14. Confess

114 12 3
                                    

DISCLAIMER

Cerita ini hanya fiksi. Walaupun bukan alternate universe dan memakai background tokoh sebagai idol, tidak semua fakta dan karakter sesuai kenyataan. Harap bijak dalam membaca. Sepenuhnya fiksi dan diharapkan tidak membawa ke kehidupan asli idol yang disebutkan. Terima kasih.

Jangan lupa tinggalkan jejak, enjoy!

You were standing at the junction
Unexpectedly, I can't control my heart's rhythm
—Let Me Love You, WayV

Begitu mendapati Dery berdiri tiga puluh meter di hadapannya, dunia Priscilla terasa berhenti berputar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu mendapati Dery berdiri tiga puluh meter di hadapannya, dunia Priscilla terasa berhenti berputar. Waktu seolah memberinya kesempatan untuk tenggelam dalam senyum manis Dery. Senyum yang ia rindukan bertahun-tahun.

"Iya, halo Priscilla." suara lembut Dery terngiang-ngiang di benaknya, bahkan sampai saat ini, saat ia dan Dery sudah duduk di dalam restoran di lantai dasar apartemen. Hujan salju yang semakin deras membuat Dery menariknya ke dalam restoran.

"Apa kabar?" tanya Dery memecah keheningan.

Priscilla mengerjap cepat, merasa salah tingkah dan canggung ditatap sebegitunya oleh Dery. Padahal bisa saja sebenarnya Dery menatapnya biasa, namun otak Priscilla melebih-lebihkannya.

"Eh, iya. Baik. Dery, apa kabar?" balas Priscilla kaku.

Tawa ringan Dery sontak pecah mendengar tanya Priscilla. "Aku baik juga kok, Pris. Kamu ngapain ke Korea?"

"Aku yang harusnya tanya, kamu ngapain hah ke Korea nggak bilang-bilang. Tiba-tiba rumah kosong udah kayak rumah hantu, nggak ada kabar, nggak pamitan pula." cetus Priscilla berapi-api pada Dery di hadapannya. Bahkan gadis itu sudah lupa kecanggungan yang melingkupinya tadi.

Tawa Dery kembali mengudara mendengar rentetan protes dari gadis bermanik cokelat itu. Terasa hangat hanya dengan menatapnya.

"Kamu sama sekali belum berubah, Cilla." tangan kanan Dery meraih tangan kiri Priscilla dan digenggamnya erat. "Aku kangen banget sama sahabat kecilku ini, yang masih aja kecil banget."

Priscilla menepis genggaman Dery. "Nggak usah pegang-pegang. Aku masih kesel sama kamu."

Jangan ditanya, Priscilla melakukan itu demi menetralkan degup jantungnya yang kelewat cepat sampai rasanya mau melompat dari tempatnya hanya karena panggilan imut itu, Cilla. Sejak dulu, genggaman tangan Dery terasa sangat nyaman, Priscilla menyukainya. Namun sekarang, Priscilla justru merasa panas dingin karenanya.

Dery terkekeh geli namun mengiyakannya lalu menyimpan dua tangannya dalam satu lipatan di meja. "Iya, maaf aku pindah tiba-tiba. Aku ke Korea buat jadi trainee. Maaf aku nggak pernah cerita, soalnya aku sendiri nggak yakin bakal keterima." terangnya dengan puppy eyes.

Finding Dery | Hendery WayV✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang