambil gelas berisi susu vanilla yang sudah ia siapkan sejak tadi di meja lalu meneguknya sekali.
"Halo, Pris. Bangun dong." satu tangannya yang bebas bergerak melambai di hadapan wajah sepupunya yang terlihat melamun setengah mengantuk. Priscilla mengerjap sebentar.
"Iya bangun kok ini bangun, ayo berangkat." racaunya membuat Michelle kembali terkekeh.
"Udah cuci muka belom sih?"
"Udah kok," belanya. "Tapi masih ngantuk sih, soalnya dingin."
"Katanya mau lanjut nyari Dery, jadi nggak?" mendengar nama Dery, membuat punggung Priscilla kembali menegak.
"Iya jadi. Tapi emangnya jam segini udah buka ya?" tanya Priscilla sambil meraih gelas berisi susu cokelat hangat. "Bukannya sekitar jam Sembilan atau sepuluh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Finding Dery | Hendery WayV✅
FanfictionCompleted. Kalau saja waktu itu Priscilla jujur pada Dery, mungkin nggak akan begini alurnya. Alternate Universe.