Author POV
Sebulan pernikahan Anin dan Andra berjalan baik walau kadang ada cekcok sedikit ya namanya juga bumbu-bumbu rumah tangga kalau kata people.
Mereka mulai beradaptasi satu sama lain. Mulai dari Anin yang menyiapkan pakaian Andra, masak, bersih-bersih kadang di bantu Andra kalau senggang.
Beberapa hari terakhir Andra sibuk mengurus perusahan yang sedang mengalami keturunan. Sehingga Andra sering lembur dan pulang larut malam.
Anin sebenarnya tak tega melihat Andra yang pulang dengan wajah kusutnya, rambut acak-acakan, dan kemaja yang di gulung sampai siku. Terkadang Anin terpesona jika melihat Andra yang seperti itu.
Malam itu, Andra pulang cukup larut sekitar jam 12 malam. Anin yang sedang menonton drakor di ruang tamu langsung menyambut Andra.
Andra yang tidak enak badan berjalan sedikit sempoyongan akhirnya Anin buru-buru membantu memapah Andra sampai ke kamar mereka.
Anin meletakan tangannya di kening, "Ya ampun Pak, panas banget ini," ucapnya.
"Bajunya basah lagi, ganti nggak ya? Kalau enggak nanti tambah tambah sakitnya." Gumamnya sendiri.
Akhirnya Anin mengambil kaos putih Andra di lemari, "Pak ganti dulu bajunya," namun Andra diam saja sambil meringis pelan.
MASA GUE YANG GANTIIN SIH
APA BOLEH BUAT
Perlahan Anin membuka kancing kemeja Andra satu persatu dan membantunya duduk karena sedikit susah membukanya serta kaus dalamnya dan memasang kaos yang dia ambil tadi kemudian merebahkannya kembali.
Setelah selesai Anin mengambil baskom yang di isi air hangat untuk mengompres Andra.
Anin mengompres Andra dengan telaten, dirinya kini sungguh khawatir karena kondisi Andra tumben sekali kayak gini
SAYA KAN MANUSIA JUGA ANIN
EH SAPA YANG NGOMONG TUH
Setiap sepuluh menit Anin mengecek suhu Andra berharap turun. Anin mengompresnya lagi dan menunggu 10 menit lagi.
Begitu terus sampai Anin ngantuk dan tertidur dengan posisi tangannya sebagai bantalan di dekat Andra.
***
Pagi harinya Andra terbangun duluan melihat istrinya yang tidur dengan posisi yang tidak nyaman. Andra merasakan ada kompresan di kepalanya. Istrinya merawat dirinya ternyata semalaman.
Saat Anin menggeliat, Andra menutup matanya berpura-pura tidur.
Ketika bangun Anin langsung mengecek suhu Andra. Alhamdulillah panasnya menurun.
Anin bangun dari posisinya beranjak turun ke bawah untuk membuatkan Andra bubur. Namun, tangannya di tahan oleh Andra.
Anin menoleh, " Gimana Pak?" tanya Anin, "Udah mendingan." Tanyanya lagi.
Andra mengangguk pelan, "Kamu mau kemana?"
"Buatin bubur buat bapak." Ucap Anin.
"Mas Anin, jangan bapak. Turutin saya kali ini aja," pintanya.
Anin tersenyum kikuk, "I-iya Mas."
"Nanti aja buat buburnya, saya enggak nafsu makan." Ucap Andra pelan.
"Nanti nggak minum obat dong kalau belum makan, terus kapan sembuhnya, ba-Mas mau sakit terus? Emang enak sakit?" Omel Anin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Dosen (TAMAT) || REVISI
Teen FictionSinopsis: Menceritakan tentang Andra Alessandro yang bekerja sebagai CEO muda sekaligus dosen dan Anindya Caroline seorang mahasiswa yang memiliki satu mantan, keduanya menikah karena perjodohan, mulai hidup bersama sebagai pasangan suami istri. ***...